Pelaku Usaha Sambut Baik Diversifikasi Produk Tembakau dengan Proses Ekstraksi
Selasa, 04 Agustus 2020 - 16:02 WIB
JAKARTA - Pelaku usaha industri produk tembakau alternatif menyambut baik wacana pengembangan diversifikasi produk tembakau melalui proses ekstraksi yang dapat meningkatkan nilai tambah tanaman tersebut.
Salah satu produk turunan tembakau yang dihasilkan melalui proses ekstraksi tanaman tembakau adalah nikotin cair yang diperlukan pelaku industri rokok elektrik sebagai bahan baku pembuatan cairan rokok elektrik atau liquid vape.
Meskipun saat ini mayoritas bahan baku untuk cairan rokok elektrik ini masih didatangkan dari luar negeri, namun tidak menutup kemungkinan dikemudian hari para pelaku industri dapat mengandalkan pasokan bahan baku ini dari dalam negeri.
"Dengan tanaman tembakau yang cukup melimpah di Indonesia, kami menyambut baik kemungkinan untuk mendapatkan bahan baku berkualitas dari dalam negeri di masa mendatang," ujar Ketua Umum Asosiasi Personal Vaporizer Indonesia Aryo Andrianto dalam keterangan resminya, Selasa (4/8/2020).
(Baca Juga: Genjot Ekonomi, Potensi Produk Tembakau Alternatif Perlu Dimaksimalkan)
Di Indonesia, sebetulnya sudah ada perusahaan yang mulai melakukan ekstraksi tembakau untuk menghasilkan nikotin cair. Namun pengembangan industri ekstraksi ini masih bergantung pada peralatan dan kapasitas produksi yang dimiliki. Maklum, untuk memproduksi nikotin cair, dibutuhkan modal yang tidak sedikit.
Di kesempatan terpisah Ketua Penasihat Asosiasi Vapers Indonesia (AVI) Dimasz Jeremia mengatakan, pengembangan nikotin cair melalui ekstraksi tembakau membutuhkan investasi yang besar. Sebab, keseluruhan proses produksi harus benar-benar dikontrol untuk memastikan tidak ada limbah berbahaya. Jika tidak, nikotin bisa berubah menjadi racun.
Itu sebabnya, pemerintah diharapkan dapat menyikapi secara serius potensi ekstraksi tembakau lokal untuk memproduksi nikotin cair yang berkualitas, karena akan menciptakan efek pengganda bagi seluruh bagian dari industri hasil pengolahan tembakau lainnya (HPTL), termasuk bagi petani tembakau.
(Grafis: Produk Tembakau Alternatif Butuh Dukungan Pemerintah)
Salah satu produk turunan tembakau yang dihasilkan melalui proses ekstraksi tanaman tembakau adalah nikotin cair yang diperlukan pelaku industri rokok elektrik sebagai bahan baku pembuatan cairan rokok elektrik atau liquid vape.
Meskipun saat ini mayoritas bahan baku untuk cairan rokok elektrik ini masih didatangkan dari luar negeri, namun tidak menutup kemungkinan dikemudian hari para pelaku industri dapat mengandalkan pasokan bahan baku ini dari dalam negeri.
"Dengan tanaman tembakau yang cukup melimpah di Indonesia, kami menyambut baik kemungkinan untuk mendapatkan bahan baku berkualitas dari dalam negeri di masa mendatang," ujar Ketua Umum Asosiasi Personal Vaporizer Indonesia Aryo Andrianto dalam keterangan resminya, Selasa (4/8/2020).
(Baca Juga: Genjot Ekonomi, Potensi Produk Tembakau Alternatif Perlu Dimaksimalkan)
Di Indonesia, sebetulnya sudah ada perusahaan yang mulai melakukan ekstraksi tembakau untuk menghasilkan nikotin cair. Namun pengembangan industri ekstraksi ini masih bergantung pada peralatan dan kapasitas produksi yang dimiliki. Maklum, untuk memproduksi nikotin cair, dibutuhkan modal yang tidak sedikit.
Di kesempatan terpisah Ketua Penasihat Asosiasi Vapers Indonesia (AVI) Dimasz Jeremia mengatakan, pengembangan nikotin cair melalui ekstraksi tembakau membutuhkan investasi yang besar. Sebab, keseluruhan proses produksi harus benar-benar dikontrol untuk memastikan tidak ada limbah berbahaya. Jika tidak, nikotin bisa berubah menjadi racun.
Itu sebabnya, pemerintah diharapkan dapat menyikapi secara serius potensi ekstraksi tembakau lokal untuk memproduksi nikotin cair yang berkualitas, karena akan menciptakan efek pengganda bagi seluruh bagian dari industri hasil pengolahan tembakau lainnya (HPTL), termasuk bagi petani tembakau.
(Grafis: Produk Tembakau Alternatif Butuh Dukungan Pemerintah)
tulis komentar anda