Peruri Optimalkan Aset Jadi Ruang Terbuka Hijau
Jum'at, 13 Oktober 2023 - 14:00 WIB
JAKARTA - Perum Peruri mengoptimalkan aset di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan diubah menjadi ruang terbuka hijau Taman Kota Peruri yang dapat digunakan oleh masyarakat umum.
Direktur Utama Peruri Dwina Septiani Wijaya mengatakan ide tersebut bermula dari pergeseran gaya hidup masyarakat akibat pandemi Covid-19 yang mulai memprioritaskan gaya hidup sehat.
"Ini membuat kami kembali lagi ke konsep dan akhirnya terlahir masterplan yang bertitik tolak dari pembangunan urban park atau Taman Kota Peruri. Ini didedikasikan untuk Jakarta dan tidak hanya bisa dinikmati oleh internal Peruri, tapi juga masyarakat umum," kata Dwina saat konferensi pers Taman Kota Peruri, Jumat (13/10/2023).
Taman Kota Peruri direncanakan sebagai pembangunan rendah dengan konsep low density dan low rise, tetapi tetap mempertahankan nilai-nilai budaya. Taman ini mencakup area seluas 1,08 hektare.
Lokasi Taman Kota Peruri berada di tempat yang strategis, yakni dekat dengan fasilitas transportasi publik seperti Terminal Bus Blok M, Halte Bus Transjakarta, dan Stasiun MRT menjadikannya bagian dari kawasan TOD (Transit Oriented Development).
Kawasan tersebut terintegrasi dengan tujuh zona aktivitas, yakni Peruri Office, Heritage Fine Dining and Resto, Urban Park, Art and Creative Gallery, Food and Beverage, MICE, dan Commercial Office.
Dia mengungkapkan Taman Kota Peruri ditargetkan selesai pada 2025. Kendati demikian, area Taman Kota Peruri akan dibiarkan terbuka untuk publik selama proses pembangunan.
Pembangunan Taman Kota Peruri sejauh ini menggunakan dana internal perusahaan sebesar Rp40 miliar. Namun, Peruri membuka peluang investasi ke depannya. Pembangunan Taman Kota Peruri dimulai dengan penanaman pohon, bukan peletakan batu pertama.
"Tidak seperti proyek pembangunan pada umumnya, di mana kita baru dapat melihatnya setelah jadi, kami ingin melibatkan para stakeholders dalam prosesnya sejak awal, melalui pemanfaatan area publik secara bertahap," kata dia.
Direktur Utama Peruri Dwina Septiani Wijaya mengatakan ide tersebut bermula dari pergeseran gaya hidup masyarakat akibat pandemi Covid-19 yang mulai memprioritaskan gaya hidup sehat.
"Ini membuat kami kembali lagi ke konsep dan akhirnya terlahir masterplan yang bertitik tolak dari pembangunan urban park atau Taman Kota Peruri. Ini didedikasikan untuk Jakarta dan tidak hanya bisa dinikmati oleh internal Peruri, tapi juga masyarakat umum," kata Dwina saat konferensi pers Taman Kota Peruri, Jumat (13/10/2023).
Taman Kota Peruri direncanakan sebagai pembangunan rendah dengan konsep low density dan low rise, tetapi tetap mempertahankan nilai-nilai budaya. Taman ini mencakup area seluas 1,08 hektare.
Lokasi Taman Kota Peruri berada di tempat yang strategis, yakni dekat dengan fasilitas transportasi publik seperti Terminal Bus Blok M, Halte Bus Transjakarta, dan Stasiun MRT menjadikannya bagian dari kawasan TOD (Transit Oriented Development).
Kawasan tersebut terintegrasi dengan tujuh zona aktivitas, yakni Peruri Office, Heritage Fine Dining and Resto, Urban Park, Art and Creative Gallery, Food and Beverage, MICE, dan Commercial Office.
Dia mengungkapkan Taman Kota Peruri ditargetkan selesai pada 2025. Kendati demikian, area Taman Kota Peruri akan dibiarkan terbuka untuk publik selama proses pembangunan.
Baca Juga
Pembangunan Taman Kota Peruri sejauh ini menggunakan dana internal perusahaan sebesar Rp40 miliar. Namun, Peruri membuka peluang investasi ke depannya. Pembangunan Taman Kota Peruri dimulai dengan penanaman pohon, bukan peletakan batu pertama.
"Tidak seperti proyek pembangunan pada umumnya, di mana kita baru dapat melihatnya setelah jadi, kami ingin melibatkan para stakeholders dalam prosesnya sejak awal, melalui pemanfaatan area publik secara bertahap," kata dia.
(nng)
tulis komentar anda