Sambangi Bali, Menteri Bappenas Minta Masyarakat Tidak Parno Bertamasya
Selasa, 04 Agustus 2020 - 20:15 WIB
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas, Suharso Monoarfa, melakukan kunjungan kedua ke Bali di masa pandemi Covid-19 guna memastikan kesiapan sektor pariwisata di Pulau Dewata dalam menerapkan protokol kesehatan.
Seperti diketahui, Bali telah membuka kembali pariwisatanya untuk wisatawan nusantara (wisnus) pada 31 Juli lalu dan pada September mendatang untuk wisatawan mancanegara (wisman).
"Kita ingin memastikan misalnya, apakah dapur-dapur di restoran itu taat azas dan protokol kesehatan atau tidak," kata Suharso dalam keterangannya, Selasa (4/8/2020). (Baca juga: Pasien Meninggal Akibat Covid-19 Bertambah, Satu di antaranya Bos Restoran Klaster Keluarga Bogor )
Selain itu, Suharso juga mengaku jika Bappenas juga ingin memastikan bahwa konsep mass tourism atau pariwisata massal di Bali, sebagaimana yang selama ini diterapkan, ke depannya bisa segera berubah menjadi quality tourism. "Dimana nanti para wisatawan hanya akan berpergian dengan beberapa orang atau grup, atau misalnya liburan bulan madu," ujarnya.
Dia menyampaikan kepada seluruh masyarakat Indonesia maupun kepada para wisatawan mancanegara, agar tidak terlalu khawatir untuk berkunjung ke Bali. (Baca juga: Dua Kg Ganja Diselundupkan ke Bali dengan Modus Paket Al Qur'an )
"Penerapan protokol kesehatan di segala aspek wisata Bali akan terus dikontrol dan turut dijaga oleh pemerintah, agar menciptakan rasa aman dan nyaman bagi para pelancong," katanya.
Selain itu, lanjut Suharso, upaya penerapan protokol kesehatan secara ketat itu juga dimaksudkan untuk menghilangkan kesan paranoid bagi para wisatawan, terhadap pandemi Covid-19 yang masih terjadi hingga saat ini. (Baca juga: Geliat Industri Wisata Diharapkan Jadi Tulang Punggung Pemulihan Ekonomi )
"Silahkan anda bertamasya, tapi jangan lupa protokol kesehatannya dijaga, agar tidak terlalu paranoid. Kita tetap harus waspada, harus khawatir, itu tetap harus," tandasnya.
Seperti diketahui, Bali telah membuka kembali pariwisatanya untuk wisatawan nusantara (wisnus) pada 31 Juli lalu dan pada September mendatang untuk wisatawan mancanegara (wisman).
"Kita ingin memastikan misalnya, apakah dapur-dapur di restoran itu taat azas dan protokol kesehatan atau tidak," kata Suharso dalam keterangannya, Selasa (4/8/2020). (Baca juga: Pasien Meninggal Akibat Covid-19 Bertambah, Satu di antaranya Bos Restoran Klaster Keluarga Bogor )
Selain itu, Suharso juga mengaku jika Bappenas juga ingin memastikan bahwa konsep mass tourism atau pariwisata massal di Bali, sebagaimana yang selama ini diterapkan, ke depannya bisa segera berubah menjadi quality tourism. "Dimana nanti para wisatawan hanya akan berpergian dengan beberapa orang atau grup, atau misalnya liburan bulan madu," ujarnya.
Dia menyampaikan kepada seluruh masyarakat Indonesia maupun kepada para wisatawan mancanegara, agar tidak terlalu khawatir untuk berkunjung ke Bali. (Baca juga: Dua Kg Ganja Diselundupkan ke Bali dengan Modus Paket Al Qur'an )
"Penerapan protokol kesehatan di segala aspek wisata Bali akan terus dikontrol dan turut dijaga oleh pemerintah, agar menciptakan rasa aman dan nyaman bagi para pelancong," katanya.
Selain itu, lanjut Suharso, upaya penerapan protokol kesehatan secara ketat itu juga dimaksudkan untuk menghilangkan kesan paranoid bagi para wisatawan, terhadap pandemi Covid-19 yang masih terjadi hingga saat ini. (Baca juga: Geliat Industri Wisata Diharapkan Jadi Tulang Punggung Pemulihan Ekonomi )
"Silahkan anda bertamasya, tapi jangan lupa protokol kesehatannya dijaga, agar tidak terlalu paranoid. Kita tetap harus waspada, harus khawatir, itu tetap harus," tandasnya.
(ind)
tulis komentar anda