Jaga Kualitas, Perusahaan Teknologi Informasi Ini Raih Sertifikasi TKDN 18 Produk
Rabu, 25 Oktober 2023 - 11:32 WIB
JAKARTA - Allied Telesis mengumumkan pencapaiannya sebagai perusahaan teknologi informasi pertama yang mendapatkan sertifikasi Tingkat Komponen Dalam Negeri ( TKDN ) untuk 18 produk switch yang diproduksi langsung di Batam, Indonesia.
Seperti diketahui dalam beberapa tahun terakhir, pemerintah Indonesia telah menerapkan berbagai kebijakan dan program untuk mempromosikan kandungan dalam negeri di berbagai industri, dengan tujuan meningkatkan produksi lokal, menciptakan lapangan kerja, dan mengurangi ketergantungan pada impor. Salah satu inisiatif penting dalam hal ini adalah kebijakan TKDN.
“Dalam melaksanakan program tersebut, kami telah melakukan beberapa terobosan dalam upaya mempercepat, mempermudah, dan memperbanyak sertifikasi TKDN," ujar Direktur IET – Kementerian Perindustrian Republik Indonesia, Priyadi Arie Nugroho.
"Langkah yang dilakukan oleh Allied Telesis Indonesia ini membuktikan bahwa anak bangsa dapat melakukan inovasi teknologi melalui proses riset dan pengembangan. Hal ini akan sangat berguna untuk lebih memacu produktivitas dan daya saing industri manufaktur teknologi informasi dan telekomunikasi yang akan memberikan kontribusi signifikan bagi pertumbuhan ekonomi nasional. Kami yakin bahwa kedepannya akan lebih banyak perusahaan-perusahaan di Indonesia yang mendapatkan sertifikasi TKDN seperti Allied Telesis," sambungnya.
Sementara itu Country Lead – PT Allied Telesis Indonesia, Beng Santosa mengaku senang dan bangga dapat mendukung program pemerintah dengan mendapatkan sertifikasi TKDN, yang mana hal ini merupakan suatu bentuk komitmen Telesis untuk memacu pertumbuhan ekonomi domestik Indonesia dengan menciptakan lapangan kerja baru dan menyediakan transfer teknologi.
“Sertifikasi ini pun akan melengkapi performa Allied Telesis Indonesia sebagai perusahaan solusi jaringan pintar yang didukung teknologi AI di Indonesia," ujarnya.
Solusi jaringan Allied Telesis yang didukung teknologi AI dapat mengoptimalkan LAN, Wi-Fi, keamanan, dan SD-WAN, sehingga dapat mengurangi waktu jaringan yang tidak aktif, menyederhanakan kegiatan operasional, dan mengurangi biaya untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan bisnis yang selalu berubah saat ini.
Seperti diketahui dalam beberapa tahun terakhir, pemerintah Indonesia telah menerapkan berbagai kebijakan dan program untuk mempromosikan kandungan dalam negeri di berbagai industri, dengan tujuan meningkatkan produksi lokal, menciptakan lapangan kerja, dan mengurangi ketergantungan pada impor. Salah satu inisiatif penting dalam hal ini adalah kebijakan TKDN.
“Dalam melaksanakan program tersebut, kami telah melakukan beberapa terobosan dalam upaya mempercepat, mempermudah, dan memperbanyak sertifikasi TKDN," ujar Direktur IET – Kementerian Perindustrian Republik Indonesia, Priyadi Arie Nugroho.
"Langkah yang dilakukan oleh Allied Telesis Indonesia ini membuktikan bahwa anak bangsa dapat melakukan inovasi teknologi melalui proses riset dan pengembangan. Hal ini akan sangat berguna untuk lebih memacu produktivitas dan daya saing industri manufaktur teknologi informasi dan telekomunikasi yang akan memberikan kontribusi signifikan bagi pertumbuhan ekonomi nasional. Kami yakin bahwa kedepannya akan lebih banyak perusahaan-perusahaan di Indonesia yang mendapatkan sertifikasi TKDN seperti Allied Telesis," sambungnya.
Baca Juga
Sementara itu Country Lead – PT Allied Telesis Indonesia, Beng Santosa mengaku senang dan bangga dapat mendukung program pemerintah dengan mendapatkan sertifikasi TKDN, yang mana hal ini merupakan suatu bentuk komitmen Telesis untuk memacu pertumbuhan ekonomi domestik Indonesia dengan menciptakan lapangan kerja baru dan menyediakan transfer teknologi.
“Sertifikasi ini pun akan melengkapi performa Allied Telesis Indonesia sebagai perusahaan solusi jaringan pintar yang didukung teknologi AI di Indonesia," ujarnya.
Solusi jaringan Allied Telesis yang didukung teknologi AI dapat mengoptimalkan LAN, Wi-Fi, keamanan, dan SD-WAN, sehingga dapat mengurangi waktu jaringan yang tidak aktif, menyederhanakan kegiatan operasional, dan mengurangi biaya untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan bisnis yang selalu berubah saat ini.
Lihat Juga :
tulis komentar anda