Dukung Road Map Industri Perasuransian OJK, PAAI Perkuat Kompetensi Agen Asuransi
Senin, 30 Oktober 2023 - 12:31 WIB
Ketua Panitia Penyusunan dan Penerbitan Buku ‘Pejuang Ekonomi di Saat Krisis’, Lucia Wenny mengatakan, buku ini muncul dengan konsep konten three in one. Buku ini berisi tentang tiga hal utama: perjuangan para agen asuransi mencapai kesuksesan, manfaat asuransi bagi masyarakat, dan lebih penting lagi adalah nilai-nilai kemanusiaan yang termaktub di dalamnya.
“Ketiga nilai itulah yang hendak ditonjolkan. Agen asuransi, misalnya, adalah orang-orang yang secara totalitas mengabdikan diri terhadap profesinya. Tugas mereka tak putus hanya sampai polis ditandatangani. Dia masih harus menjaga, ‘merawat’ pemegang polis jika terjadi sesuatu yang harus diselesaikan, termasuk dalam hal tagihan," ungkapnya.
"Tentu saja semuanya memiliki dinamika. Penggambaran dinamika itulah yang menarik dalam buku ini. Bagaimana seorang agen, meyakinkan calon nasabah bahwa asuransi adalah sebuah kebutuhan dalam menata dan menghadapi setiap risiko kehidupan yang mungkin terjadi” jelas Wenny.
Selain itu, buku ini, berdasarkan pengalaman para agen asuransi, menggambarkan betapa berartinya peran agen asuransi dalam kehidupan masyarakat. Dua hal tersebut, profesionalitas agen dan kebermanfaatan asuransi, memunculkan kisah-kisah yang humanistik.
Bagaimana misalnya seorang agen bisa menyelamatkan usaha nasabah dengan asuransi, menghadirkan kejutan yang mengurai air mata nasabah ketika klaimnya ternyata cukup untuk membeli rumah atau membuka usaha, dan sebagainya.
“Karena itu, buku ini layak dibaca siapa saja. Mulai dari agen asuransi, masyarakat umum, bahkan mereka yang berkeinginan menjadi agen asuransi. Tidak secara sistematik, tapi buku ini berkisah tentang betapa bermanfaatnya asuransi, agen, dan proteksi masyarakat,” tutup Wenny.
“Ketiga nilai itulah yang hendak ditonjolkan. Agen asuransi, misalnya, adalah orang-orang yang secara totalitas mengabdikan diri terhadap profesinya. Tugas mereka tak putus hanya sampai polis ditandatangani. Dia masih harus menjaga, ‘merawat’ pemegang polis jika terjadi sesuatu yang harus diselesaikan, termasuk dalam hal tagihan," ungkapnya.
"Tentu saja semuanya memiliki dinamika. Penggambaran dinamika itulah yang menarik dalam buku ini. Bagaimana seorang agen, meyakinkan calon nasabah bahwa asuransi adalah sebuah kebutuhan dalam menata dan menghadapi setiap risiko kehidupan yang mungkin terjadi” jelas Wenny.
Selain itu, buku ini, berdasarkan pengalaman para agen asuransi, menggambarkan betapa berartinya peran agen asuransi dalam kehidupan masyarakat. Dua hal tersebut, profesionalitas agen dan kebermanfaatan asuransi, memunculkan kisah-kisah yang humanistik.
Bagaimana misalnya seorang agen bisa menyelamatkan usaha nasabah dengan asuransi, menghadirkan kejutan yang mengurai air mata nasabah ketika klaimnya ternyata cukup untuk membeli rumah atau membuka usaha, dan sebagainya.
“Karena itu, buku ini layak dibaca siapa saja. Mulai dari agen asuransi, masyarakat umum, bahkan mereka yang berkeinginan menjadi agen asuransi. Tidak secara sistematik, tapi buku ini berkisah tentang betapa bermanfaatnya asuransi, agen, dan proteksi masyarakat,” tutup Wenny.
(akr)
Lihat Juga :
tulis komentar anda