Kemenperin Terus Dorong Hilirisasi Industri Logam

Senin, 30 Oktober 2023 - 22:29 WIB
Dirjen ILMATE Kemenperin Taufiek Bawazier (kiri) saat mengunjungi pabrik yang melakukan hilirisasi industri. Foto/Ist
JAKARTA - Kementerian Perindustrian ( Kemenperin ) terus mendorong hilirisasi industri sebagai salah satu kebijakan strategis guna meningkatkan kinerja sektor industri manufaktur. Direktur Jenderal (Dirjen) Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) Kemenperin Taufiek Bawazier mengungkapkan, di sektor industri baja, hilirisasi juga terus didorong guna membantu meningkatkan pertumbuhan ekonomi.



Jika dilihat dari pertumbuhan ekonomi triwulan kedua tahun 2023, sektor logam tumbuh 11,49%. Kita pernah tumbuh sampai 20%. Dan kini dengan hadirnya investasi di sektor hilir, akan menumbuhkan kapasitas dan kontinuitas produk yang dapat menjadi bagian dari subtitusi impor,” terang Taufiek saat meresmikan pabrik pewarnaan baja lapis PT Tata Metal Lestari (Tatalogam Group) di Sadang, Purwakarta, Jawa Barat, dikutip Senin (30/10/2023).

Taufiek sangat mengapresiasi PT Tata Metal Lestari yang terus melakukan inovasi dari hulu hingga hilir sehingga produk-produknya memiliki nilai tambah tak hanya untuk perusahaan, namun juga bagi pelaku usaha lain dan masyarakat sekitarnya.



“Secara inovasi, pelapisan warna atau colour coating line pada baja lapis produksi PT Tata Metal Lestari ini pasarnya saya lihat cukup besar karena banyak kelebihannya,” jelas Taufiek.

Taufiek menambahkan, sesuai arahan Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, industri besi dan baja diminta menjadi contoh dalam menerapkan prinsip-prinsip berkelanjutan dan berperan aktif dalam meminimalkan dampak lingkungan dalam tumbuh kembangnya. Sektor industri ditargetkan dapat mencapai netralitas karbon atau Net Zero Emissions (NZE) pada 2050.

“Tantangan pada industri baja ke depan tidak akan mudah. Artinya ke depan kita akan mengejar target Net Zero Emissions. Pemerintah sudah mencanangkan 2060 yang kemudian dipercepat menjadi 2050,” pungkas Taufiek.

Pada kesempatan yang sama, Vice Presiden PT Tata Metal Lestari (Tatalogam Group), Stephanus Koeswandi menjelaskan, peresmian pabrik colour coating line merupakan bagian dari project yang ia beri nama phoenix project. Ia berharap project ini juga dapat membantu bangkitnya perekonomian Indonesia pasca-pandemi.

Stephanus menambahkan, Phoenix Project sendiri terbagi menjadi 3 fase. Pada fase pertama, pihaknya menginvestasikan dana hingga Rp1,5 triliun untuk membangun pabrik pewarnaan baja lapis yang sudah ramah lingkungan.
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More