TPN: Ganjar-Mahfud Fokus Dalam Pertumbuhan Ekonomi 7% untuk Cegah Pengangguran
Minggu, 19 November 2023 - 09:36 WIB
JAKARTA - Pasangan Calon Presiden (Capres) dan Calon Wakil Presiden (Cawapres) Ganjar-Mahfud memiliki target pertumbuhan ekonomi sebesar 7%jika mereka terpilih dalam Pemilu 2024.
Alasan di balik target tersebut diungkapkan oleh Direktur Narasi & Konten TPN Ganjar-Mahfud, Roby Muhamad, yang menyatakan, bahwa masalah lapangan kerja merupakan prioritas utama bagi pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.
Terlebih lagi, Indonesia dihadapkan pada bonus demografi di mana jumlah individu usia produktif (15-64 tahun) diperkirakan akan meningkat pada periode 2030-2040. Baca Juga: Angka Pengangguran di Indonesia Capai 7,86 Juta Orang, BPS: Masih Tinggi
"Oleh karena itu, ketika kita berbicara tentang pertumbuhan ekonomi 7 persen, ini bukan semata-mata optimisme semu, bukan tanpa alasan, melainkan suatu keharusan," ungkap Roby dalam Diskusi Safari 2024 x Talent Fest di Jakarta Selatan pada Sabtu (18/11/2023).
"Jika pertumbuhan ekonomi 7 persen tidak bisa tercapai, maka setiap tahunnya, orang yang bergabung dalam angkatan kerja tidak akan memiliki peluang pekerjaan,” tambahnya.
Karena itu, dia menyatakan bahwa pertanyaannya bukanlah 'apakah mungkin mencapai pertumbuhan ekonomi 7 persen', melainkan target pertumbuhan ekonomi sebesar 7% harus terwujud.
"Angka 7 persen itu merupakan angka minimal. Sulit? Ya, tentu sulit! Tapi itulah tantangan yang dihadapi oleh semua Capres-Cawapres menurut pandangan kami," ujar Roby.
Mengubah pola pikir atau mindset menjadi perlu, menurutnya, agar pertumbuhan ekonomi 7 persen dianggap sebagai suatu keharusan. "Jika pertumbuhan ekonominya kurang dari 7 persen, maka jumlah pengangguran di Indonesia akan lebih besar dibandingkan dengan jumlah pekerja. Ini sangat berbahaya," tambah Roby.
Alasan di balik target tersebut diungkapkan oleh Direktur Narasi & Konten TPN Ganjar-Mahfud, Roby Muhamad, yang menyatakan, bahwa masalah lapangan kerja merupakan prioritas utama bagi pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.
Terlebih lagi, Indonesia dihadapkan pada bonus demografi di mana jumlah individu usia produktif (15-64 tahun) diperkirakan akan meningkat pada periode 2030-2040. Baca Juga: Angka Pengangguran di Indonesia Capai 7,86 Juta Orang, BPS: Masih Tinggi
"Oleh karena itu, ketika kita berbicara tentang pertumbuhan ekonomi 7 persen, ini bukan semata-mata optimisme semu, bukan tanpa alasan, melainkan suatu keharusan," ungkap Roby dalam Diskusi Safari 2024 x Talent Fest di Jakarta Selatan pada Sabtu (18/11/2023).
"Jika pertumbuhan ekonomi 7 persen tidak bisa tercapai, maka setiap tahunnya, orang yang bergabung dalam angkatan kerja tidak akan memiliki peluang pekerjaan,” tambahnya.
Karena itu, dia menyatakan bahwa pertanyaannya bukanlah 'apakah mungkin mencapai pertumbuhan ekonomi 7 persen', melainkan target pertumbuhan ekonomi sebesar 7% harus terwujud.
"Angka 7 persen itu merupakan angka minimal. Sulit? Ya, tentu sulit! Tapi itulah tantangan yang dihadapi oleh semua Capres-Cawapres menurut pandangan kami," ujar Roby.
Mengubah pola pikir atau mindset menjadi perlu, menurutnya, agar pertumbuhan ekonomi 7 persen dianggap sebagai suatu keharusan. "Jika pertumbuhan ekonominya kurang dari 7 persen, maka jumlah pengangguran di Indonesia akan lebih besar dibandingkan dengan jumlah pekerja. Ini sangat berbahaya," tambah Roby.
tulis komentar anda