Penyaluran Kredit Baru Perbankan Tumbuh di Oktober 2023, BI Ungkap Faktor Utamanya
Senin, 20 November 2023 - 10:38 WIB
JAKARTA - Penyaluran kredit baru oleh perbankan pada Oktober 2023 terindikasi tumbuh dengan Saldo Bersih Tertimbang (SBT) sebesar 82,1%. Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI) , Erwin Haryono menyebut, bahwa ada faktor utama yang memengaruhi penyaluran kredit baru tersebut.
"Antara lain permintaan pembiayaan dari nasabah, tingkat persaingan usaha dari bank lain, serta prospek kondisi moneter dan ekonomi ke depan," ujar Erwin di Jakarta, Senin (20/11/2023).
Pembiayaan korporasi pada Oktober 2023 terindikasi tumbuh dibandingkan bulan sebelumnya. Hal tersebut tercermin dari Saldo Bersih Tertimbang (SBT) pembiayaan korporasi sebesar 15,7%.
Adapun sumber pembiayaan korporasi terutama berasal dari sendiri, diikuti pembiayaan yang berasal dari perbankan dalam negeri dan pemanfaatan fasilitas kelonggaran tarik.
Di sisi rumah tangga, permintaan pembiayaan baru terindikasi relatif stabil pada Oktober 2023 dengan mayoritas pembiayaan masih dipenuhi dari bank umum."Selain perbankan, sumber pembiayaan lain yang menjadi preferensi rumah tangga untuk memenuhi kebutuhan pembiayaan antara lain koperasi dan leasing," tandas Erwin.
"Antara lain permintaan pembiayaan dari nasabah, tingkat persaingan usaha dari bank lain, serta prospek kondisi moneter dan ekonomi ke depan," ujar Erwin di Jakarta, Senin (20/11/2023).
Baca Juga
Pembiayaan korporasi pada Oktober 2023 terindikasi tumbuh dibandingkan bulan sebelumnya. Hal tersebut tercermin dari Saldo Bersih Tertimbang (SBT) pembiayaan korporasi sebesar 15,7%.
Adapun sumber pembiayaan korporasi terutama berasal dari sendiri, diikuti pembiayaan yang berasal dari perbankan dalam negeri dan pemanfaatan fasilitas kelonggaran tarik.
Di sisi rumah tangga, permintaan pembiayaan baru terindikasi relatif stabil pada Oktober 2023 dengan mayoritas pembiayaan masih dipenuhi dari bank umum."Selain perbankan, sumber pembiayaan lain yang menjadi preferensi rumah tangga untuk memenuhi kebutuhan pembiayaan antara lain koperasi dan leasing," tandas Erwin.
(akr)
tulis komentar anda