Partai Perindo Minta Pertamina Turunkan Harga LPG 3 Kg
Sabtu, 25 November 2023 - 18:14 WIB
JAKARTA - Juru Bicara Nasional Partai Perindo Yerry Tawalujan menyambut baik langkah Pertamina melakukan penyesuaian atau penurunan harga Liquefied Petroleum Gas (LPG) non-subsidi tabung 5,5 kg dan 12 kg per 22 November 2023 di tingkat agen.
"Kami tentu menyambut baik turunnya harga LPG non-subsidi tabung 5,5 kg dan 12 kg," kata Yerry dalam keterangannya, Sabtu (25/11/2023).
Namun demikian, menurutnya, pemakaian gas non-subsidi kini sudah merambah masyarakat menengah ke atas. Sedangkan rakyat menengah ke bawah, apalagi rakyat kecil memakai gas bersubsidi.
"Justru gas bersubsidi yang harganya harus turun supaya rakyat kecil terbantu," ujar Yerry.
Yerry mengatakan, Pertamina harus berpihak kepada rakyat kecil, bukan hanya berorientasi profit saja. Jangan sampai penurunan harga LPG non-subsidi dimaksudkan supaya rakyat kecil juga beralih dari pemakaian gas bersubsidi ke gas non-subsidi.
"Kami minta Pertamina menjamin ketersediaan gas bersubsidi secara merata sampai ke daerah pelosok terluar dan terpencil. Karena pengguna gas bersubsidi adalah rakyat kecil. Kepentingan mereka justru yang harus diprioritaskan," jelas Yerry, yang juga merupakan Caleg DPR RI Dapil Sulawesi Utara ini.
Sebenarnya, lanjut Yerry, gas non-subsidi tidak perlu turun harganya. Karena pangsa pasar penggunanya adalah masyarakat kelas menengah yang mampu membeli sekalipun harganya tidak diturunkan. Yang justru harus diturunkan harganya adalah LPG bersubsidi.
"Jika saja Pertamina sebagai kepanjangan tangan negara lebih peduli pada rakyat kecil, maka pasti yang mereka turunkan harganya itu LPG bersubsidi, bukan yang non-subsidi," pungkas Yerry.
"Kami tentu menyambut baik turunnya harga LPG non-subsidi tabung 5,5 kg dan 12 kg," kata Yerry dalam keterangannya, Sabtu (25/11/2023).
Namun demikian, menurutnya, pemakaian gas non-subsidi kini sudah merambah masyarakat menengah ke atas. Sedangkan rakyat menengah ke bawah, apalagi rakyat kecil memakai gas bersubsidi.
"Justru gas bersubsidi yang harganya harus turun supaya rakyat kecil terbantu," ujar Yerry.
Baca Juga
Yerry mengatakan, Pertamina harus berpihak kepada rakyat kecil, bukan hanya berorientasi profit saja. Jangan sampai penurunan harga LPG non-subsidi dimaksudkan supaya rakyat kecil juga beralih dari pemakaian gas bersubsidi ke gas non-subsidi.
"Kami minta Pertamina menjamin ketersediaan gas bersubsidi secara merata sampai ke daerah pelosok terluar dan terpencil. Karena pengguna gas bersubsidi adalah rakyat kecil. Kepentingan mereka justru yang harus diprioritaskan," jelas Yerry, yang juga merupakan Caleg DPR RI Dapil Sulawesi Utara ini.
Sebenarnya, lanjut Yerry, gas non-subsidi tidak perlu turun harganya. Karena pangsa pasar penggunanya adalah masyarakat kelas menengah yang mampu membeli sekalipun harganya tidak diturunkan. Yang justru harus diturunkan harganya adalah LPG bersubsidi.
"Jika saja Pertamina sebagai kepanjangan tangan negara lebih peduli pada rakyat kecil, maka pasti yang mereka turunkan harganya itu LPG bersubsidi, bukan yang non-subsidi," pungkas Yerry.
Lihat Juga :
tulis komentar anda