Harita Nickel Akuisisi 99% Saham PT Gane Tambang Sentosa
Kamis, 30 November 2023 - 21:22 WIB
JAKARTA - Harita Nickel resmi mengakuisisi 99% saham PT Gane Tambang Sentosa (GTS) yang berlokasi di Pulau Obi, Halmahera Selatan, Maluku Utara. Akuisisi dengan nilai transaksi sebesar Rp7,9 miliar ini akan meningkatkan sumber daya dan cadangan bijih nikel perseroan menjadi 302 juta wmt.
Dengan tambahan cadangan bijih tersebut, Harita Nickel menjadi perusahaan tambang nikel terbesar ke-5 di Indonesia berdasarkan sumber daya. PT GTS memiliki konsesi tambang nikel yang belum beroperasi dengan luas area sebesar 2.314 hektare dengan masa berlaku IUP sampai dengan tahun 2040.
"Perseroan merencanakan akan melakukan aktivitas pengeboran untuk mengetahui besaran cadangan dan sumber daya bijih nikel," ungkap manajemen Harita dalam keterangan resminya, Kamis (30/11/2023).
Harita Nickel pada saat yang bersamaan juga meningkatkan kepemilikan saham di PT Gane Permai Sentosa (GPS) dari semula 70% menjadi 99%. "Selain dapat meningkatkan sumber daya dan cadangan bijih nikel perseroan, akuisisi senilai Rp48,8 miliar ini diharapkan dapat memperkuat kontribusi finansial terhadap perseroan," jelas perseroan.
Pada akhir November 2023, Harita memiliki estimasi cadangan bijih nikel sekitar 302 juta wmt. Dengan melakukan eksplorasi lebih lanjut pada 4 tambang yang dimiliki yaitu PT Obi Anugerah Mineral, PT Jikodolong Mega Pertiwi, PT Karya Tambang Sentosa, dan PT Gane Tambang Sentosa, cadangan bijih nikel yang dibutuhkan oleh anak usaha Harita Nickel akan meningkat.
PT GTS dan PT GPS adalah perusahaan afiliasi dari Harita Nickel. Transaksi akuisisi tersebut ditegaskan telah dilakukan secara transparan sesuai dengan penilaian dari lembaga independen dari KJPP yang ditunjuk.
Dengan tambahan cadangan bijih tersebut, Harita Nickel menjadi perusahaan tambang nikel terbesar ke-5 di Indonesia berdasarkan sumber daya. PT GTS memiliki konsesi tambang nikel yang belum beroperasi dengan luas area sebesar 2.314 hektare dengan masa berlaku IUP sampai dengan tahun 2040.
"Perseroan merencanakan akan melakukan aktivitas pengeboran untuk mengetahui besaran cadangan dan sumber daya bijih nikel," ungkap manajemen Harita dalam keterangan resminya, Kamis (30/11/2023).
Harita Nickel pada saat yang bersamaan juga meningkatkan kepemilikan saham di PT Gane Permai Sentosa (GPS) dari semula 70% menjadi 99%. "Selain dapat meningkatkan sumber daya dan cadangan bijih nikel perseroan, akuisisi senilai Rp48,8 miliar ini diharapkan dapat memperkuat kontribusi finansial terhadap perseroan," jelas perseroan.
Pada akhir November 2023, Harita memiliki estimasi cadangan bijih nikel sekitar 302 juta wmt. Dengan melakukan eksplorasi lebih lanjut pada 4 tambang yang dimiliki yaitu PT Obi Anugerah Mineral, PT Jikodolong Mega Pertiwi, PT Karya Tambang Sentosa, dan PT Gane Tambang Sentosa, cadangan bijih nikel yang dibutuhkan oleh anak usaha Harita Nickel akan meningkat.
PT GTS dan PT GPS adalah perusahaan afiliasi dari Harita Nickel. Transaksi akuisisi tersebut ditegaskan telah dilakukan secara transparan sesuai dengan penilaian dari lembaga independen dari KJPP yang ditunjuk.
(fjo)
tulis komentar anda