IHSG Hari Ini Berpotensi Menguat ke 7.180, Terdampak Emiten-emiten Prajogo Pangestu?
Jum'at, 08 Desember 2023 - 08:10 WIB
JAKARTA - Indeks harga saham gabungan atau IHSG hari ini berpotensi bergerak dalam kecenderungan menguat pada sepanjang perdagangan. Pergerakan indeks akan berada di kisaran 7.024-7.180.
Pengamat pasar modal sekaligus founder WH Project, William Hartanto, mengatakan, intraday gap kembali terbentuk pada perdagangan hari Kamis kemarin (7/12/2023).
"Kami juga memperhatikan jumlah saham yang melemah jauh lebih banyak dibanding jumlah saham yang menguat," tulis William dalam analisisnya, Jumat (8/12/2023).
Menurut William, kondisi itu membuktikan bahwa IHSG kembali lagi mengalami penguatan yang terkonsentrasi hanya pada saham-saham Prajogo Pangestu.
"Apakah kondisi ini bagus? Jika hanya sebagai penggerak indeks, bisa dibilang bagus. Namun jika memperhitungkan bahwa sewaktu-waktu tren saham-saham ini bisa berakhir, maka akan terasa seperti bom waktu," kata dia.
Situasi itu terjadi karena kondisi IHSG saat ini sama persis seperti booming saham teknologi dan bank digital pada tahun 2020. Jadi dalam waktu panjang, mungkin ini bukan situasi yang bagus.
"Namun selama tren saham-saham tersebut masih menguat, tentunya trend following masih bisa dilakukan sampai tren berakhir," ujarnya.
Intraday gap yang terjadi pada penutupan perdagangan kemarin memungkinkan untuk pelemahan di awal sesi hari ini.
Pengamat pasar modal sekaligus founder WH Project, William Hartanto, mengatakan, intraday gap kembali terbentuk pada perdagangan hari Kamis kemarin (7/12/2023).
"Kami juga memperhatikan jumlah saham yang melemah jauh lebih banyak dibanding jumlah saham yang menguat," tulis William dalam analisisnya, Jumat (8/12/2023).
Menurut William, kondisi itu membuktikan bahwa IHSG kembali lagi mengalami penguatan yang terkonsentrasi hanya pada saham-saham Prajogo Pangestu.
"Apakah kondisi ini bagus? Jika hanya sebagai penggerak indeks, bisa dibilang bagus. Namun jika memperhitungkan bahwa sewaktu-waktu tren saham-saham ini bisa berakhir, maka akan terasa seperti bom waktu," kata dia.
Situasi itu terjadi karena kondisi IHSG saat ini sama persis seperti booming saham teknologi dan bank digital pada tahun 2020. Jadi dalam waktu panjang, mungkin ini bukan situasi yang bagus.
"Namun selama tren saham-saham tersebut masih menguat, tentunya trend following masih bisa dilakukan sampai tren berakhir," ujarnya.
Intraday gap yang terjadi pada penutupan perdagangan kemarin memungkinkan untuk pelemahan di awal sesi hari ini.
tulis komentar anda