Grand Batang City Gandeng Nindya Karya Bangun Jaringan Air Bersih untuk Menarik Investor Asing

Selasa, 19 Desember 2023 - 12:48 WIB
Grand Batang City bekerja sama dengan Nindya Karya membangun jaringan air bersih. FOTO/dok.SINDOnews
JAKARTA - Menghadapi tahun 2024 pemerintah telah menargetkan pertumbuhan ekonomi nasional akan mencapai 5,1%-5.7%. Untuk mendukung pertumbuhan sebesar itu dibutuhkan realisasi investasi Rp1.650 triliun. Target investasi sebesar itu diharapkan datang dari investasi asing. Menjelang 2024 pengelola kawasn industri pun mulai melakukan gebrakan untuk menarik minat investor asing.

Salah satunya seperti yang dilakukan PT Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) atau Grand Batang City. Di penghujung tahun 2023 ini KITB memulai pembangunan jaringan air bersih dan air limbah. Ini dilakukan juga sebagai langkah penting dalam membangun infrastruktur dasar industri yang lebih baik, efisien, dan ramah lingkungan. Untuk membangun fasilitas tersebut KITB pun menggandeng PT Nindya Karya. BUMN yang memang telah lama berkecimpung dalam proyek konstruksi sarana air baku.





Kerjasama tersebut dituangkan dalam Perjanjian Kerja Sama (PKS) yang ditandatangani oleh Direktur Utama KITB Ngurah Wirawan dan General Manajer Divisi EPC Nindya Karya Arif Iswadi di Jakarta. Senin (18/12).

PKS ini bertujuan untuk melengkapi infrastruktur dasar industri di KITB, sehingga dapat menarik lebih banyak investor untuk berinvestasi di kawasan tersebut. Kerja sama ini merupakan kolaborasi Perusahaan antar ekosistem bisnis yang berada di Holding Danareksa.

Direktur Utama Nindya Karya, Moeharmein Zein Chaniago mengatakan, “kerja sama ini sebagai wujud komitmen Nindya Karya untuk mendukung pengembangan industri di Indonesia. “Kami siap berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk mewujudkan infrastruktur yang berkualitas dan ramah lingkungan,” ujarnya.

Sementara itu, Direktur Utama KITB, Ngurah Wirawan berharap pembangunan jaringan air bersih dan air limbah di KITB ini menjadikan kawasan tersebut sebagai kawasan industri terintegrasi dan berkelanjutan. “Kami berharap kerja sama ini dapat berjalan dengan lancar dan dapat segera terealisasi. Kami yakin, hal ini akan memberikan manfaat bagi kedua belah pihak dan dapat mendukung pengembangan industri di Indonesia,” kata Ngurah.

Proyek pembangunan jaringan air bersih dan air limbah klaster 1 fase 2 di KITB ini memiliki tenggang waktu 365 hari kalender dengan masa pemeliharaan 180 hari kalender. Adapun lingkup pekerjaan proyek ini, lanjutnya, meliputi pekerjaan persiapan, pengadaan dan pemasangan pipa transmisi, pekerjaan perlintasan (jembatan pipa), pengadaan dan pemasangan pompa air, serta penyediaan fasilitas penunjang.



Pipa sepanjang 6,7 KM akan menunjang kebutuhan air bersih untuk mitra industri di KITB, sedangkan dalam pengelolaan air limbah terpasang pipa sepanjang 12,2 KM. Pipa tersebut akan dipasang menggunakan metode open cut di sepanjang jalur pipa dengan kedalaman 2-3 meter dan metode welding butt fusion untuk penyambungan pipa HDPE. Nilai proyek pembangunan pipa air ebrsih dan air limbah ini sekitar Rp 175 Miliar.

KITB atau Grand Batang City merupakan Kawasan Industri terbesar di Indonesia dan berada tepat di tengah-tengah jalur tol Trans Jawa yang menghubungkan seluruh sentra industri dan jalur logistik di Pulau Jawa. KITB dibangun sebagai Kawasan industri yang kompetitif di Asia, dan dapat menarik penanaman modal asing, Foreign Direct Investor, ke Indonesia. Grand Batang City dihubungkan oleh dua jalur utama yaitu Jalur Jalan Nasional Pantura dan Tol Trans Jawa yang membelah Kawasan Grand Batang City. Selain itu untuk semakin menarik minat investor, Grand Batang City segera membangun Pelabuhan Jetty dan Stasiun Kereta Api yang dapat melayani moda transportasi manusia dan barang
(nng)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More