AP I Terus Tingkatkan Kontribusinya dengan Pengembangan Bandara
Selasa, 11 Agustus 2020 - 07:35 WIB
JAKARTA - PT Angkasa Pura I senantiasa mendukung potensi pertumbuhan ekonomi Indonesia melalui perwujudan konektivitas udara yang dapat dicapai dengan melakukan percepatan pembangunan dan pengembangan bandara.
"Kontribusi positif Angkasa Pura I terhadap pertumbuhan ekonomi nasional terus meningkat dari tahun ke tahun yang dapat dilihat dari bertambahnya kapasitas bandara-bandara kelolaan," ujar Direktur Utama PT Angkasa Pura I (Persero) Faik Fahmi dalam keterangan tertulisnya yang diterima Selasa (11/8/2020).
Dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional, Angkasa Pura I mengemban tugas dan amanah dari negara melalui multiperan, yaitu sebagai korporasi negara, sebagai penyedia infrastruktur, sebagai agen pembangunan, dan penunjang ketahanan NKRI, serta penunjang bantuan tanggap darurat.
Sebagai korporasi negara, Angkasa Pura I memberi keuntungan dan dividen melalui jasa pengelolaan bandara. Sejak 2014 hingga 2018, pertumbuhan pendapatan rata-rata tahunan (compound annual growth rate) mencapai 16,4%. Dengan rincian pendapatan pada 2014 sebesar Rp4,8 triliun, pada 2015 sebesar Rp5,5 triliun, pada 2016 sebesar Rp6,3 triliun, pada 2017 sebesar Rp7,5 triliun, dan pada 2018 sebesar Rp8,9 triliun. ( Baca juga:Mendagri Usul Kelurahan Digerojok Anggaran untuk Hadapi Covid-19 )
Sedangkan pertumbuhan profit rata-rata (CAGR) pada periode tersebut mencapai 19,2% dengan rincian profit yaitu pada 2014 sebesar Rp934, pada 2015 sebesar Rp842 miliar, pada 2016 sebesar Rp1,1 triliun, pada 2017 sebesar Rp1,4 triliun, dan pada 2018 sebesar Rp2 triliun.
Sebagai penyedia infrastruktur negara, Angkasa Pura I menyediakan infrastruktur transportasi udara yang berperan dalam pengembangan konektivitas wilayah tengah dan timur Indonesia. Hingga 2020, Angkasa Pura I mengelola 15 bandara secara komersial di tengah dan timur Indonesia.
AP I terus melakukan berbagai pengembangan bandara-bandaranya, seperti pengembangan Bandara Sultan Hasanuddin Makassar. Proyek pengembangan Bandara Sultan Hasanuddin Makassar sudah mulai pekerjaan desain dan perluasan terminal 1 serta apron selatan-timur. Hingga awal Agustus 2020, progress pengembangan Bandara Sultan Hasanuddin Makassar telah mencapai 49% dan ditargetkan dapat selesai pada Mei 2021.
Angkasa Pura I juga tengah mengembangkan Bandara Internasional Lombok Praya untuk mendukung pengembangan kawasan ekonomi khusus (KEK) Mandalika yang menjadi lokasi penyelenggaraan MotoGP 2021. Hingga awal Agustus 2020, progress proyek pengembangan Bandara Internasional Lombok mencapai 16% dengan target penyelesaian pada Februari 2021.
“Pengembangan bandara-bandara Angkasa Pura I dilakukan untuk memperluas konektivitas dan meningkatkan kapasitas trafik angkutan udara di wilayah tengah dan timur Indonesia,” kata Faik.
"Kontribusi positif Angkasa Pura I terhadap pertumbuhan ekonomi nasional terus meningkat dari tahun ke tahun yang dapat dilihat dari bertambahnya kapasitas bandara-bandara kelolaan," ujar Direktur Utama PT Angkasa Pura I (Persero) Faik Fahmi dalam keterangan tertulisnya yang diterima Selasa (11/8/2020).
Dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional, Angkasa Pura I mengemban tugas dan amanah dari negara melalui multiperan, yaitu sebagai korporasi negara, sebagai penyedia infrastruktur, sebagai agen pembangunan, dan penunjang ketahanan NKRI, serta penunjang bantuan tanggap darurat.
Sebagai korporasi negara, Angkasa Pura I memberi keuntungan dan dividen melalui jasa pengelolaan bandara. Sejak 2014 hingga 2018, pertumbuhan pendapatan rata-rata tahunan (compound annual growth rate) mencapai 16,4%. Dengan rincian pendapatan pada 2014 sebesar Rp4,8 triliun, pada 2015 sebesar Rp5,5 triliun, pada 2016 sebesar Rp6,3 triliun, pada 2017 sebesar Rp7,5 triliun, dan pada 2018 sebesar Rp8,9 triliun. ( Baca juga:Mendagri Usul Kelurahan Digerojok Anggaran untuk Hadapi Covid-19 )
Sedangkan pertumbuhan profit rata-rata (CAGR) pada periode tersebut mencapai 19,2% dengan rincian profit yaitu pada 2014 sebesar Rp934, pada 2015 sebesar Rp842 miliar, pada 2016 sebesar Rp1,1 triliun, pada 2017 sebesar Rp1,4 triliun, dan pada 2018 sebesar Rp2 triliun.
Sebagai penyedia infrastruktur negara, Angkasa Pura I menyediakan infrastruktur transportasi udara yang berperan dalam pengembangan konektivitas wilayah tengah dan timur Indonesia. Hingga 2020, Angkasa Pura I mengelola 15 bandara secara komersial di tengah dan timur Indonesia.
AP I terus melakukan berbagai pengembangan bandara-bandaranya, seperti pengembangan Bandara Sultan Hasanuddin Makassar. Proyek pengembangan Bandara Sultan Hasanuddin Makassar sudah mulai pekerjaan desain dan perluasan terminal 1 serta apron selatan-timur. Hingga awal Agustus 2020, progress pengembangan Bandara Sultan Hasanuddin Makassar telah mencapai 49% dan ditargetkan dapat selesai pada Mei 2021.
Angkasa Pura I juga tengah mengembangkan Bandara Internasional Lombok Praya untuk mendukung pengembangan kawasan ekonomi khusus (KEK) Mandalika yang menjadi lokasi penyelenggaraan MotoGP 2021. Hingga awal Agustus 2020, progress proyek pengembangan Bandara Internasional Lombok mencapai 16% dengan target penyelesaian pada Februari 2021.
“Pengembangan bandara-bandara Angkasa Pura I dilakukan untuk memperluas konektivitas dan meningkatkan kapasitas trafik angkutan udara di wilayah tengah dan timur Indonesia,” kata Faik.
(uka)
tulis komentar anda