SMLE Bidik 70% Dana IPO Buat Belanja Modal, Berikut Rinciannya
Rabu, 10 Januari 2024 - 22:23 WIB
JAKARTA - Perusahaan bahan kimia PT Sinergi Multi Lestarindo Tbk (SMLE) membidik 70 persen dari total dana initial public offering ( IPO ) sebagai anggaran belanja modal atau capital expenditure (capex). Sejumlah keperluan akan segera dieksekusi seperti pembelian bahan baku, peralatan, hingga gudang baru.
"Jadi penggunaan dana IPO, dari Rp81 miliar yang kami dapat, kurang lebih 70% itu kita pakai untuk belanja modal, untuk pembelian bahan-bahan," kata Direktur Utama SMLE, Siu Min saat ditemui di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu (10/1/2024).
Secara rinci, perseroan berniat untuk membeli gudang dengan biaya sekitar Rp6 miliar, sedangkan sekitar Rp3-4 miliar bakal dikucurkan untuk instrumen peralatan laboratorium.
Adapun perseroan turut memakai kas internal untuk menutupi sisanya. Nilai capex yang diperoleh melalui listing di pasar modal menambah anggaran capex yang dipakai SMLE hingga paruh pertama tahun 2023.
Berdasarkan prospektus, SMLE telah mengeluarkan capex sebesar Rp95,21 juta hingga 30 Juni 2023. Angka ini lebih kecil jika dibandingkan nilai capex sepanjang 2022 yang mencapai Rp563,42 juta.
Artinya, perolehan dana IPO menjadi berkah bagi SMLE, sehingga dapat memacu permodalan dan pengembangan perseroan. Manajemen mengungkap akan memperluas pangsa pasar demi mendongkrak penjualan.
"Kami berkomitmen untuk terus mengupayakan peningkatan kualitas operasional, mengembangkan inovasi produk, serta memperluas jaringan distribusi untuk memastikan keberlanjutan pertumbuhan," tegas Siu Min.
Sebagai catatan, SMLE menggandeng PT MNC Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek, dan PT Erdhika Elit Sekuitas sebagai penjamin emisi efek. Anggota bursa berkode EP dan AO itu menjamin seluruh penawaran saham dengan kesanggupan penuh alias Full Commitment.
SMLE menawarkan 465,62 juta saham kepada publik dengan harga Rp175 per saham. Dalam debut perdana, saham SMLE menembus auto rejection atas (ARA) sebear 34,86% di Rp236 per saham.
"Jadi penggunaan dana IPO, dari Rp81 miliar yang kami dapat, kurang lebih 70% itu kita pakai untuk belanja modal, untuk pembelian bahan-bahan," kata Direktur Utama SMLE, Siu Min saat ditemui di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu (10/1/2024).
Baca Juga
Secara rinci, perseroan berniat untuk membeli gudang dengan biaya sekitar Rp6 miliar, sedangkan sekitar Rp3-4 miliar bakal dikucurkan untuk instrumen peralatan laboratorium.
Adapun perseroan turut memakai kas internal untuk menutupi sisanya. Nilai capex yang diperoleh melalui listing di pasar modal menambah anggaran capex yang dipakai SMLE hingga paruh pertama tahun 2023.
Berdasarkan prospektus, SMLE telah mengeluarkan capex sebesar Rp95,21 juta hingga 30 Juni 2023. Angka ini lebih kecil jika dibandingkan nilai capex sepanjang 2022 yang mencapai Rp563,42 juta.
Artinya, perolehan dana IPO menjadi berkah bagi SMLE, sehingga dapat memacu permodalan dan pengembangan perseroan. Manajemen mengungkap akan memperluas pangsa pasar demi mendongkrak penjualan.
"Kami berkomitmen untuk terus mengupayakan peningkatan kualitas operasional, mengembangkan inovasi produk, serta memperluas jaringan distribusi untuk memastikan keberlanjutan pertumbuhan," tegas Siu Min.
Sebagai catatan, SMLE menggandeng PT MNC Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek, dan PT Erdhika Elit Sekuitas sebagai penjamin emisi efek. Anggota bursa berkode EP dan AO itu menjamin seluruh penawaran saham dengan kesanggupan penuh alias Full Commitment.
SMLE menawarkan 465,62 juta saham kepada publik dengan harga Rp175 per saham. Dalam debut perdana, saham SMLE menembus auto rejection atas (ARA) sebear 34,86% di Rp236 per saham.
(nng)
tulis komentar anda