Neraca Dagang RI Surplus USD36,93 Miliar, Tujuan Ekspor Terbesar ke China
Selasa, 16 Januari 2024 - 09:38 WIB
JAKARTA - Selama tahun 2023, aktivitas perdagangan Indonesia terjaga dengan neraca perdagangan Indonesia secara total kembali mencatatkan surplus sebesar USD36,93 miliar.
Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan, Febrio Kacaribu mengatakan, capaian tersebut menunjukkan kinerja neraca perdagangan Indonesia yang tetap baik di tengah perlambatan ekonomi global.
"Meski mengalami penurunan dibandingkan tahun 2022, surplus neraca perdagangan di tahun 2023 kemarin menunjukkan daya tahan eksternal perekonomian nasional di tengah peningkatan risiko global, termasuk moderasi harga komoditas dan perlambatan ekonomi negara mitra dagang utama seperti Tiongkok," ujar Febrio dalam pernyataan resmi, Selasa (16/1/2024).
Nilai ekspor Indonesia pada 2023 tercatat sebesar USD258,82 miliar atau di bawah capaian ekspor tahun sebelumnya yang tercatat USD291,90 miliar.
Meski secara nominal ekspor Indonesia mengalami penurunan, namun dari sisi volume, ekspor Indonesia tahun 2023 masih tumbuh 8,55% (yoy).
Perlambatan nilai ekspor tersebut sejalan dengan moderasi harga komoditas unggulan Indonesia, seperti minyak kelapa sawit dan batu bara.
Selain itu, perlambatan ekonomi di sejumlah negara mitra dagang utama Indonesia juga memberikan andil terhadap perlambatan nilai ekspor Indonesia.
Sepanjang 2023, ekspor Indonesia masih terkonsentrasi di negara Tiongkok dengan share 25,66%, Amerika Serikat dengan share 9,57%, dan India dengan share 8,35%. Sementara itu, ekspor Indonesia menuju Asean dan Uni Eropa masing-masing memiliki share 18,35% dan 6,78% terhadap total ekspor Indonesia di tahun 2023.
Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan, Febrio Kacaribu mengatakan, capaian tersebut menunjukkan kinerja neraca perdagangan Indonesia yang tetap baik di tengah perlambatan ekonomi global.
"Meski mengalami penurunan dibandingkan tahun 2022, surplus neraca perdagangan di tahun 2023 kemarin menunjukkan daya tahan eksternal perekonomian nasional di tengah peningkatan risiko global, termasuk moderasi harga komoditas dan perlambatan ekonomi negara mitra dagang utama seperti Tiongkok," ujar Febrio dalam pernyataan resmi, Selasa (16/1/2024).
Nilai ekspor Indonesia pada 2023 tercatat sebesar USD258,82 miliar atau di bawah capaian ekspor tahun sebelumnya yang tercatat USD291,90 miliar.
Meski secara nominal ekspor Indonesia mengalami penurunan, namun dari sisi volume, ekspor Indonesia tahun 2023 masih tumbuh 8,55% (yoy).
Perlambatan nilai ekspor tersebut sejalan dengan moderasi harga komoditas unggulan Indonesia, seperti minyak kelapa sawit dan batu bara.
Selain itu, perlambatan ekonomi di sejumlah negara mitra dagang utama Indonesia juga memberikan andil terhadap perlambatan nilai ekspor Indonesia.
Sepanjang 2023, ekspor Indonesia masih terkonsentrasi di negara Tiongkok dengan share 25,66%, Amerika Serikat dengan share 9,57%, dan India dengan share 8,35%. Sementara itu, ekspor Indonesia menuju Asean dan Uni Eropa masing-masing memiliki share 18,35% dan 6,78% terhadap total ekspor Indonesia di tahun 2023.
tulis komentar anda