Arab Saudi Klarifikasi Kabar Gabung BRICS, Belum Resmi Jadi Anggota!
Kamis, 18 Januari 2024 - 13:00 WIB
DAVOS - Menteri Perdagangan Arab Saudi, Majid Al-Kasabi mengklarifikasi, terkait kabar Arab Saudi telah resmi menjadi anggota BRICS . Dalam Forum Ekonomi Dunia di Davos, Ia mengumumkan, Arab Saudi belum secara resmi bergabung dengan kelompok ekonomi BRICS.
Sebelumnya media pemerintah Arab Saudi pada awal bulan ini melaporkan, bahwa kerajaan sudah sah menjadi anggota BRICS. Namun tidak berselang lama, kabar bergabungnya Arab Saudi dalam kelompok negara-negara berkembang di BRICS kemudian dihapus dari media sosial (medsos).
"Arab Saudi diundang untuk menghadiri BRICS, kami belum secara resmi bergabung dengan BRICS," jelas Al-Kasabi.
Seperti diketahui kelompok negara-negara berkembang yatau BRICS memutuskan pada tahun lalu untuk melakukan ekspansi. Pada bulan Agustus 2023, blok ekonomi yang pada saat itu terdiri dari Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan, setuju untuk mengakui Arab Saudi, Iran, Ethiopia, Mesir, Argentina, dan Uni Emirat Arab sebagai anggota baru.
Selanjutnya perluasan BRICS masih membiarkan pintu terbuka untuk menerima anggota baru. Di sisi lain, Argentina belum lama ini menyatakan, resmi menolang undangan bergabung dalam BRICS setelah mempunyai presiden baru. Diungkapkan Presiden Argentina terpilik, Javier Milei telah lama menentang langkah bergabung dengan BRICS.
Dalam pernyataannya, Milei menekankan negaranya tidak akan "bersekutu dengan komunis" di bawah pengawasannya.
Mulai dari 1 Januari, BRICS sebagai perkumpulan negara berkembang sudah menjadi kelompok ekonomi papan atas denghan menyambut Uni Emirat Arab (UEA), Iran, Mesir, dan Ethiopia. Menurut IMF, BRICS yang diperluas saat ini menyumbang 36% dari PDB global dalam hal paritas daya beli, melebihi kelompok negara-negara Barat dalam G7.
Sebelumnya media pemerintah Arab Saudi pada awal bulan ini melaporkan, bahwa kerajaan sudah sah menjadi anggota BRICS. Namun tidak berselang lama, kabar bergabungnya Arab Saudi dalam kelompok negara-negara berkembang di BRICS kemudian dihapus dari media sosial (medsos).
"Arab Saudi diundang untuk menghadiri BRICS, kami belum secara resmi bergabung dengan BRICS," jelas Al-Kasabi.
Seperti diketahui kelompok negara-negara berkembang yatau BRICS memutuskan pada tahun lalu untuk melakukan ekspansi. Pada bulan Agustus 2023, blok ekonomi yang pada saat itu terdiri dari Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan, setuju untuk mengakui Arab Saudi, Iran, Ethiopia, Mesir, Argentina, dan Uni Emirat Arab sebagai anggota baru.
Selanjutnya perluasan BRICS masih membiarkan pintu terbuka untuk menerima anggota baru. Di sisi lain, Argentina belum lama ini menyatakan, resmi menolang undangan bergabung dalam BRICS setelah mempunyai presiden baru. Diungkapkan Presiden Argentina terpilik, Javier Milei telah lama menentang langkah bergabung dengan BRICS.
Dalam pernyataannya, Milei menekankan negaranya tidak akan "bersekutu dengan komunis" di bawah pengawasannya.
Mulai dari 1 Januari, BRICS sebagai perkumpulan negara berkembang sudah menjadi kelompok ekonomi papan atas denghan menyambut Uni Emirat Arab (UEA), Iran, Mesir, dan Ethiopia. Menurut IMF, BRICS yang diperluas saat ini menyumbang 36% dari PDB global dalam hal paritas daya beli, melebihi kelompok negara-negara Barat dalam G7.
Lihat Juga :
tulis komentar anda