Menjaga Ekonomi di 2024, Menko Airlangga Ingin Lanjutan Capaian Extraordinary
Sabtu, 20 Januari 2024 - 09:16 WIB
Pemerintah saat ini terus berupaya mendorong percepatan penyelesaian Perundingan Indonesia - European Union Comprehensive Partnership Agreement (IU-CEPA) dan tengah mengkaji keikutsertaan pada Comprehensive and Progressive Agreement for Trans-Pacific Partnership (CP-TPP) untuk memberikan akses pasar yang lebih baik di kawasan Amerika Latin.
Adapun mengenai pembangungan infrastruktur, pemerintah akan terus mendorong penyelesaian berbagai Proyek Strategis Nasional, salah satunya yakni pembangunan Giant Sea Wall atau tanggul laut di sepanjang pesisir pantai Pulau Jawa. Pembangunan diharapkan tidak lagi dalam bentuk fase per fase melainkan dilakukan dengan lebih masif dan dapat dikerjakan melalui skema Public Private Partnership.
Sedangkan upaya pengembangan kompetensi SDM, pemerintah kembali akan melanjutkan Program Kartu Prakerja dengan pipeline job availability & demand yang terintegrasi dengan sistem. Selain itu, akan dilakukan penyempurnaan LPDP yang tidak hanya untuk biaya pendidikan, namun juga pelatihan dan dana abadi tourism sehingga mampu menyasar lebih banyak masyarakat menengah ke bawah agar mampu naik kelas.
Airlangga mengungkapkan tantangan ketidakpastian global masih menyelimuti kondisi saat ini. Pemerintah perlu mendorong daya beli dalam negeri, salah satunya dengan menjaga tingkat inflasi melalui mekanisme koordinasi yang kuat antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah dalam mengontrol harga komoditas dan menjaga tingkat inflasi secara berkala.
Upaya menjaga stabilitas harga dan stok pangan bagi masyarakat tersebut juga dipersiapkan pemerintah dalam rangka menjelang bulan Ramadhan dan perayaan Idulfitri.
“Dengan berbagai hal tersebut, kita melihat bahwa target capaian Bapak Presiden Joko Widodo untuk mencapai pendapatan per kapita kita diakhir tahun 2024 sebesar USD5.500, mempertahankan di upper middle income country, kami optimis ini akan tercapai,” pungkasnya.
Adapun mengenai pembangungan infrastruktur, pemerintah akan terus mendorong penyelesaian berbagai Proyek Strategis Nasional, salah satunya yakni pembangunan Giant Sea Wall atau tanggul laut di sepanjang pesisir pantai Pulau Jawa. Pembangunan diharapkan tidak lagi dalam bentuk fase per fase melainkan dilakukan dengan lebih masif dan dapat dikerjakan melalui skema Public Private Partnership.
Sedangkan upaya pengembangan kompetensi SDM, pemerintah kembali akan melanjutkan Program Kartu Prakerja dengan pipeline job availability & demand yang terintegrasi dengan sistem. Selain itu, akan dilakukan penyempurnaan LPDP yang tidak hanya untuk biaya pendidikan, namun juga pelatihan dan dana abadi tourism sehingga mampu menyasar lebih banyak masyarakat menengah ke bawah agar mampu naik kelas.
Airlangga mengungkapkan tantangan ketidakpastian global masih menyelimuti kondisi saat ini. Pemerintah perlu mendorong daya beli dalam negeri, salah satunya dengan menjaga tingkat inflasi melalui mekanisme koordinasi yang kuat antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah dalam mengontrol harga komoditas dan menjaga tingkat inflasi secara berkala.
Upaya menjaga stabilitas harga dan stok pangan bagi masyarakat tersebut juga dipersiapkan pemerintah dalam rangka menjelang bulan Ramadhan dan perayaan Idulfitri.
“Dengan berbagai hal tersebut, kita melihat bahwa target capaian Bapak Presiden Joko Widodo untuk mencapai pendapatan per kapita kita diakhir tahun 2024 sebesar USD5.500, mempertahankan di upper middle income country, kami optimis ini akan tercapai,” pungkasnya.
(akr)
tulis komentar anda