MNC Sky Vision Optimistis Pertumbuhan Revenue 2023 di Kisaran 10-15 Persen

Kamis, 01 Februari 2024 - 18:56 WIB
Jelang rilis laporan keuangan tahun buku 2023, manajemen PT MNC Sky Vision Tbk (MSKY) optimistis mampu mencatatkan pertumbuhan pendapatan usaha di kisaran 10-15%. Foto/Dok
JAKARTA - Jelang rilis laporan keuangan tahun buku 2023, manajemen PT MNC Sky Vision Tbk (MSKY) optimistis mampu mencatatkan pertumbuhan pendapatan usaha di kisaran 10-15%. Sepanjang tahun lalu, MSKY fokus menyediakan layanan TV berlangganan berbasis DTH (direct to the home) di Indonesia dengan 1,3 juta pelanggan.

Adapun segmen penyiaran program televisi berlangganan masih mendominasi penghasilan perusahaan, sementara penyiaran iklan mengekor posisi kedua.

“Pasti ada growth dari tahun sebelumnya. Kita mengharapkan growthnya minimal sekitar 10-15%,” kata Direktur Utama MSKY, Hari Susanto saat ditemui selepas Public Expose Insidentil, Kamis (1/2/2024).





Pengembangan kemitraan menjadi cara jitu MSKY memaksimalkan revenue. Selain kerjasama dengan teknisi lepasan hingga penjual parabola, perseroan fokus menjangkau segmen pemasaran televisi berbayar lebih luas terutama di kota-kota tier 2 dan tier 3.

Hari menuturkan, wilayah perkotaan tersebut memiliki sekitar 70% dari jumlah rumah tangga di Indonesia, sehingga diharapkan dapat memacu belanja/spending terhadap produk entertainment perseroan.

“Untuk secara angka dibandingkan dengan tahun lalu tentunya akan ada kenaikan. Dari sisi bisnis sendiri, memang TV berbayar ini sekarang banyak saingan ya, seperti lewat internet. Tentu kita fokus mempertahankan posisi MSKY,” tegasnya.

Skema harga usaha-usaha baru juga menjadi incaran perseroan untuk meningkatkan pemasukan dari segmen TV berbayar di daerah. “Tidak semua pulau di Indonesia, atau kadang-kadang infrastruktur internet itu bisa masuk secara baik. Sehingga melalui satelit lah bisa ditangkap dengan baik,” tandasnya.

Hingga September 2023, MSKY membukukan pendapatan usaha mencapai Rp610,52 miliar. Realisasi ini lebih rendah 29,05% secara year-on-year (yoy). Adapun earnings per share (EPS) masih dalam teritori negatif Rp30 per saham, lebih tinggi dari posisi EPS pada September 2022 yang mencapai minus Rp15,8 per saham.
(akr)
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More