Saham MNC Sky Vision Terbang 82% Sepanjang 2024, Manajemen MSKY Buka Suara
loading...
A
A
A
JAKARTA - Manajemen PT MNC Sky Vision Tbk (MSKY) buka suara terkait kenaikan harga saham MSKY yang cukup signifikan. Diketahui, saham MSKY tumbuh 82% sepanjang tahun 2024 atau year-to-date (ytd).
Hingga penutupan Kamis (1/2/2023), saham MSKY naik 8,38% di Rp181 per saham, menambah akumulasi sebulan terakhir mencapai 75,73%.
“Kenaikan harga saham murni aktivitas dari pelaku pasar modal,” kata Direktur MSKY Prihatmo Kushardono pada paparan publik di MNC Vision Tower, Jakarta Barat, Kamis (1/2/2024).
Prihatmo menegaskan pihaknya tidak mengetahui faktor material yang mempengaruhi harga saham entitas milik MNC Group tersebut. “Perseroan selalu menyampaikan keterbukaan informasi kepada publik berdasarkan ketentuan yang berlaku. Tidak ada fakto material yang belum disampaikan oleh perseroan,” tegasnya.
Sebagaimana diketahui Bursa Efek Indonesia (BEI) sempat menggembok saham MSKY menyusul kenaikan harga saham yang signifikan. Pergerakan efek bersifat ekuitas MSKY juga sempat masuk radar pantauan bursa lantaran diduga terjadi di luar kebiasaan alias Unusual Market Activity (UMA).
UMA merupakan aktivitas perdagangan atau pergerakan harga suatu efek yang tidak biasa pada kurun waktu tertentu yang menurut penilaian bursa dapat berpotensi mengganggu terselenggaranya perdagangan efek yang teratur, wajar, dan efisien.
Lihat Juga: 3 Fakta Penerbangan dari Lebanon Banyak Dibatalkan Akibat Invasi Darat Israel, Saham Ikut Anjlok
Hingga penutupan Kamis (1/2/2023), saham MSKY naik 8,38% di Rp181 per saham, menambah akumulasi sebulan terakhir mencapai 75,73%.
“Kenaikan harga saham murni aktivitas dari pelaku pasar modal,” kata Direktur MSKY Prihatmo Kushardono pada paparan publik di MNC Vision Tower, Jakarta Barat, Kamis (1/2/2024).
Prihatmo menegaskan pihaknya tidak mengetahui faktor material yang mempengaruhi harga saham entitas milik MNC Group tersebut. “Perseroan selalu menyampaikan keterbukaan informasi kepada publik berdasarkan ketentuan yang berlaku. Tidak ada fakto material yang belum disampaikan oleh perseroan,” tegasnya.
Sebagaimana diketahui Bursa Efek Indonesia (BEI) sempat menggembok saham MSKY menyusul kenaikan harga saham yang signifikan. Pergerakan efek bersifat ekuitas MSKY juga sempat masuk radar pantauan bursa lantaran diduga terjadi di luar kebiasaan alias Unusual Market Activity (UMA).
UMA merupakan aktivitas perdagangan atau pergerakan harga suatu efek yang tidak biasa pada kurun waktu tertentu yang menurut penilaian bursa dapat berpotensi mengganggu terselenggaranya perdagangan efek yang teratur, wajar, dan efisien.
Lihat Juga: 3 Fakta Penerbangan dari Lebanon Banyak Dibatalkan Akibat Invasi Darat Israel, Saham Ikut Anjlok
(akr)