Jababeka Komitmen Kembangkan Transit Oriented Development Cikarang-Jababeka
Senin, 12 Februari 2024 - 12:42 WIB
CIKARANG - Hasil pemantauan Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek Kementerian Perhubungan (BPTJ Kemenhub) menunjukkan bahwa posisi Transit Oriented Development atau TOD di Kota Jababeka sudah sesuai dengan rekomendasi teknis, sebagaimana tercantum dalam Peraturan Presiden Nomor 55 Tahun 2018 tentang Rencana Induk Transportasi Jabodetabek (RITJ).
Pengakuan tersebut pun memperkuat posisi Jababeka sebagai kota TOD, sejajar dengan TOD Dukuh Atas (Jakarta) dan kota TOD lainnya. Di mana pada 2019, BPTJ Kemenhub mengeluarkan lima rekomendasi TOD dari 54 titik TOD di Jabodetabek. Kelima rekomendasi TOD tersebut adalah Dukuh Atas, Grandhika City (Bekasi Timur), Cikarang-Jababeka (Bekasi), Gunung Putri (Bogor) dan Rawa Buntu (Tangerang).
“Tentunya kami sangat senang dan bangga atas kabar yang kami peroleh dari pihak BPTJ Kemenhub , apalagi selama ini kami pun selalu bersinergi dan berkoordinasi dengan pihak Kemenhub terkait rencana pembangunan pusat TOD di Cikarang tepatnya di Kota Jababeka,” ujar Managing Director Developer Kota Jababeka, Marcus Lee.
Merujuk kedudukannya di RITJ, simpul TOD Cikarang-Jababeka akan berada tepat di stasiun MRT. Dalam hal ini, MRT di Jababeka menjadi salah satu bentang moda transportasi yang menghubungkan koridor Barat-Timur Jakarta yakni mulai dari Balaraja di sisi Barat hingga Cikarang Jababeka di sisi Timur.
Adapun pada 31 Maret 2022, PT MRT Jakarta (Perseroda) dan PT Jababeka Tbk. telah menandatangani nota kesepahaman untuk kerja sama pembangunan fase 3 MRT trase timur—barat (Cikarang—Balaraja) dan pengembangan kawasan berorientasi transit di wilayah Jawa Barat—Bekasi (Jababeka).
Menurut masterplan Kota Jababeka, titik stasiun MRT akan berada tepat di kawasan Correctio Jababeka. “Correctio merupakan suatu kawasan komersial terbaru yang akan menjadi kawasan inkubator teknologi digital, pusat startup, dan tentu saja teknologi industri 4.0 sebagai showcase revolusi industri yang sedang berlangsung saat ini,” ungkap Marcus.
Correctio sendiri memiliki tiga pilar utama dalam pengembangannya, yakni Industry 4.0, Society 5.0, dan Transit Oriented Development. Pengembangan TOD Cikarang-Jababeka yang berpusat di tengah Kota Jababeka diproyeksi tidak hanya akan memberikan dampak positif bagi wilayah Cikarang, namun juga mampu menghadirkan multiplier effect bagi berbagai kalangan.
Pengakuan tersebut pun memperkuat posisi Jababeka sebagai kota TOD, sejajar dengan TOD Dukuh Atas (Jakarta) dan kota TOD lainnya. Di mana pada 2019, BPTJ Kemenhub mengeluarkan lima rekomendasi TOD dari 54 titik TOD di Jabodetabek. Kelima rekomendasi TOD tersebut adalah Dukuh Atas, Grandhika City (Bekasi Timur), Cikarang-Jababeka (Bekasi), Gunung Putri (Bogor) dan Rawa Buntu (Tangerang).
“Tentunya kami sangat senang dan bangga atas kabar yang kami peroleh dari pihak BPTJ Kemenhub , apalagi selama ini kami pun selalu bersinergi dan berkoordinasi dengan pihak Kemenhub terkait rencana pembangunan pusat TOD di Cikarang tepatnya di Kota Jababeka,” ujar Managing Director Developer Kota Jababeka, Marcus Lee.
Merujuk kedudukannya di RITJ, simpul TOD Cikarang-Jababeka akan berada tepat di stasiun MRT. Dalam hal ini, MRT di Jababeka menjadi salah satu bentang moda transportasi yang menghubungkan koridor Barat-Timur Jakarta yakni mulai dari Balaraja di sisi Barat hingga Cikarang Jababeka di sisi Timur.
Adapun pada 31 Maret 2022, PT MRT Jakarta (Perseroda) dan PT Jababeka Tbk. telah menandatangani nota kesepahaman untuk kerja sama pembangunan fase 3 MRT trase timur—barat (Cikarang—Balaraja) dan pengembangan kawasan berorientasi transit di wilayah Jawa Barat—Bekasi (Jababeka).
Menurut masterplan Kota Jababeka, titik stasiun MRT akan berada tepat di kawasan Correctio Jababeka. “Correctio merupakan suatu kawasan komersial terbaru yang akan menjadi kawasan inkubator teknologi digital, pusat startup, dan tentu saja teknologi industri 4.0 sebagai showcase revolusi industri yang sedang berlangsung saat ini,” ungkap Marcus.
Correctio sendiri memiliki tiga pilar utama dalam pengembangannya, yakni Industry 4.0, Society 5.0, dan Transit Oriented Development. Pengembangan TOD Cikarang-Jababeka yang berpusat di tengah Kota Jababeka diproyeksi tidak hanya akan memberikan dampak positif bagi wilayah Cikarang, namun juga mampu menghadirkan multiplier effect bagi berbagai kalangan.
Lihat Juga :
tulis komentar anda