Bulog Kantongi Izin Impor 2 Juta Ton Beras di 2024, Buat Apa?

Senin, 12 Februari 2024 - 18:35 WIB
Perum Bulog menargetkan impor 2 juta ton beras sepanjang 2024 untuk memenuhi kebutuhan pangan saat Ramadan dan Lebaran, antisipasi kondisi sebelum panen raya, hingga menghadapi masa paceklik tahun ini. Foto/Dok
JAKARTA - Perum Bulog menargetkan impor 2 juta ton beras sepanjang 2024 untuk memenuhi kebutuhan pangan saat Ramadan dan Lebaran, antisipasi kondisi sebelum panen raya, hingga menghadapi masa paceklik tahun ini.



Direktur Utama Bulog, Bayu Krisnamurthi mengatakan, pemerintah telah menerbitkan izin impor beras 2 juta ton, sehingga proses penjajakan tengah dilakukan dengan negara mitra. Pada tahap awal, perusahaan telah mendatangkan 500.000 ton beras.



“Kita kelola impor dengan baik, pemerintah telah memberikan izin untuk 2 juta ton, izin itu untuk satu tahun penuh (2024), jadi kita akan kelola sedemikian sehingga pasokan tersedia sekarang, menghadapi ramadan dan lebaran,” ujar Bayu saat ditemui di Robinson Ramayana Ciplaz Klender, Ja­karta Timur, Senin (12/2/2024).



Diperkirakan masa paceklik terjadi pada Juni, Juli, dan Oktober tahun ini. Sehingga pasokan beras untuk program Stabilitas Pasokan Harga Pangan (SPHP) atau operasi pasar harus tetap tersedia.

“Lalu, menghadapi musim yang belum panen ini, sekaligus paceklik pada bulan Juni, Juni sampai Oktober itu juga kita siapkan, jadi insya Allah stok bulog tersedia dan terjaga untuk memenuhi kebutuhan masyarakat,” paparnya.

Kendati izin impor sudah dikantongi Bulog, Bayu memastikan opsi impor tetap mempertimbangkan produksi di dalam negeri. Artinya, impor tetap dilaksanakan jika produksi beras di Tanah Air mengalami penurunan.

Saat ini stok beras yang diamankan Bulog mencapai 1,2 juta ton, jumlah ini termasuk cadangan beras pemerintah (CBP). Sehingga dipastikan tidak ada kelangkaan beras dasar di pasaran.

“Jadi Insya Allah stok Bulog tersedia dan terjaga untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Sekarang juga cukup, untuk apa kita tambahkan karena masih cukup, sekarang tersedia 1,2 juta ton seperti kata pak menteri tadi, jadi cukup seperti kata pak Menteri tadi, jadi cukup sampai dengan Ramadhan dan Lebaran,” beber Bayu.
(akr)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More