Rupiah Ditutup Melemah ke Rp15.631 per Dolar AS Awal Pekan Ini

Senin, 19 Februari 2024 - 15:56 WIB
Rupiah hari ini ditutup melemah pada Senin 19 Februari 2024. FOTO/dok.SINDOnews
JAKARTA - Nilai tukar (kurs) rupiah sore ini ditutup melemah 7 poin ke level Rp15.631 setelah sebelumnya sempat stagnan di level Rp15.623. Pengamat pasar uang, Ibrahim Assuaibi mengatakan, indeks dolar menguat didorong kenaikan harga produsen yang dilaporkan oleh Departemen Tenaga Kerja AS dan menyusul laporan harga konsumen yang lebih dari perkiraan pada hari Selasa pada bulan lalu.

"Selain itu, data menunjukkan inflasi indeks harga produsen AS tumbuh lebih dari perkiraan pada bulan Januari," tulis Ibrahim dalam risetnya, Senin (19/2/2024).

Angka tersebut, yang muncul hanya beberapa hari setelah data inflasi indeks harga konsumen yang lebih kuat dari perkiraan, membuat para pedagang semakin memperhitungkan kemungkinan penurunan suku bunga lebih awal oleh Federal Reserve tahun ini.





Dana Fed berjangka memperkirakan hanya ada 10,5% peluang penurunan suku bunga di bulan Maret dan 33,7% kemungkinan pelonggaran di bulan Mei, menurut FedWatch Tool dari CME Group. Pada awal tahun, kemungkinan The Fed akan menurunkan suku bunga pada bulan Maret adalah 79%.

Di Asia, pasar Tiongkok memulai kembali perdagangan dengan hati-hati, karena para pedagang menunggu untuk melihat apakah peningkatan belanja selama liburan Tahun Baru Imlek selama seminggu akan bertahan dalam beberapa minggu mendatang. Bank sentral juga diperkirakan akan mempertahankan suku bunga acuan pinjaman tidak berubah pada hari Selasa, meninggalkan suku bunga pada rekor terendah.

Dari sisi domestik, pasar terus mengamati Hasil Survei Penjualan Eceran Bank Indonesia (BI) mengindikasikan kinerja penjualan eceran pada Januari 2024 diprakirakan meningkat secara tahunan, namun terkontraksi secara bulanan. Hal tersebut tecermin dari IPR (indeks penjualan riil) Januari 2024 yang tercatat sebesar 216,0 atau secara tahunan tumbuh 3,7 persen yoy.



Peningkatan ini didorong oleh pertumbuhan mayoritas kelompok, terutama kelompok barang lainnya khususnya pada subkelompok sandang sebesar 15,4 persen yoy. Disusul oleh kelompok perlengkapan rumah tangga Lainnya 5,4 persen yoy, serta Kelompok Makanan, Minuman, dan Tembakau 5,3 persen yoy.

Sementara, Kelompok Peralatan Informasi dan Komunikasi mengalami perbaikan meski masih berada pada fase kontraksi sebesar 21,8 persen yoy. Secara bulanan, pertumbuhan penjualan eceran diprakirakan terkontraksi 1,0 persen mtm, lebih rendah daripada bulan sebelumnya yang tumbuh 4,9 persen mtm.

Penurunan ini sejalan dengan normalisasi permintaan masyarakat setelah periode Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Natal dan libur tahun baru serta faktor cuaca. Dengan demikian, untuk perdagangan besok, mata uang rupiah kemungkinan dibuka berfluktuatif namun ditutup lanjutkan pelemahan di rentang Rp15.610 - Rp15.670.
(nng)
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More