Siap-siap! Harga Minyak Dunia Diramalkan Sentuh USD90/Barel di Kuartal III 2024
Rabu, 20 Maret 2024 - 14:02 WIB
JAKARTA - Morgan Stanley memperkirakan harga minyak Brent bakal meningkat USD10 untuk menyentuh level USD90 per barel pada kuartal III tahun 2024. Proyeksi tersebut lebih tinggi dari prediksi sebelumnya, seiring dengan keseimbangan pasokan dan meningkatnya permintaan.
Hal yang menjadi dasar adalah komitmen OPEC+ dan pembatasan produksi minyak Rusia setelah serangan pesawat tak berawak atau Drone Ukraina terhadap fasilitas kilang miliknya.Morgan Stanley menurunkan perkiraan pasokan untuk OPEC dan Rusia bakal mencapai sebesar 0,2-0,3 juta barel per hari (bph) pada kuartal II.
Bank investasi asal AS itu juga menaikkan prospek harga Brent pada kuartal pertama tahun ini menjadi USD85 per barel dari USD82,5. Sedangkan proyeksi di kuartal kedua, minyak Brent bakal menjadi USD87,5 dari USD82,5 dan untuk kuartal keempat diproyeksikan tren kenaikan harga bakal lanjut hingga tembus USD85 versus 80 sebelumnya.
Patokan minyak Brent saat berada di kisaran USD86 per barel pada sesi perdagangan awal pekan kemarin. Pada sesi hari Senin, kenaikan harga mendapatkan dukungan setelah Ukraina meningkatkan serangan terhadap infrastruktur minyak Rusia sejak awal tahun, menghantam banyak kilang minyak besar dalam upaya untuk melumpuhkan militer Rusia.
"Serangan ini mungkin berarti bahwa beberapa produksi minyak mungkin masih perlu dikurangi. Sebagai akibatnya, dikombinasikan dengan komitmen OPEC +, kami telah mengurangi perkiraan produksi minyak kami untuk Rusia pada 2Q dan 3Q sebesar ~ 0,2 juta barel per hari,".
Morgan Stanley juga berpandangan bahwa alih-alih premi risiko geopolitik, sebenarnya masih ada diskon kecil dalam harga Brent untuk risiko bahwa kohesi OPEC memburuk.
Anggota OPEC+ yang dipimpin oleh Arab Saudi dan Rusia awal bulan ini sepakat untuk memperpanjang pengurangan produksi minyak mereka sebesar 2,2 juta barel per hari hingga kuartal kedua. Morgan Stanley masih memperkirakan permintaan minyak akan tumbuh pada 1,5 juta barel per hari tahun ini, sedikit di atas pertumbuhan tren historis.
Lihat Juga: Kemenparekraf: Literasi Keuangan dan Bisnis DPUP 2024 Cegah dari Pinjol Ilegal dan Judol
Hal yang menjadi dasar adalah komitmen OPEC+ dan pembatasan produksi minyak Rusia setelah serangan pesawat tak berawak atau Drone Ukraina terhadap fasilitas kilang miliknya.Morgan Stanley menurunkan perkiraan pasokan untuk OPEC dan Rusia bakal mencapai sebesar 0,2-0,3 juta barel per hari (bph) pada kuartal II.
Bank investasi asal AS itu juga menaikkan prospek harga Brent pada kuartal pertama tahun ini menjadi USD85 per barel dari USD82,5. Sedangkan proyeksi di kuartal kedua, minyak Brent bakal menjadi USD87,5 dari USD82,5 dan untuk kuartal keempat diproyeksikan tren kenaikan harga bakal lanjut hingga tembus USD85 versus 80 sebelumnya.
Patokan minyak Brent saat berada di kisaran USD86 per barel pada sesi perdagangan awal pekan kemarin. Pada sesi hari Senin, kenaikan harga mendapatkan dukungan setelah Ukraina meningkatkan serangan terhadap infrastruktur minyak Rusia sejak awal tahun, menghantam banyak kilang minyak besar dalam upaya untuk melumpuhkan militer Rusia.
"Serangan ini mungkin berarti bahwa beberapa produksi minyak mungkin masih perlu dikurangi. Sebagai akibatnya, dikombinasikan dengan komitmen OPEC +, kami telah mengurangi perkiraan produksi minyak kami untuk Rusia pada 2Q dan 3Q sebesar ~ 0,2 juta barel per hari,".
Morgan Stanley juga berpandangan bahwa alih-alih premi risiko geopolitik, sebenarnya masih ada diskon kecil dalam harga Brent untuk risiko bahwa kohesi OPEC memburuk.
Anggota OPEC+ yang dipimpin oleh Arab Saudi dan Rusia awal bulan ini sepakat untuk memperpanjang pengurangan produksi minyak mereka sebesar 2,2 juta barel per hari hingga kuartal kedua. Morgan Stanley masih memperkirakan permintaan minyak akan tumbuh pada 1,5 juta barel per hari tahun ini, sedikit di atas pertumbuhan tren historis.
Lihat Juga: Kemenparekraf: Literasi Keuangan dan Bisnis DPUP 2024 Cegah dari Pinjol Ilegal dan Judol
(akr)
tulis komentar anda