Erick Thohir Menangkap Dua Penekanan Dalam Pidato Jokowi, Apa Saja Ya?
Sabtu, 15 Agustus 2020 - 15:42 WIB
JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) merinci sejumlah program pemerintah terkait dengan penanganan pandemi Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), serta mendorong upaya transformasi fundamental ekonomi Indonesia. Hal itu dia sampaiakan dalam pidato kenegaraan di Gedung DPR/MPR pada, Jumat 14 Agustus 2020.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sekaligus Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) Erick Thohir mencatat, ada dua penekanan yang dalam pidato kenegaraan yang disampaikan Joko Widodo. Dia bilang, penekanan itu adalah pembajakan momentum krisis untuk melakukan lompatan besar serta peningkatan ketahanan pangan dan energi. Dua poin ini akan menjadi dasar program Indonesia tumbuh dan Indonesia bangkit.
"Jadi kebijakan bapak presiden sudah sangat tepat, jadi kita gak usah berdebat lagi sekarang. Kita bicara, tentu sesuai dengan pidato pak presiden kemarin, Presiden menekan dua, pertama kita bajak untuk melakukan lompatan kemajuan, kedua ketahanan pangan dan energi. Dua poin ini yang menjadi dasar untuk Indonesia tumbuh," ujar Erick dalam konferensi pers, Jakarta, Sabtu (15/8/2020).
(Baca Juga: Bisikan Lembaga Finansial Dunia ke Erick Thohir: Ekonomi RI Tumbuh Signifikan di 2021 )
Erick menjelaskan, dua poin yang ditekan Kepala Negara itu sesuai dengan modal besar yang dimiliki Indonesia. Di mana, Indonesia memiliki jumlah penduduk yang banyak dan memiliki sumber daya alam (SDA) yang melimpah.
Terkait dengan SDA, Erick merinci sejumlah sektor yang menjadi modal dasar bagi Indonesia untuk membenahi fundamental ekonomi pasca Covid-19. Sektor itu seperti, kelapa sawit, minyak, kayu, batu bara. SDA ini akan dimaksimalkan oleh pemerintah. Langkah itu, kata Erick, sesuai dengan adanya potensi pasar global di India dan China yang membutuhkan produksi Indonesia pada sektor tersebut.
Meski begitu, lanjut Erick, yang menjadi kekurangan dan harus diupayakan oleh Indonesia saat ini adalah memperbaharui logistik dan supply chain atau rantai pasok.
(Baca Juga: Simak!, Ini Lima Program Strategis Dalam Pidato Kenegaraan Jokowi )
"Karena itu kalau kita melihat, program Indonesia tumbuh, kita kembali memfokuskan selain kita membuka potensi pasar untuk memastikan kita tumbuh, tetap program dari selatan ke sekatan ini harus kita tingkatkan karena ada dua negara tetangga Asia kita yang mempunyai potensi pasar yang luar biasa untuk menyerap tadi apa yg kita produksi," kata Erick.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sekaligus Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) Erick Thohir mencatat, ada dua penekanan yang dalam pidato kenegaraan yang disampaikan Joko Widodo. Dia bilang, penekanan itu adalah pembajakan momentum krisis untuk melakukan lompatan besar serta peningkatan ketahanan pangan dan energi. Dua poin ini akan menjadi dasar program Indonesia tumbuh dan Indonesia bangkit.
"Jadi kebijakan bapak presiden sudah sangat tepat, jadi kita gak usah berdebat lagi sekarang. Kita bicara, tentu sesuai dengan pidato pak presiden kemarin, Presiden menekan dua, pertama kita bajak untuk melakukan lompatan kemajuan, kedua ketahanan pangan dan energi. Dua poin ini yang menjadi dasar untuk Indonesia tumbuh," ujar Erick dalam konferensi pers, Jakarta, Sabtu (15/8/2020).
(Baca Juga: Bisikan Lembaga Finansial Dunia ke Erick Thohir: Ekonomi RI Tumbuh Signifikan di 2021 )
Erick menjelaskan, dua poin yang ditekan Kepala Negara itu sesuai dengan modal besar yang dimiliki Indonesia. Di mana, Indonesia memiliki jumlah penduduk yang banyak dan memiliki sumber daya alam (SDA) yang melimpah.
Terkait dengan SDA, Erick merinci sejumlah sektor yang menjadi modal dasar bagi Indonesia untuk membenahi fundamental ekonomi pasca Covid-19. Sektor itu seperti, kelapa sawit, minyak, kayu, batu bara. SDA ini akan dimaksimalkan oleh pemerintah. Langkah itu, kata Erick, sesuai dengan adanya potensi pasar global di India dan China yang membutuhkan produksi Indonesia pada sektor tersebut.
Meski begitu, lanjut Erick, yang menjadi kekurangan dan harus diupayakan oleh Indonesia saat ini adalah memperbaharui logistik dan supply chain atau rantai pasok.
(Baca Juga: Simak!, Ini Lima Program Strategis Dalam Pidato Kenegaraan Jokowi )
"Karena itu kalau kita melihat, program Indonesia tumbuh, kita kembali memfokuskan selain kita membuka potensi pasar untuk memastikan kita tumbuh, tetap program dari selatan ke sekatan ini harus kita tingkatkan karena ada dua negara tetangga Asia kita yang mempunyai potensi pasar yang luar biasa untuk menyerap tadi apa yg kita produksi," kata Erick.
tulis komentar anda