Jembatan Baltimore Sepanjang 2,57 Km Ambruk, GM hingga Ford Dipaksa Ubah Rute Pengiriman

Rabu, 27 Maret 2024 - 16:16 WIB
Produsen mobil asal AS yakni General Motors serta Ford bakal mengubah rute pengiriman usai terkena dampak setelah runtuhnya jembatan Francis Key di Baltimore, Maryland, Amerika. Foto/Dok Reuters
NEW YORK - Produsen mobil asal Amerika Serikat (AS) yakni General Motors serta Ford bakal mengubah rute pengiriman usai terkena dampak setelah runtuhnya jembatan Francis Key di Baltimore, Maryland, Amerika yang menutup akses ke Pelabuhan Baltimore . Meski begitu pihak perusahaan menerangkan dampaknya tidak terlalu besar.

"Kami memproyeksikan situasi ini berdampak minimal terhadap operasional perusahaan. Kami sedang berupaya untuk membuat rute ulang pengiriman kendaraan apapun ke pelabuhan lain," kata GM dalam sebuah pernyataan.



Pelabuhan Baltimore, merupakan pelabuhan tersibuk di AS yang dipakai untuk pengiriman mobil, dimana menangani setidaknya 750.000 kendaraan pada tahun 2023, menurut data dari Administrasi Pelabuhan Maryland. Kendaraan bermotor dan suku cadang menyumbang 42% dari semua impor pelabuhan Baltimore.

Sementara itu dari insiden tersebut, tim penyelamat telah menarik keluar dua orang yang selamat. Salah satunya masih dirawat di rumah sakit, dan tim penyelamat terus mencari lebih banyak lagi di Sungai Patapsco setelah Jembatan Francis Scott Key sepanjang 1,6 mil (2,57 km) jatuh ke dalam air.





Chief Financial Officer Ford, John Lawler mengatakan, runtuhnya jembatan disebabkan usai sebuah kapal kontainer menabrak jembatan empat jalur pada Selasa pagi. Insiden tersebut bakal memaksa pembuat mobil untuk mengalihkan pengiriman suku cadang ke pelabuhan lain dan bakal berdampak pada rantai pasokannya.

"Hal ini Ini akan berdampak. Kita harus mengalihkan suku cadang ke pelabuhan lain ... Ini mungkin akan sedikit memperpanjang rantai pasokan," kata Lawler kepada Bloomberg News.

Dalam sebuah pernyataan terpisah seperti dilansir Reuters, Ford mengutarakan, "Dibutuhkan solusi dalam jangka pendek, tim kami sedang mengamankan alternatif pengiriman."
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More