Penjualan Tergerus Pesaing China, Tesla Bakal PHK 10% Tenaga Kerja
Senin, 15 April 2024 - 19:43 WIB
JAKARTA - Produsen kendaraan listrik dunia Tesla berencana memberhentikan lebih dari 10% tenaga kerja secara global seiring turunnya penjualan dan perang harga kendaraan listrik yang semakin sengit. Hal itu terungkap dari memo internal yang dikutip Reuters, Senin (15/4/2024).
Produsen mobil terbesar di dunia berdasarkan nilai pasar ini memiliki 140.473 karyawan secara global pada Desember 2023. Namun, tidak disebutkan berapa banyak pekerjaan yang akan terkena dampak pengurangan tersebut. Reuters menyebutkan, sumber yang mengetahui masalah itu mengatakanbahwa beberapa staf telah diberitahu mengenai rencana pemutusan hubungan kerja (PHK) tersebut.
"Saat kami mempersiapkan perusahaan untuk fase pertumbuhan berikutnya, sangat penting untuk mempertimbangkan setiap aspek perusahaan untuk pengurangan biaya dan peningkatan produktivitas," kata CEO Tesla Elon Musk dalam memo internal yang dilihat oleh Reuters.
"Sebagai bagian dari upaya ini, kami telah melakukan peninjauan menyeluruh terhadap organisasi tersebut dan membuat keputusan sulit untuk mengurangi jumlah karyawan kami lebih dari 10% secara global," katanya. Sejauh ini, Tesla tidak segera menanggapi permintaan komentar dari Reuters terkait isu PHK tersebut.
Di bagian lain, raksasa energi BP juga telah memangkas sepersepuluh tenaga kerja di bisnis pengisian daya kendaraan listriknya, setelah pertaruhan terhadap pertumbuhan pesat armada kendaraan listrik komersial tidak membuahkan hasil. Hal itu dinilai menggarisbawahi dampak yang lebih luas, yakni melambatnya permintaan kendaraan listrik.
"Tesla semakin matang sebagai sebuah perusahaan dan tidak lagi mengalami pertumbuhan seperti dulu. PHK menyiratkan manajemen memperkirakan permintaan yang lemah akan terus berlanjut," kata Craig Irwin, analis riset senior di Roth Capital.
Rencana PHK ini terjadi setelah Tesla melaporkan bulan ini bahwa pengiriman kendaraan global pada kuartal pertama turun untuk pertama kalinya dalam hampir empat tahun, karena pemotongan harga gagal meningkatkan permintaan. Tesla, yang melaporkan pendapatan kuartalannya pada tanggal 23 April, bersiap menghadapi perlambatan pada tahun 2024 setelah bertahun-tahun mengalami pertumbuhan penjualan yang pesat.
Produsen mobil listrik ini lamban memperbarui model-model lamanya karena suku bunga yang tinggi telah melemahkan selera konsumen terhadap barang-barang mahal, sementara para pesaingnya di China, pasar mobil terbesar di dunia, meluncurkan model-model yang lebih murah. Reuters melaporkan bulan ini bahwa Tesla telah membatalkan mobil murah yang telah lama dijanjikan oleh investor untuk mendorong pertumbuhan pasar massal.
Perusahaan ini berupaya untuk meningkatkan marginnya, yang telah terpuruk akibat pemotongan harga berulang kali, terutama di China di mana perusahaan tersebut menghadapi persaingan ketat dari pesaing lokalnya, termasuk pemimpin pasar BYD, yang mengambil alih posisi perusahaan AS tersebut sebagai produsen kendaraan listrik terbesar di dunia pada kuartal keempat, dan juga pendatang baru Xiaomi.
Tesla mencatat margin laba kotor sebesar 17,6% pada kuartal keempat, terendah dalam lebih dari empat tahun. Tesla sebelumnya telah memberhentikan 4% tenaga kerjanya di New York pada Februari tahun lalu sebagai bagian dari siklus tinjauan kinerja dan sebelum kampanye serikat pekerja diluncurkan oleh karyawannya.
Produsen mobil terbesar di dunia berdasarkan nilai pasar ini memiliki 140.473 karyawan secara global pada Desember 2023. Namun, tidak disebutkan berapa banyak pekerjaan yang akan terkena dampak pengurangan tersebut. Reuters menyebutkan, sumber yang mengetahui masalah itu mengatakanbahwa beberapa staf telah diberitahu mengenai rencana pemutusan hubungan kerja (PHK) tersebut.
"Saat kami mempersiapkan perusahaan untuk fase pertumbuhan berikutnya, sangat penting untuk mempertimbangkan setiap aspek perusahaan untuk pengurangan biaya dan peningkatan produktivitas," kata CEO Tesla Elon Musk dalam memo internal yang dilihat oleh Reuters.
Baca Juga
"Sebagai bagian dari upaya ini, kami telah melakukan peninjauan menyeluruh terhadap organisasi tersebut dan membuat keputusan sulit untuk mengurangi jumlah karyawan kami lebih dari 10% secara global," katanya. Sejauh ini, Tesla tidak segera menanggapi permintaan komentar dari Reuters terkait isu PHK tersebut.
Di bagian lain, raksasa energi BP juga telah memangkas sepersepuluh tenaga kerja di bisnis pengisian daya kendaraan listriknya, setelah pertaruhan terhadap pertumbuhan pesat armada kendaraan listrik komersial tidak membuahkan hasil. Hal itu dinilai menggarisbawahi dampak yang lebih luas, yakni melambatnya permintaan kendaraan listrik.
"Tesla semakin matang sebagai sebuah perusahaan dan tidak lagi mengalami pertumbuhan seperti dulu. PHK menyiratkan manajemen memperkirakan permintaan yang lemah akan terus berlanjut," kata Craig Irwin, analis riset senior di Roth Capital.
Rencana PHK ini terjadi setelah Tesla melaporkan bulan ini bahwa pengiriman kendaraan global pada kuartal pertama turun untuk pertama kalinya dalam hampir empat tahun, karena pemotongan harga gagal meningkatkan permintaan. Tesla, yang melaporkan pendapatan kuartalannya pada tanggal 23 April, bersiap menghadapi perlambatan pada tahun 2024 setelah bertahun-tahun mengalami pertumbuhan penjualan yang pesat.
Baca Juga
Produsen mobil listrik ini lamban memperbarui model-model lamanya karena suku bunga yang tinggi telah melemahkan selera konsumen terhadap barang-barang mahal, sementara para pesaingnya di China, pasar mobil terbesar di dunia, meluncurkan model-model yang lebih murah. Reuters melaporkan bulan ini bahwa Tesla telah membatalkan mobil murah yang telah lama dijanjikan oleh investor untuk mendorong pertumbuhan pasar massal.
Perusahaan ini berupaya untuk meningkatkan marginnya, yang telah terpuruk akibat pemotongan harga berulang kali, terutama di China di mana perusahaan tersebut menghadapi persaingan ketat dari pesaing lokalnya, termasuk pemimpin pasar BYD, yang mengambil alih posisi perusahaan AS tersebut sebagai produsen kendaraan listrik terbesar di dunia pada kuartal keempat, dan juga pendatang baru Xiaomi.
Tesla mencatat margin laba kotor sebesar 17,6% pada kuartal keempat, terendah dalam lebih dari empat tahun. Tesla sebelumnya telah memberhentikan 4% tenaga kerjanya di New York pada Februari tahun lalu sebagai bagian dari siklus tinjauan kinerja dan sebelum kampanye serikat pekerja diluncurkan oleh karyawannya.
(fjo)
Lihat Juga :
tulis komentar anda