Kondisi Global Tak Stabil, Menko Airlangga Masih Pede Ekonomi Tumbuh 5% di 2024

Jum'at, 19 April 2024 - 07:54 WIB
Menko Airlangga Hartarto menegaskan bahwa perekonomian Indonesia mampu tumbuh sebesar 5% selama 8 kuartal terakhir secara berturut-turut di tengah kondisi perekonomian global yang masih tidak stabil. Foto/Dok
JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menegaskan bahwa perekonomian Indonesia mampu tumbuh sebesar 5% selama 8 kuartal terakhir secara berturut-turut di tengah kondisi ekonomi global yang masih tidak stabil.



Hak itu dikatakannya mewakili Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan keynote speech dalam acara Asia Business Council's 2024 Spring Forum, Kamis (18/4/2024).

“Kami memperkirakan perekonomian Indonesia akan tumbuh di atas 5% pada 2024 dan seterusnya, dengan inflasi yang tetap terkendali. Kepercayaan investor juga masih kuat terhadap ketahanan ekonomi Indonesia,” ujar Airlangga dalam forum yang bertajuk “Developing Asia: New Engines for Growth”.





Hal tersebut juga diperlihatkan melalui keputusan berbagai Lembaga Pemeringkat internasional untuk tetap mempertahankan Indonesia pada level Investment Grade. Moody’s (16 April 2024) menerbitkan Baa2 Stable Outlook untuk Indonesia, serta Fitch dan JCR pada Maret 2024 yang memberikan peringkat BBB (stable).

Ketahanan sektor eksternal juga tetap terjaga yang ditunjukkan dengan posisi cadangan devisa tetap tinggi yaitu sebesar USD140,4 miliar per akhir Maret 2024. Neraca perdagangan Indonesia juga terus mencatat surplus dalam 46 bulan terakhir, dan pada Februari 2024 tercatat sebesar USD0,87 miliar.

Setelah mencapai pemulihan ekonomi yang solid dari pandemi, Indonesia juga akan terus bergerak maju untuk mencapai Visi Emas 2045. Hal ini memerlukan pendekatan transformatif dalam pembangunan ekonomi melalui peningkatan ilmu pengetahuan dan teknologi, inovasi, dan produktivitas ekonomi, penerapan kebijakan ekonomi hijau, transformasi digital, integrasi ekonomi dalam negeri, dan kawasan perkotaan sebagai pusat pertumbuhan ekonomi.

Indonesia juga sedang dalam proses bergabung dengan OECD dan berpotensi menjadi anggota OECD Asia ketiga setelah Jepang dan Korea Selatan. Proses aksesi OECD diharapkan dapat menjadi katalisator penyempurnaan kebijakan dan peraturan yang unggul, serta sangat penting untuk meningkatkan investasi, produktivitas, dan konektivitas yang didorong oleh teknologi.
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More