Asuransi Jasindo Kantongi Laba Bersih Rp102,88 Miliar Sepanjang 2023
Minggu, 28 April 2024 - 14:00 WIB
BANDUNG - PT Asuransi Jasa Indonesia ( Asuransi Jasindo ) membukukan laba bersih Rp102,88 miliar pada 2023. Perolehan laba ini turun dari tahun 2022 yang sebesar Rp231 miliar, dimana terdapat divestasi saham yang merupakan bagian dari aksi penyehatan keuangan perusahaan.
Direktur Utama Asuransi Jasindo Andy Samuel mengatakan, secara umum kinerja perusahaan bergerak ke arah positif. Hal ini menurutnya terlihat dari capaian laba bersih tahun buku 2023 yang merupakan murni core competence Asuransi Jasindo.
Diketahui, pada periode tahun 2020-2021 perusahaan sempat terpuruk dengan risk based capital (RBC) di bawah ketentuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Tahun 2022 hingga 2023 perusahaan fokus untuk bangkit dengan melaksanakan Rencana Penyehatan Keuangan (RPK).
"Pada 2022, Asuransi Jasindo melaksanakan Rencana Penyehatan Keuangan (RPK) yang telah disetujui OJK seperti melakukan restrukturisasi produk asuransi kredit yang memang menjadi akar permasalahan, lalu melakukan divestasi di dua saham penyertaan, serta melakukan perubahan terhadap proses dan model bisnis. Hal ini perlu diapresiasi karena dalam satu tahun perusahaan bisa normal dan kembali bangkit," jelas Andy dalam keterangan resminya, Minggu (28/4/2024).
Dalam kurun waktu 2022-2023, perusahaan berhasil memenuhi solvabilitas di atas ketentuan OJK. Dengan demikian, terjadi pertumbuhan positif sebagai buah kerja keras Jasindo dan para Pemegang Saham.
Direktur Keuangan dan Investasi Asuransi Jasindo Jhon Harlen Butar-Butar menambahkan, hasil underwriting perusahaan melesat 44,30% (yoy) menjadi Rp420,50 miliar. Sementara perolehan premi bruto naik 2,43% (yoy) menjadi Rp3,17 triliun.
Menurt dia, hasil positif kinerja 2023 disumbang dari lima penjualan produk yang tumbuh positif, yakni produk Marine Hull dengan total Rp166,43 miliar pada 2022 meningkat menjadi Rp275,38 miliar pada 2023. Lalu produk Energy Offshore dari Rp570,79 miliar pada 2022 meningkat menjadi Rp572,62 miliar pada 2023.
Begitu pula dengan produk Energy Onshore dari Rp39,62 miliar pada 2022 meningkat menjadi Rp44,42 miliar pada 2023. Asuransi Satelit pun demikian, sebelumnya Rp129,97 miliar pada 2022 naik menjadi Rp283,40 miliar pada 2023. Terakhir produk Liability dari Rp40,00 miliar pada 2022 naik menjadi Rp40,36 miliar pada 2023.
"Di 2024 ini, Asuransi Jasindo akan semakin memperkuat core competence perusahaan terutama di produk-produk LoB-LoB Property, Marine (cargo & hull), Energy Offshore dan Onshore, Engineering, Aviation dan Satelit, serta Tanggung Gugat," jelas Jhon.
Direktur Utama Asuransi Jasindo Andy Samuel mengatakan, secara umum kinerja perusahaan bergerak ke arah positif. Hal ini menurutnya terlihat dari capaian laba bersih tahun buku 2023 yang merupakan murni core competence Asuransi Jasindo.
Diketahui, pada periode tahun 2020-2021 perusahaan sempat terpuruk dengan risk based capital (RBC) di bawah ketentuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Tahun 2022 hingga 2023 perusahaan fokus untuk bangkit dengan melaksanakan Rencana Penyehatan Keuangan (RPK).
"Pada 2022, Asuransi Jasindo melaksanakan Rencana Penyehatan Keuangan (RPK) yang telah disetujui OJK seperti melakukan restrukturisasi produk asuransi kredit yang memang menjadi akar permasalahan, lalu melakukan divestasi di dua saham penyertaan, serta melakukan perubahan terhadap proses dan model bisnis. Hal ini perlu diapresiasi karena dalam satu tahun perusahaan bisa normal dan kembali bangkit," jelas Andy dalam keterangan resminya, Minggu (28/4/2024).
Dalam kurun waktu 2022-2023, perusahaan berhasil memenuhi solvabilitas di atas ketentuan OJK. Dengan demikian, terjadi pertumbuhan positif sebagai buah kerja keras Jasindo dan para Pemegang Saham.
Direktur Keuangan dan Investasi Asuransi Jasindo Jhon Harlen Butar-Butar menambahkan, hasil underwriting perusahaan melesat 44,30% (yoy) menjadi Rp420,50 miliar. Sementara perolehan premi bruto naik 2,43% (yoy) menjadi Rp3,17 triliun.
Menurt dia, hasil positif kinerja 2023 disumbang dari lima penjualan produk yang tumbuh positif, yakni produk Marine Hull dengan total Rp166,43 miliar pada 2022 meningkat menjadi Rp275,38 miliar pada 2023. Lalu produk Energy Offshore dari Rp570,79 miliar pada 2022 meningkat menjadi Rp572,62 miliar pada 2023.
Begitu pula dengan produk Energy Onshore dari Rp39,62 miliar pada 2022 meningkat menjadi Rp44,42 miliar pada 2023. Asuransi Satelit pun demikian, sebelumnya Rp129,97 miliar pada 2022 naik menjadi Rp283,40 miliar pada 2023. Terakhir produk Liability dari Rp40,00 miliar pada 2022 naik menjadi Rp40,36 miliar pada 2023.
"Di 2024 ini, Asuransi Jasindo akan semakin memperkuat core competence perusahaan terutama di produk-produk LoB-LoB Property, Marine (cargo & hull), Energy Offshore dan Onshore, Engineering, Aviation dan Satelit, serta Tanggung Gugat," jelas Jhon.
(fjo)
tulis komentar anda