Kemenparekraf Luncurkan FoodStartup Indonesia 2024 di Yogyakarta
Kamis, 02 Mei 2024 - 19:03 WIB
JAKARTA - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Indonesia (Kemenparekraf/Barekraf) meluncurkan FoodStartup Indonesia (FSI) 2024 di Yogyakarta. FoodStartup Indonesia adalah program Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif yang bertujuan untuk memberikan akses terhadap peningkatan kapasitas, pemasaran, dan pendanaan bagi UKM Indonesia di bidang makanan dan minuman sejak 2016.
"Saya ingin menyampaikan harapan kepada semua peserta acara ini agar terus memanfaatkan peluang yang ada dan terlibat aktif dalam program FoodStartup Indonesia 2024," ujar Menparekraf Sandiaga Uno dalam acaraKick Off FSI 2024, di Yogyakarta, Kamis (2/5/2024).
Sandiaga mengatakan dalam beberapa tahun terakhir, keunikan rasa dan berbagai macam rempah telah membawa masakan Indonesia ke sorotan global. Namun, akses terhadap pembiayaan sangat penting untuk kelangsungan bisnis kuliner Indonesia.
Oleh karena itu, tahun ini Kemenparekraf kembali membuka FoodStartup Indonesia, sebuah platform yang mendukung peningkatan kapasitas, akses pembiayaan, dan pemasaran bagi pengusaha kuliner Indonesia yang kreatif, terutama yang berbasis pada Sustainable Development Goals (SDGS).
Sementara, Deputi Bidang Industri dan Investasi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Rizki Handayani, mendorong pengusaha kuliner yang memenuhi syarat untuk segera mendaftar program ini.
"Kami berharap pelaksanaan FSI 2024 tahun ini dapat memberikan dampak dan manfaat yang seluas-luasnya bagi pengembangan bisnis kuliner Indonesia agar bisa Go Global serta mempercepat pertumbuhan ekonomi Indonesia," kata dia.
Berdasarkan nilai realisasi investasi pariwisata pada 2022, jenis usaha Penyediaan Makanan dan Minuman menjadi jenis usaha top 3 yang paling banyak diminati investor. Saat ini telah ada total 657 usaha makanan dan minuman yang mendaftar pada program FSI 2024.
Program ini telah mengkurasi lebih dari 500 bisnis makanan dan minuman di Indonesia. Pada FSI 2024, program ini akan mendukung peningkatan kapasitas para pengusaha dalam pengolahan dan distribusi makanan dan minuman baik di dalam negeri maupun di luar negeri melalui kerjasama dengan Badan POM. Selain itu, FSI juga menawarkan kesempatan kepada pengusaha kuliner terpilih untuk mengakses modal investasi hingga USD16,5 juta dari investor terkait, dengan lebih dari 1.000 SKU tersedia untuk membantu produk UKM mengakses pasar.
"Saya ingin menyampaikan harapan kepada semua peserta acara ini agar terus memanfaatkan peluang yang ada dan terlibat aktif dalam program FoodStartup Indonesia 2024," ujar Menparekraf Sandiaga Uno dalam acaraKick Off FSI 2024, di Yogyakarta, Kamis (2/5/2024).
Baca Juga
Sandiaga mengatakan dalam beberapa tahun terakhir, keunikan rasa dan berbagai macam rempah telah membawa masakan Indonesia ke sorotan global. Namun, akses terhadap pembiayaan sangat penting untuk kelangsungan bisnis kuliner Indonesia.
Oleh karena itu, tahun ini Kemenparekraf kembali membuka FoodStartup Indonesia, sebuah platform yang mendukung peningkatan kapasitas, akses pembiayaan, dan pemasaran bagi pengusaha kuliner Indonesia yang kreatif, terutama yang berbasis pada Sustainable Development Goals (SDGS).
Sementara, Deputi Bidang Industri dan Investasi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Rizki Handayani, mendorong pengusaha kuliner yang memenuhi syarat untuk segera mendaftar program ini.
"Kami berharap pelaksanaan FSI 2024 tahun ini dapat memberikan dampak dan manfaat yang seluas-luasnya bagi pengembangan bisnis kuliner Indonesia agar bisa Go Global serta mempercepat pertumbuhan ekonomi Indonesia," kata dia.
Berdasarkan nilai realisasi investasi pariwisata pada 2022, jenis usaha Penyediaan Makanan dan Minuman menjadi jenis usaha top 3 yang paling banyak diminati investor. Saat ini telah ada total 657 usaha makanan dan minuman yang mendaftar pada program FSI 2024.
Program ini telah mengkurasi lebih dari 500 bisnis makanan dan minuman di Indonesia. Pada FSI 2024, program ini akan mendukung peningkatan kapasitas para pengusaha dalam pengolahan dan distribusi makanan dan minuman baik di dalam negeri maupun di luar negeri melalui kerjasama dengan Badan POM. Selain itu, FSI juga menawarkan kesempatan kepada pengusaha kuliner terpilih untuk mengakses modal investasi hingga USD16,5 juta dari investor terkait, dengan lebih dari 1.000 SKU tersedia untuk membantu produk UKM mengakses pasar.
Lihat Juga :
tulis komentar anda