Rupiah Menguat Tinggalkan Level Rp16 Ribu, Ini Sentimennya
Kamis, 16 Mei 2024 - 11:31 WIB
MEDAN - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pada perdagangan hari ini, Kamis (16/5/2024) mulai menguat untuk meninggalkan level Rp16.000 per dolar AS. Kinerja mata uang Rupiah pada perdagangan pagi ini ditransaksikan menguat di level Rp15.930/USD.
Meredanya tekanan inflasi di AS memberikan dorongan pada membaiknya kinerja pasar keuangan di tanah air. Rilis data inflasi Amerika Serikat (AS) sesuai dengan ekspektasi. Dimana untuk inflasi inti di bulan April 2024 merealisasikan angka sebesar 3,6% dan inflasi pada umumnya merealisasikan angka sebesar 3,4% (YoY).
Realisasi data inflasi tersebut juga mendorong pelemahan pada imbal hasil US Treasury 10 Tahun yang saat ini berada dikisaran 4,3%. Di sisi lainnya, USD Index juga terpantau mengalami penurunan dikisaran 104,2.
"Data inflasi AS tersebut setidaknya memberikan harapan bahwa masih ada peluang The FED (Bank Sentral AS) memangkas bunga acuannya. Rupiah diproyeksikan akan bergerak dalam rentang Rp15.970 – Rp16.110 hari ini," kata Analis Pasar Keuangan, Gunawan Benjamin, Kamis (16/5/2024).
Dua hari sebelumnya, kata Gunawan, Gubernur Bank Sentral AS memberikan pidato yang diterjemahkan sebagai kemungkinan bahwa The FED berpeluang tidak akan menurunkan bunga acuan di tahun ini.
Sementara itu, kinerja IHSG pada perdagangan pagi ini juga ditransaksikan menguat ke level 7.238. Pasar keuangan di tanah air secara keseluruhan mendapatkan angin segar dari melemahnya laju tekanan inflasi di AS yang dirilis rabu malam. "IHSG diproyeksikan akan bergerak dalam rentang 7.180 hingga 7.250 di hari ini," sebutnya.
Tidak hanya kinerja pasar keuangan di tanah air, kinerja pasar keuangan di Asia juga membaik pagi ini. Termasuk juga harga emas yang ditransaksikan dikisaran USD 2.319 per ons troy.
"Harga emas pagi ini ditransaksikan melemah dibandingkan dengan kinerjanya saat ditransaksikan di pasar Amerika. Namun harga emas jauh melompat lebih tinggi dibandingkan dengan perdagangan sore sebelumnya," tutupnya.
Meredanya tekanan inflasi di AS memberikan dorongan pada membaiknya kinerja pasar keuangan di tanah air. Rilis data inflasi Amerika Serikat (AS) sesuai dengan ekspektasi. Dimana untuk inflasi inti di bulan April 2024 merealisasikan angka sebesar 3,6% dan inflasi pada umumnya merealisasikan angka sebesar 3,4% (YoY).
Realisasi data inflasi tersebut juga mendorong pelemahan pada imbal hasil US Treasury 10 Tahun yang saat ini berada dikisaran 4,3%. Di sisi lainnya, USD Index juga terpantau mengalami penurunan dikisaran 104,2.
"Data inflasi AS tersebut setidaknya memberikan harapan bahwa masih ada peluang The FED (Bank Sentral AS) memangkas bunga acuannya. Rupiah diproyeksikan akan bergerak dalam rentang Rp15.970 – Rp16.110 hari ini," kata Analis Pasar Keuangan, Gunawan Benjamin, Kamis (16/5/2024).
Dua hari sebelumnya, kata Gunawan, Gubernur Bank Sentral AS memberikan pidato yang diterjemahkan sebagai kemungkinan bahwa The FED berpeluang tidak akan menurunkan bunga acuan di tahun ini.
Sementara itu, kinerja IHSG pada perdagangan pagi ini juga ditransaksikan menguat ke level 7.238. Pasar keuangan di tanah air secara keseluruhan mendapatkan angin segar dari melemahnya laju tekanan inflasi di AS yang dirilis rabu malam. "IHSG diproyeksikan akan bergerak dalam rentang 7.180 hingga 7.250 di hari ini," sebutnya.
Tidak hanya kinerja pasar keuangan di tanah air, kinerja pasar keuangan di Asia juga membaik pagi ini. Termasuk juga harga emas yang ditransaksikan dikisaran USD 2.319 per ons troy.
"Harga emas pagi ini ditransaksikan melemah dibandingkan dengan kinerjanya saat ditransaksikan di pasar Amerika. Namun harga emas jauh melompat lebih tinggi dibandingkan dengan perdagangan sore sebelumnya," tutupnya.
(akr)
tulis komentar anda