Berkah WWF, Menparekraf: Okupansi Hotel di Nusa Dua di Atas 95%
Minggu, 19 Mei 2024 - 14:53 WIB
JAKARTA - Tingkat okupansi alias hunian kamar di Nusa Dua, tempat berlangsungnya ajang World Water Forum ( WWF ) 2024, per 18 Mei 2024 mencapai angka di atas 95%. Artinya, hotel-hotel di kawasan Bali Selatan, di sekitar tempat acara berlangsung sudah fully booked.
"Kita akan pastikan ke depan, kegiatan MICE ini bukan hanya terpusat di Bali Selatan tapi juga wilayah lain di Bali," ujar Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno seusai menghadiri kegiatan "Nemuin Komunitas" (Netas) di Superlative Gallery, Bali.
Guna mendukung keberlanjutan pariwisata Bali ke depan, Sandiaga pun meminta seluruh unsur, termasuk komunitas pariwisata turut memperkuat kolaborasi. "Termasuk menggaungkan perhelatan World Water Forum ke-10 di Nusa Dua ini," kata Sandiaga.
Menurut Sandiaga, komunitas berperan penting untuk mengawasi dan memantau pergerakan serta perilaku wisatawan. "Kita harus pastikan semua ikut bergandengan tangan. Pemerintah tidak bisa bekerja sendiri. Oleh karena itu, kolaborasi pentahelix perlu kita hadirkan," tegasnya.
Dia mengingatkan, fokus utama pengembangan pariwisata Indonesia adalah pariwisata yang berkualitas dan berkelanjutan. Karena itu, bukan hanya persoalan jumlah, namun kualitas dari sisi lama tinggal yang lebih panjang juga didorong agar dampak positif bagi masyarakat meningkat.
"Terutama dari segi ekonomi dan dari sisi menjaga adat istiadat. Kita harapkan ini yang sama-sama bisa kita hadirkan melalui kerja sama dengan komunitas," tutup Sandiaga.
Turut hadir dalam acara Netas adalah Pelopor NFT (Non Fungible Token) Community Bali, Adrian Zakhary; Pemimpin Redaksi Tribun Bali, Komang Agus Ruspawan. Sementara, mendampingi Menparekraf Sandiaga adalah Sekretaris Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Ni Wayan Giri Adnyani; serta Kepala Biro Komunikasi I Gusti Ayu Dewi Hendriyani.
"Kita akan pastikan ke depan, kegiatan MICE ini bukan hanya terpusat di Bali Selatan tapi juga wilayah lain di Bali," ujar Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno seusai menghadiri kegiatan "Nemuin Komunitas" (Netas) di Superlative Gallery, Bali.
Guna mendukung keberlanjutan pariwisata Bali ke depan, Sandiaga pun meminta seluruh unsur, termasuk komunitas pariwisata turut memperkuat kolaborasi. "Termasuk menggaungkan perhelatan World Water Forum ke-10 di Nusa Dua ini," kata Sandiaga.
Menurut Sandiaga, komunitas berperan penting untuk mengawasi dan memantau pergerakan serta perilaku wisatawan. "Kita harus pastikan semua ikut bergandengan tangan. Pemerintah tidak bisa bekerja sendiri. Oleh karena itu, kolaborasi pentahelix perlu kita hadirkan," tegasnya.
Dia mengingatkan, fokus utama pengembangan pariwisata Indonesia adalah pariwisata yang berkualitas dan berkelanjutan. Karena itu, bukan hanya persoalan jumlah, namun kualitas dari sisi lama tinggal yang lebih panjang juga didorong agar dampak positif bagi masyarakat meningkat.
"Terutama dari segi ekonomi dan dari sisi menjaga adat istiadat. Kita harapkan ini yang sama-sama bisa kita hadirkan melalui kerja sama dengan komunitas," tutup Sandiaga.
Turut hadir dalam acara Netas adalah Pelopor NFT (Non Fungible Token) Community Bali, Adrian Zakhary; Pemimpin Redaksi Tribun Bali, Komang Agus Ruspawan. Sementara, mendampingi Menparekraf Sandiaga adalah Sekretaris Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Ni Wayan Giri Adnyani; serta Kepala Biro Komunikasi I Gusti Ayu Dewi Hendriyani.
(fjo)
Lihat Juga :
tulis komentar anda