Jamu Kuat Bos BI Pulihkan Ekonomi, Yuk Simak Apa Saja?
Rabu, 19 Agustus 2020 - 15:17 WIB
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo. FOTO/SINDOnews.
JAKARTA - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo telah menerapkan strategi jitu dalam rangka bersama-sama dengan pemerintah memulihkan perekonomian nasional. Upaya itu diharapkan dapat mempercepat pemulihan ekonomi di tengah ketidakpastian global akibat pandemi Covid-19.
"Ada empat langkah dalam memulihkan ekonomi Indonesia," ujar Perry di Jakarta, Rabu (19/8/2020).
Menurut dia ada empat langkah, yakni pertama melanjutkan kebijakan stabilisasi nilai tukar rupiah agar sejalan dengan fundamental dan mekanisme pasar. Lalu kedua, yang ditempuh yakni memperkuat strategi operasi moneter guna meningkatkan transmisi stance kebijakan moneter.
Disamping itu, menurunkan batasan minimum uang muka (down payment) dari kisaran 5%-10% menjadi 0% dalam pemberian kredit atau pembiayaan kendaraan bermotor (KKB/PKB) untuk pembelian kendaraan bermotor berwawasan lingkungan, dengan tetap memperhatikan prinsip kehati-hatian berlaku efektif 1 Oktober 2020.
"Selain itu, memperkuat sinergi bersama perbankan, fintech, pemerintah, serta otoritas terkait dalam rangka percepatan digitalisasi antara lain melalui dukungan digitalisasi UMKM dan Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI), perluasan akseptasi QRIS berbasis komunitas, serta dorongan penggunaan QRIS dalam e-commerce," kata dia.
"Ada empat langkah dalam memulihkan ekonomi Indonesia," ujar Perry di Jakarta, Rabu (19/8/2020).
Menurut dia ada empat langkah, yakni pertama melanjutkan kebijakan stabilisasi nilai tukar rupiah agar sejalan dengan fundamental dan mekanisme pasar. Lalu kedua, yang ditempuh yakni memperkuat strategi operasi moneter guna meningkatkan transmisi stance kebijakan moneter.
Disamping itu, menurunkan batasan minimum uang muka (down payment) dari kisaran 5%-10% menjadi 0% dalam pemberian kredit atau pembiayaan kendaraan bermotor (KKB/PKB) untuk pembelian kendaraan bermotor berwawasan lingkungan, dengan tetap memperhatikan prinsip kehati-hatian berlaku efektif 1 Oktober 2020.
"Selain itu, memperkuat sinergi bersama perbankan, fintech, pemerintah, serta otoritas terkait dalam rangka percepatan digitalisasi antara lain melalui dukungan digitalisasi UMKM dan Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI), perluasan akseptasi QRIS berbasis komunitas, serta dorongan penggunaan QRIS dalam e-commerce," kata dia.
(nng)
tulis komentar anda