Ketahanan Ekonomi Rusia terhadap Sanksi Barat Bikin Negara-negara Eropa Terkejut
Kamis, 23 Mei 2024 - 14:39 WIB
BRUSSELS - Seorang diplomat mengatakan, bahwa negara-negara Uni Eropa (UE) dibuat terkejut oleh ketahanan ekonomi Rusia dalam menghadapi sanksi Barat . Sementara itu sejumlah negara UE, termasuk Jerman dan Perancis, telah meminta Komisi Eropa untuk menilai apakah potensi larangan transshipment gas alam cair (LNG) Rusia dapat menjadi bumerang bagi blok tersebut.
Hal itu dilaporkan oleh Reuters, pada hari Selasa, mengutip para diplomat. Anggota UE secara luas mendukung langkah-langkah yang dapat ditambahkan ke paket sanksi ke-14 terhadap Moskow, termasuk pembatasan ekspor LNG Rusia, kata sumber tersebut.
Para pembuat kebijakan berusaha untuk menyetujui pembatasan baru ini sebelum Hongaria mengambil alih kepemimpinan Uni Eropa pada bulan Juli.
Pada bulan April, Menteri Luar Negeri Swedia Tobias Billstrom sempat mengatakan, UE berencana menambahkan pembatasan terhadap LNG Rusia ke dalam paket sanksi berikutnya.
Mengutip orang-orang yang mengetahui diskusi tersebut, Bloomberg kemudian melaporkan bahwa sanksi putaran ke-14 kemungkinan mencakup larangan layanan pemuatan ulang dan transshipment untuk LNG dari Rusia yang ditujukan ke negara ketiga, serta larangan melayani proyek LNG Rusia di Arktik.
Brussels bakal mengadopsi paket sanksi ke-13 terhadap Moskow menjelang peringatan kedua dimulainya konflik Ukraina pada bulan Februari. Langkah-langkah tersebut sebagian besar ditujukan untuk menutup celah guna mencegah Moskow menghindari pembatasan yang ada melalui negara ketiga.
Politisi dan diplomat tingkat tinggi Uni Eropa mengakui bahwa ruang lingkup sanksi lanjutan semakin menyempit. Awal tahun ini, Presiden Lituania Gitanas Nauseda mengakui bahwa tindakan yang diambil oleh blok tersebut telah gagal untuk mengganggu stabilitas perekonomian Rusia.
Awal bulan ini, Politico melaporkan bahwa Hongaria dapat memveto usulan sanksi terbaru UE terhadap Moskow. Utusan utama negara tersebut dilaporkan memperingatkan bahwa Budapest akan memblokir segala tindakan yang mengakibatkan biaya energi lebih tinggi di blok tersebut.
Sementara itu pada bulan lalu, juru bicara Kremlin Dimitry Peskov mengatakan pembatasan LNG Rusia dan upaya untuk “menyingkirkan” negara tersebut dari pasar energi hanya akan menyebabkan harga gas yang lebih tinggi bagi konsumen UE. Ia juga berpendapat bahwa sanksi terhadap ekspor LNG Rusia adalah tindakan ilegal, namun tetap dapat diatasi.
Hal itu dilaporkan oleh Reuters, pada hari Selasa, mengutip para diplomat. Anggota UE secara luas mendukung langkah-langkah yang dapat ditambahkan ke paket sanksi ke-14 terhadap Moskow, termasuk pembatasan ekspor LNG Rusia, kata sumber tersebut.
Para pembuat kebijakan berusaha untuk menyetujui pembatasan baru ini sebelum Hongaria mengambil alih kepemimpinan Uni Eropa pada bulan Juli.
Pada bulan April, Menteri Luar Negeri Swedia Tobias Billstrom sempat mengatakan, UE berencana menambahkan pembatasan terhadap LNG Rusia ke dalam paket sanksi berikutnya.
Mengutip orang-orang yang mengetahui diskusi tersebut, Bloomberg kemudian melaporkan bahwa sanksi putaran ke-14 kemungkinan mencakup larangan layanan pemuatan ulang dan transshipment untuk LNG dari Rusia yang ditujukan ke negara ketiga, serta larangan melayani proyek LNG Rusia di Arktik.
Brussels bakal mengadopsi paket sanksi ke-13 terhadap Moskow menjelang peringatan kedua dimulainya konflik Ukraina pada bulan Februari. Langkah-langkah tersebut sebagian besar ditujukan untuk menutup celah guna mencegah Moskow menghindari pembatasan yang ada melalui negara ketiga.
Politisi dan diplomat tingkat tinggi Uni Eropa mengakui bahwa ruang lingkup sanksi lanjutan semakin menyempit. Awal tahun ini, Presiden Lituania Gitanas Nauseda mengakui bahwa tindakan yang diambil oleh blok tersebut telah gagal untuk mengganggu stabilitas perekonomian Rusia.
Awal bulan ini, Politico melaporkan bahwa Hongaria dapat memveto usulan sanksi terbaru UE terhadap Moskow. Utusan utama negara tersebut dilaporkan memperingatkan bahwa Budapest akan memblokir segala tindakan yang mengakibatkan biaya energi lebih tinggi di blok tersebut.
Sementara itu pada bulan lalu, juru bicara Kremlin Dimitry Peskov mengatakan pembatasan LNG Rusia dan upaya untuk “menyingkirkan” negara tersebut dari pasar energi hanya akan menyebabkan harga gas yang lebih tinggi bagi konsumen UE. Ia juga berpendapat bahwa sanksi terhadap ekspor LNG Rusia adalah tindakan ilegal, namun tetap dapat diatasi.
(akr)
tulis komentar anda