Penjelasan Menteri Basuki Soal Iuran Tapera Lari ke Surat Berharga Negara
Jum'at, 07 Juni 2024 - 16:55 WIB
"Paling banyak di obligasi negara ya dan juga sebaiknya obligasi korporat dan Guideline risk appetite kami. Instrumen obligasi yang dibeli mungkin oleh para manajer investasi, yang sudah kita akses dan kita pilih minimal Grade A," ujar Heru dalam konferensi.
Dihubungi secara terpisah, Direktur Ekonomi Digital Center of Economic and Law Studies (Celios), Nailul Huda menjelaskan berdasarkan PP Nomor 21 Tahun 2024 tentang Penyelenggaraan Tabungan Perumahan Rakyat, komposisi portofolio investasi dana kelolaan peserta Tapera nantinya akan dilarikan 47% ke korporasi, Surat Berharga Negara (SBN) 45%, dan sisanya di deposito.
Menurutnya, penempatan dana kelolaan ke SBN sarat akan kepentingan pemerintah, belum lagi Komisioner BP Tapera saat ini diisi oleh Menteri Keuangan, yang juga punya kepentingan untuk menyerap SBN yang sebelumnya telah diterbitkan.
"Ketika swasta enggan investasi di SBN, badan pemerintah jadi solusinya. Salah satu pejabat BP Tapera adalah Menkeu yang punya kepentingan untuk penyerapan SBN," ujar Huda saat dihubungi MNC Portal, Minggu (2/5).
Dihubungi secara terpisah, Direktur Ekonomi Digital Center of Economic and Law Studies (Celios), Nailul Huda menjelaskan berdasarkan PP Nomor 21 Tahun 2024 tentang Penyelenggaraan Tabungan Perumahan Rakyat, komposisi portofolio investasi dana kelolaan peserta Tapera nantinya akan dilarikan 47% ke korporasi, Surat Berharga Negara (SBN) 45%, dan sisanya di deposito.
Menurutnya, penempatan dana kelolaan ke SBN sarat akan kepentingan pemerintah, belum lagi Komisioner BP Tapera saat ini diisi oleh Menteri Keuangan, yang juga punya kepentingan untuk menyerap SBN yang sebelumnya telah diterbitkan.
"Ketika swasta enggan investasi di SBN, badan pemerintah jadi solusinya. Salah satu pejabat BP Tapera adalah Menkeu yang punya kepentingan untuk penyerapan SBN," ujar Huda saat dihubungi MNC Portal, Minggu (2/5).
(akr)
tulis komentar anda