Jadi Perusahaan Inklusif, Pertamina Capai Target Keberagaman Pekerja

Minggu, 09 Juni 2024 - 13:57 WIB
PT Pertamina (Persero) semakin menunjukkan komitmennya menjadi perusahaan inklusif. (Foto: dok Pertamina)
JAKARTA - PT Pertamina (Persero) makin menunjukkan komitmennya menjadi perusahaan inklusif. Inklusivitas tercermin dari keberagaman pekerja Pertamina, di mana sepanjang 2023, Pertamina memiliki 19 persen pekerja perempuan dan 35 persen pekerja muda yang disasar untuk menjadi pemimpin atau level direktur di masa depan.

Sementara tenaga kerja disabilitas di Pertamina saat ini sudah mencapai 96 persen dari target, sesuai dengan amanat Undang-undang No. 8 tahun 2016 tentang pekerja disabilitas di BUMN, yakni sebesar 2 persen dari jumlah pekerja.

Inklusivitas adalah upaya menciptakan lingkungan kerja yang terbuka bagi seluruh perbedaan, tanpa diskriminasi. Kebijakan ini akan membawa dampak positif pada bisnis, seperti peningkatan produktivitas, kreativitas, dan inovasi.



Vice President Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso mengungkapkan, program inklusivitas tersebut sejalan dengan tujuan Pertamina untuk menjadi perusahaan berkelanjutan.

“Program inklusivitas ini sejalan dengan tujuan Pertamina menjadi perusahaan yang berkelanjutan. Tak sekedar inklusif, upaya Pertamina untuk menjadikan perwira (sebutan untuk pekerja Pertamina) menjadi pemimpin perusahaan merupakan keseriusan kami dalam menyiapkan talenta terbaik yang cakap dari sisi teknik pekerjaannya, sekaligus memiliki jiwa kepemimpinan yang tangkas, inovatif, berdaya saing global, dan berorientasi pada bisnis berkelanjutan,” ujarnya.

Fadjar menambahkan, Pertamina juga memiliki program intensif untuk meningkatkan kompetensi dan kapabilitas perwira, sehingga setiap kontribusinya dapat meningkatkan efektivitas dan produktivitas kinerja perusahaan.

Fadjar mengungkapkan, capaian pekerja inklusif tersebut telah melampaui target yang ditetapkan. Pekerja perempuan yang telah masuk dalam talent pool untuk menjadi pemimpin telah mencapai 19 persen, melampaui target yang ditetapkan sebesar 15,5 persen. Sementara, pekerja muda yang ditargetkan menjadi pemimpin mencapai 35 persen, lebih dari target 25 persen.

“Pekerja muda yang saat ini masuk dalam talent pool adalah pekerja yang telah menunjukan kinerjanya yang profesional dan memiliki pengalaman serta rekam jejak yang baik. Pekerja muda menjadi salah satu perhatian Pertamina karena akan menjadi masa depan perusahaan,” tuturnya.

Sumber daya manusia (SDM) juga menjadi salah satu aspek yang diperhatikan sebagai perusahaan berkelanjutan. Pada penilaian ESG (environmental, social, governance), kebijakan SDM dan implementasinya menjadi indikator utama penilaian.

Hal ini juga membawa Pertamina dalam pencapaian positif peringkat ESG dari lembaga pemeringkat sustainalytics, dimana skor Pertamina pada 2023 menjadi 20,7 (medium risk) atau naik dari sebelumnya 22,1 (medium risk). Adapun skor sustainalytics yang lebih rendah mencerminkan tingkat risiko yang lebih baik.

“Dengan kenaikan skor sustainalytics ini, peringkat risiko ESG Pertamina naik menjadi peringkat satu dunia dalam sub-industri Integrated Oil and Gas dari 61 perusahaan dunia,” ujar Fadjar.

Pertamina sebagai perusahaan pemimpin di bidang transisi energi, berkomitmen dalam mendukung target Net Zero Emission 2060 dengan terus mendorong program-program yang berdampak langsung pada capaian Sustainable Development Goals (SDGs). Seluruh upaya tersebut sejalan dengan penerapan Environmental, Social, and Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina.
(skr)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More