Tingkatkan Literasi Membangun Kesadaran Mengatur Keuangan
Jum'at, 21 Juni 2024 - 21:59 WIB
JAKARTA - Teknologi digital memicu lebih banyak orang bisa mengakses layanan jasa keuangan dan meningkatnya inklusi. Di sisi lain, kecepatan inovasi dan inklusi keuangan belum diimbangin dengan pemahaman yang matang terhadap pengelolaan keuangan yang baik. Berdasarkan data OJK, indeks inklusi keuangan tercatat meningkat 85,1%, sedangkan indeks literasi keuangan masih cukup rendah di angka 49,68%, bahkan hanya 30% karyawan di Indonesia yang paham mengelola finansial mereka.
Atas kondisi tersebut, OttoDigital memperkuat komitmennya dengan mengusung kampanye Usaha Lebih Bijak Finansial melalui platform digital yang bertujuan membantu mengatur dan mengelola keuangan secara lebih cerdik dan sehat.
Direktur PT IndoArtha Perkasa Sukses, Grace Sunarjo mengatakan, rendahnya literasi keuangan menunjukan masih banyaknya masyarakat atau para pekerja terjebak dalam keputusan yang kurang bijak dalam mengatasi masalah keuangan.
"Melalui lini bisnis PT IndoArtha Perkasa Sukses ingin memberikan edukasi dalam membangun kesiapan finansial melalui platform Otto. Aplikasi ini didukung dengan berbagai fitur pendukung seperti investasi hingga fasilitas ambil gaji lebih awal kapan pun di mana pun untuk kebutuhan dana darurat, yang membantu karyawan mencapai tujuan finansial mereka (financial goals)," kata Grace Sunarjo dalam keterangannya, Jumat (21/6/2024).
Dengan mengusung kampanye Usaha Lebih Bijak Finansial, rangkaian edukasi melalui aktivitas offline dan online terus dilakukan guna membangun kesadaran untuk mempersiapkan diri sebagai pekerja yang handal dalam mengatur keuangan. Semangat bijak finansial dimulai dengan Talkshow Edukasi dengan tema 'Atur Siklus Beban Keuangan dan Rahasia Mencapai 100 Juta Pertama' kepada karyawan. Pada kesempatan ini, menghadirkan narasumber Perencana Keuangan, Aliyah Natasya yang membawakan edukasi finansial dari perilaku dan sudut pandang dalam mengambil keputusan terhadap uang serta cara cerdik mencapai 100 juta pertama ala karyawan.
Melanjutkan edukasi keuangan, OttoDigital juga sudah menayangkan podcast KPR 'Karyawan Pejuang Rupiah' sebanyak 3 episode dengan edisi perdana 'Usaha Melakukan Adegan Dewasa dari Dompet Karyawan', selanjutnya 'Usaha Nyusun Dana Darurat? Hari-hari aja Udah Darurat' dan tayangan ke 3 'Bukan Lagi Waktunya Jadi People Pleaser, Ini Saatnya untuk Taking Control'. Podcast ini dimaksudkan bagi para karyawan untuk mulai lebih dewasa dalam mengelola arus keuangannya dan mulai menyusun dana untuk kebutuhan yang mendesak.
"Kami optimis bahwa kampanye melalui tagar Usaha Lebih Bijak Finansial dapat turut mendukung peningkatan literasi finansial sekaligus membangun kesadaran untuk mulai menata keuangan dengan cerdik. Ke depannya, kami berharap dapat terus menemani karyawan dan segenap masyarakat untuk menjalani berbagai tahapan hidup dengan rasa tenang dan aman," kata Grace Sunarjo.
Aliyah Natasya menjelaskan lebih lanjut bahwa edukasi finansial menjadi upaya untuk mengenal, memahami, dan mengontrol keputusan dalam mengelola keuangan.
"Fenomena masalah keuangan yang terjadi sering kali karena banyak orang yang belum cakap dalam mengatur keuangan tetapi lebih mementingkan keinginan daripada kebutuhan. Saat dihadapkan dengan realita, selalu berkutat dengan mindset jangka pendek bukan jangka panjang. Ditambah lagi dengan kondisi kebanyakan para pekerja yang merasa belum bisa untuk menabung ataupun berinvestasi. Untuk itu, membangun kedisiplinan keuangan dan meningkatkan pertumbuhan nilai aset harus segera ditanamkan dengan seksama," katanya.
Atas kondisi tersebut, OttoDigital memperkuat komitmennya dengan mengusung kampanye Usaha Lebih Bijak Finansial melalui platform digital yang bertujuan membantu mengatur dan mengelola keuangan secara lebih cerdik dan sehat.
Direktur PT IndoArtha Perkasa Sukses, Grace Sunarjo mengatakan, rendahnya literasi keuangan menunjukan masih banyaknya masyarakat atau para pekerja terjebak dalam keputusan yang kurang bijak dalam mengatasi masalah keuangan.
"Melalui lini bisnis PT IndoArtha Perkasa Sukses ingin memberikan edukasi dalam membangun kesiapan finansial melalui platform Otto. Aplikasi ini didukung dengan berbagai fitur pendukung seperti investasi hingga fasilitas ambil gaji lebih awal kapan pun di mana pun untuk kebutuhan dana darurat, yang membantu karyawan mencapai tujuan finansial mereka (financial goals)," kata Grace Sunarjo dalam keterangannya, Jumat (21/6/2024).
Baca Juga
Dengan mengusung kampanye Usaha Lebih Bijak Finansial, rangkaian edukasi melalui aktivitas offline dan online terus dilakukan guna membangun kesadaran untuk mempersiapkan diri sebagai pekerja yang handal dalam mengatur keuangan. Semangat bijak finansial dimulai dengan Talkshow Edukasi dengan tema 'Atur Siklus Beban Keuangan dan Rahasia Mencapai 100 Juta Pertama' kepada karyawan. Pada kesempatan ini, menghadirkan narasumber Perencana Keuangan, Aliyah Natasya yang membawakan edukasi finansial dari perilaku dan sudut pandang dalam mengambil keputusan terhadap uang serta cara cerdik mencapai 100 juta pertama ala karyawan.
Melanjutkan edukasi keuangan, OttoDigital juga sudah menayangkan podcast KPR 'Karyawan Pejuang Rupiah' sebanyak 3 episode dengan edisi perdana 'Usaha Melakukan Adegan Dewasa dari Dompet Karyawan', selanjutnya 'Usaha Nyusun Dana Darurat? Hari-hari aja Udah Darurat' dan tayangan ke 3 'Bukan Lagi Waktunya Jadi People Pleaser, Ini Saatnya untuk Taking Control'. Podcast ini dimaksudkan bagi para karyawan untuk mulai lebih dewasa dalam mengelola arus keuangannya dan mulai menyusun dana untuk kebutuhan yang mendesak.
"Kami optimis bahwa kampanye melalui tagar Usaha Lebih Bijak Finansial dapat turut mendukung peningkatan literasi finansial sekaligus membangun kesadaran untuk mulai menata keuangan dengan cerdik. Ke depannya, kami berharap dapat terus menemani karyawan dan segenap masyarakat untuk menjalani berbagai tahapan hidup dengan rasa tenang dan aman," kata Grace Sunarjo.
Aliyah Natasya menjelaskan lebih lanjut bahwa edukasi finansial menjadi upaya untuk mengenal, memahami, dan mengontrol keputusan dalam mengelola keuangan.
"Fenomena masalah keuangan yang terjadi sering kali karena banyak orang yang belum cakap dalam mengatur keuangan tetapi lebih mementingkan keinginan daripada kebutuhan. Saat dihadapkan dengan realita, selalu berkutat dengan mindset jangka pendek bukan jangka panjang. Ditambah lagi dengan kondisi kebanyakan para pekerja yang merasa belum bisa untuk menabung ataupun berinvestasi. Untuk itu, membangun kedisiplinan keuangan dan meningkatkan pertumbuhan nilai aset harus segera ditanamkan dengan seksama," katanya.
(nng)
Lihat Juga :
tulis komentar anda