Menteri Ekonomi Jerman Sebut Tarif EV China Bukan Hukuman dari UE
Minggu, 23 Juni 2024 - 21:51 WIB
BEIJING - Usulan tarif Uni Eropa (UE) untuk barang-barang China disebut bukanlah sebagai hukuman. Hal ini disampaikan oleh Menteri Ekonomi Jerman, Robert Habeck kepada para pejabat China di Beijing, Sabtu (22/6).
Kunjungan Habeck ke China merupakan yang pertama oleh seorang pejabat senior Eropa sejak Brussels mengusulkan bea masuk yang tinggi atas impor kendaraan listrik buatan China (EV) untuk memerangi apa yang dianggap Uni Eropa sebagai subsidi berlebihan.
China memperingatkan pada hari Jumat, menjelang kedatangannya bahwa meningkatnya friksi dengan Uni Eropa atas EV dapat memicu perang dagang.
"Penting untuk dipahami bahwa ini bukan tarif hukuman," kata Habeck dalam sesi pleno pertama dialog iklim dan transformasi.
Negara-negara seperti AS, Brasil dan Turki telah menggunakan tarif sebagai hukuman, tetapi tidak Uni Eropa, kata menteri ekonomi. "Eropa melakukan hal-hal yang berbeda," ungkapnya.
Habeck menerangkan, bahwa selama sembilan bulan, Komisi Eropa telah memeriksa dengan sangat rinci apakah perusahaan-perusahaan China mendapat manfaat yang tidak adil dari subsidi.
Setiap tindakan tugas countervailing yang dihasilkan dari tinjauan Uni Eropa "bukanlah hukuman", katanya. Ia juga menambahkan, bahwa langkah-langkah tersebut dimaksudkan untuk mengkompensasi keuntungan yang diberikan kepada perusahaan-perusahaan China oleh Beijing.
Kunjungan Habeck ke China merupakan yang pertama oleh seorang pejabat senior Eropa sejak Brussels mengusulkan bea masuk yang tinggi atas impor kendaraan listrik buatan China (EV) untuk memerangi apa yang dianggap Uni Eropa sebagai subsidi berlebihan.
China memperingatkan pada hari Jumat, menjelang kedatangannya bahwa meningkatnya friksi dengan Uni Eropa atas EV dapat memicu perang dagang.
"Penting untuk dipahami bahwa ini bukan tarif hukuman," kata Habeck dalam sesi pleno pertama dialog iklim dan transformasi.
Negara-negara seperti AS, Brasil dan Turki telah menggunakan tarif sebagai hukuman, tetapi tidak Uni Eropa, kata menteri ekonomi. "Eropa melakukan hal-hal yang berbeda," ungkapnya.
Habeck menerangkan, bahwa selama sembilan bulan, Komisi Eropa telah memeriksa dengan sangat rinci apakah perusahaan-perusahaan China mendapat manfaat yang tidak adil dari subsidi.
Setiap tindakan tugas countervailing yang dihasilkan dari tinjauan Uni Eropa "bukanlah hukuman", katanya. Ia juga menambahkan, bahwa langkah-langkah tersebut dimaksudkan untuk mengkompensasi keuntungan yang diberikan kepada perusahaan-perusahaan China oleh Beijing.
Lihat Juga :
tulis komentar anda