Ini 4 Alasan Traveler Makin Pede Naik Pesawat di Tengah Pandemi
Sabtu, 22 Agustus 2020 - 06:06 WIB
JAKARTA - Penerbangan di Bandara Soekarno-Hatta perlahan kembali pulih di masa adaptasi kebiasaan baru, dimana optimalisasi slot time penerbangan telah mencapai berkisar 40% hingga 45%.
Pada Kamis (20/8) lalu, frekuensi penerbangan di Soekarno-Hatta kembali mencatat angka tertinggi sejak masa pandemi Covid-19, yakni mencapi 530 penerbangan.
Cukup tingginya frekuensi penerbangan ini menyusul libur panjang 20-23 Agustus 2020. Pola ini sama seperti kondisi normal yakni frekuensi penerbangan pada libur panjang lebih tinggi dibandingkan hari biasa. (Baca juga: Jet Bisa Mendarat Lagi di Husein Sastranegara, Bandara Kertajati Makin Nyungsep )
Guna mengetahui alasan apa yang memutuskan traveler mau melakukan perjalanan dengan pesawat pada periode libur panjang ini, PT Angkasa Pura II (Persero) melakukan survei dan analisis terhadap traveler di Bandara Soekarno-Hatta pada 20 Agustus 2020.
Survei menggunakan dipstick survey yang merupakan metode dengan pertanyaan terbuka untuk mendapatkan informasi secara cepat mengenai isu tertentu dari responden (240 orang traveler di Bandara Soekarno-Hatta) yang dipilih secara acak. Adapun responden pada survei ini berusia kurang dari 20 tahun hingga 49 tahun.
President Director PT Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin mengatakan survei cepat ini juga dapat menggambarkan apa yang mendorong lalu lintas penerbangan mulai pulih kembali. (Baca juga: Olimpiade Tokyo Digelar Tahun 2021? Mayoritas Perusahaan Jepang Menolak )
“Hasil survei ini juga dapat menjadi tolok ukur mengenai sejauh kebutuhan dan pengetahuan traveler terhadap protokol kesehatan di bandara dan sektor penerbangan,” jelas Muhammad Awaluddin di Jakarta, Jumat (21/8/2020). Adapun hasil survei terhadap responden (traveler) di Bandara Soekarno-Hatta adalah sebagai berikut:
1. 51% responden paham dan 49% responden sangat paham terhadap protokol kesehatan
Tingkat pemahaman traveler terhadap protokol kesehatan cukup tinggi sehingga membuat aktivitas di bandara berjalan lancar dan operasional penerbangan tidak terganggu.
Pada Kamis (20/8) lalu, frekuensi penerbangan di Soekarno-Hatta kembali mencatat angka tertinggi sejak masa pandemi Covid-19, yakni mencapi 530 penerbangan.
Cukup tingginya frekuensi penerbangan ini menyusul libur panjang 20-23 Agustus 2020. Pola ini sama seperti kondisi normal yakni frekuensi penerbangan pada libur panjang lebih tinggi dibandingkan hari biasa. (Baca juga: Jet Bisa Mendarat Lagi di Husein Sastranegara, Bandara Kertajati Makin Nyungsep )
Guna mengetahui alasan apa yang memutuskan traveler mau melakukan perjalanan dengan pesawat pada periode libur panjang ini, PT Angkasa Pura II (Persero) melakukan survei dan analisis terhadap traveler di Bandara Soekarno-Hatta pada 20 Agustus 2020.
Survei menggunakan dipstick survey yang merupakan metode dengan pertanyaan terbuka untuk mendapatkan informasi secara cepat mengenai isu tertentu dari responden (240 orang traveler di Bandara Soekarno-Hatta) yang dipilih secara acak. Adapun responden pada survei ini berusia kurang dari 20 tahun hingga 49 tahun.
President Director PT Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin mengatakan survei cepat ini juga dapat menggambarkan apa yang mendorong lalu lintas penerbangan mulai pulih kembali. (Baca juga: Olimpiade Tokyo Digelar Tahun 2021? Mayoritas Perusahaan Jepang Menolak )
“Hasil survei ini juga dapat menjadi tolok ukur mengenai sejauh kebutuhan dan pengetahuan traveler terhadap protokol kesehatan di bandara dan sektor penerbangan,” jelas Muhammad Awaluddin di Jakarta, Jumat (21/8/2020). Adapun hasil survei terhadap responden (traveler) di Bandara Soekarno-Hatta adalah sebagai berikut:
1. 51% responden paham dan 49% responden sangat paham terhadap protokol kesehatan
Tingkat pemahaman traveler terhadap protokol kesehatan cukup tinggi sehingga membuat aktivitas di bandara berjalan lancar dan operasional penerbangan tidak terganggu.
tulis komentar anda