Kolaborasi Industri Hulu Migas, BEJ dan MUJ Maksimalkan Potensi di Jabar
Jum'at, 28 Juni 2024 - 18:22 WIB
Saat ini, MEJ bekerjasama dengan PT. Migas Utama Jabar (Perseroda) atau MUJ hadir dalam memperkuat sektor minyak dan gas (migas) bersama Pertamina EP (PEP) di Jawa Barat. Foto/Dok
JAKARTA - PT. Bangun Energi Jabar (BEJ) terus melakukan akselerasi di beberapa usaha di bidang energi. Saat ini BEJ bekerjasama dengan PT. Migas Utama Jabar (Perseroda) atau MUJ hadir dalam memperkuat sektor minyak dan gas (migas) bersama Pertamina EP (PEP) di Jawa Barat.
Kegiatan penguatan ini dilakukan setelah BEJ dan MUJ melalui anak perusahaan PT. MUJ Energi Indonesia (MUJI) membentuk PT. Muji Bangun Pabuaran (MBP), sebagai SPV untuk melakukan penandatanganan perjanjian kerjasama Operasi (KSO) Area Operasi (AO) Pabuaran, yang dilaksanakan di Jakarta, Kamis 27 Juni 2024.
Penandatanganan dilakukan oleh Direktur Utama PT. Pertamina EP Wisnu Hindadari, Direktur 4 PT Pertamina EP Muhamad Arifin, dan Direktur Utama PT. MUJI Bangun Pabuaran Wisnu Rizkiawan.
Direktur Utama BEJ, Toto Moedjirahardjo menyampaikan, bahwa kerjasama dengan MUJ dan Pertamina dilakukan untuk memaksimalkan potensi migas di Jawa Barat dengan membantu BUMD Jawa Barat dalam pengelolaan bidang energi, terutama di sektor usaha hulu migas dengan Area Operasi Pabuaran, Kabupaten Subang, Jawa Barat.
"Bahwa kegiatan investasi di hulu migas merupakan langkah penting bagi BEJ dalam pengembangan bisnis yang lebih masif dan agresif kedepannya. Keputusan melakukan kerjasama dengan MUJ adalah awal yang tepat di dunia hulu migas bagi perseroan, diharapkan akan menambah value untuk perseroan dan MUJ," katanya.
Sementara Direktur MBP Wisnu Rizkiawan yang melaksanakan penandatanganan KSO Area Operasi Pabuaran dengan Dirut Pertamina EP menyampaikan bahwa merupakan amanah besar untuk memimpin suatu perusahan gabungan antara MUJI dan BEJ dengan PT. Pertamina EP dalam mengelola area operasi migas di Pabuaran.
Menurutnya dengan target yang cukup agresif dengan hasil seoptimal mungkin, atas potensi minyak dan gas bumi yang telah dinyatakan sebagai ‘discovery area’, pihaknya siap untuk segera berkontribusi dalam meningkatkan produksi nasional.
"Selain itu, juga tetap menjunjung tinggi nilai keharmonisan antara teknis operasi, keselamatan kerja, dan manfaat bagi warga di sekitar area operasi," ungkapnya.
Lihat Juga: Kemenparekraf: Literasi Keuangan dan Bisnis DPUP 2024 Cegah dari Pinjol Ilegal dan Judol
Kegiatan penguatan ini dilakukan setelah BEJ dan MUJ melalui anak perusahaan PT. MUJ Energi Indonesia (MUJI) membentuk PT. Muji Bangun Pabuaran (MBP), sebagai SPV untuk melakukan penandatanganan perjanjian kerjasama Operasi (KSO) Area Operasi (AO) Pabuaran, yang dilaksanakan di Jakarta, Kamis 27 Juni 2024.
Penandatanganan dilakukan oleh Direktur Utama PT. Pertamina EP Wisnu Hindadari, Direktur 4 PT Pertamina EP Muhamad Arifin, dan Direktur Utama PT. MUJI Bangun Pabuaran Wisnu Rizkiawan.
Direktur Utama BEJ, Toto Moedjirahardjo menyampaikan, bahwa kerjasama dengan MUJ dan Pertamina dilakukan untuk memaksimalkan potensi migas di Jawa Barat dengan membantu BUMD Jawa Barat dalam pengelolaan bidang energi, terutama di sektor usaha hulu migas dengan Area Operasi Pabuaran, Kabupaten Subang, Jawa Barat.
"Bahwa kegiatan investasi di hulu migas merupakan langkah penting bagi BEJ dalam pengembangan bisnis yang lebih masif dan agresif kedepannya. Keputusan melakukan kerjasama dengan MUJ adalah awal yang tepat di dunia hulu migas bagi perseroan, diharapkan akan menambah value untuk perseroan dan MUJ," katanya.
Sementara Direktur MBP Wisnu Rizkiawan yang melaksanakan penandatanganan KSO Area Operasi Pabuaran dengan Dirut Pertamina EP menyampaikan bahwa merupakan amanah besar untuk memimpin suatu perusahan gabungan antara MUJI dan BEJ dengan PT. Pertamina EP dalam mengelola area operasi migas di Pabuaran.
Menurutnya dengan target yang cukup agresif dengan hasil seoptimal mungkin, atas potensi minyak dan gas bumi yang telah dinyatakan sebagai ‘discovery area’, pihaknya siap untuk segera berkontribusi dalam meningkatkan produksi nasional.
"Selain itu, juga tetap menjunjung tinggi nilai keharmonisan antara teknis operasi, keselamatan kerja, dan manfaat bagi warga di sekitar area operasi," ungkapnya.
Lihat Juga: Kemenparekraf: Literasi Keuangan dan Bisnis DPUP 2024 Cegah dari Pinjol Ilegal dan Judol
(akr)
tulis komentar anda