Dirut Garuda Minta Maaf ke Jemaah Haji karena Sering Delay, Ini Alasannya
Rabu, 03 Juli 2024 - 21:44 WIB
JAKARTA - Maskapai Garuda Indonesia mencatat setidaknya ada 21% penerbangan haji yang mengalami keterlambatan atau delay. Di hadapan Komisi VI DPR RI, Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh jemaah haji dan seluruh stakeholder.
"Kami memohon maaf atas banyaknya delay yang di luar kemampuan kami, memohon maaf kepada seluruh jemaah dan seluruh stakeholder," ucap Dirut Garuda , Irfan dalam Rapat Dengar Pendapat, Rabu (3/7/2024).
"Ini adalah tanggung jawab manajemen, khususnya saya pribadi sebagai Direktur Utama yang harus mengambil alih seluruh tanggung jawab delay-delay tersebut," sambungnya.
Irfan menjelaskan, penyebab delay antara lain karena adanya kekurangan pada aspek operasional dan juga aspek teknis. Adapun penyebab aspek operasional sendiri sebesar 86% dan aspek teknis 14%.
"Aspek teknis itu purely terkait dengan kerusakan pesawat, sementara yang lainnya aspek operasional baik penumpang terlambat, maupun ATC tidak memberi izin untuk bisa terbang karena penuh, dan segala macam," terangnya.
Untuk diketahui Irfan menyebut, bahwa total ada 292 penerbangan haji dari 9 embarkasi. Untuk penerbangan yang tepat waktu persentasenya 32%, sementara keberangkatan advance atau yang lebih awal berada di angka 47%.
"Kami memohon maaf atas banyaknya delay yang di luar kemampuan kami, memohon maaf kepada seluruh jemaah dan seluruh stakeholder," ucap Dirut Garuda , Irfan dalam Rapat Dengar Pendapat, Rabu (3/7/2024).
"Ini adalah tanggung jawab manajemen, khususnya saya pribadi sebagai Direktur Utama yang harus mengambil alih seluruh tanggung jawab delay-delay tersebut," sambungnya.
Irfan menjelaskan, penyebab delay antara lain karena adanya kekurangan pada aspek operasional dan juga aspek teknis. Adapun penyebab aspek operasional sendiri sebesar 86% dan aspek teknis 14%.
"Aspek teknis itu purely terkait dengan kerusakan pesawat, sementara yang lainnya aspek operasional baik penumpang terlambat, maupun ATC tidak memberi izin untuk bisa terbang karena penuh, dan segala macam," terangnya.
Untuk diketahui Irfan menyebut, bahwa total ada 292 penerbangan haji dari 9 embarkasi. Untuk penerbangan yang tepat waktu persentasenya 32%, sementara keberangkatan advance atau yang lebih awal berada di angka 47%.
(akr)
Lihat Juga :
tulis komentar anda