China Balas Dendam, Mobil Listrik Dibalas Impor Brendi dari Eropa
Sabtu, 06 Juli 2024 - 18:45 WIB
Sebelumnya Kamar Dagang China untuk Uni Eropa mengutuk tarif blok tersebuy yang dinilai "bermotivasi politik" dan "proteksionis,". Ke depannya, para pelaku usaha berharap penyelesaian perselisihan bisa dilakukan melalui dialog.
Sementara itu negara-negara Uni Eropa disebut masih terpecah terkait tarif bea impor tinggi EV China. Salah satunya Jerman yang khawatir pembatasan akan memicu efek yang jauh lebih berbahaya daripada kebaikannya. Diketahui produsen mobil asal Jerman membuat sepertiga dari penjualan mereka di China pada tahun lalu.
Raksasa pembuat mobil Jerman, Volkswagen dilaporkan menyebut langkah itu "merugikan," sementara kepala BMW mengatakan pertempuran tarif "mengarah ke jalan buntu".
Nilai impor Uni Eropa untuk EV China melonjak menjadi USD11,5 miliar pada tahun 2023, dari hanya USD1,6 miliar pada tahun 2020, terhitung 37% dari semua impor EV ke blok tersebut, menurut penelitian terbaru.
Tahun lalu, Komisi Eropa meluncurkan penyelidikan atas klaim bahwa subsidi memungkinkan EV China dijual dengan harga jauh lebih rendah daripada yang diproduksi di blok tersebut.
China telah berulang kali mendesak Uni Eropa untuk membatalkan tarif EV-nya, memperingatkan bahwa mereka "tidak akan duduk dan menonton" dan menyatakan kesediaan melakukan negosiasi.
Pada bulan Januari, Beijing meluncurkan penyelidikan anti-dumping timbal balik pertama ke dalam impor brendi UE dan di bulan Juni memulai penyelidikan kedua terhadap pengiriman daging babi dari blok tersebut.
Sementara itu negara-negara Uni Eropa disebut masih terpecah terkait tarif bea impor tinggi EV China. Salah satunya Jerman yang khawatir pembatasan akan memicu efek yang jauh lebih berbahaya daripada kebaikannya. Diketahui produsen mobil asal Jerman membuat sepertiga dari penjualan mereka di China pada tahun lalu.
Raksasa pembuat mobil Jerman, Volkswagen dilaporkan menyebut langkah itu "merugikan," sementara kepala BMW mengatakan pertempuran tarif "mengarah ke jalan buntu".
Nilai impor Uni Eropa untuk EV China melonjak menjadi USD11,5 miliar pada tahun 2023, dari hanya USD1,6 miliar pada tahun 2020, terhitung 37% dari semua impor EV ke blok tersebut, menurut penelitian terbaru.
Tahun lalu, Komisi Eropa meluncurkan penyelidikan atas klaim bahwa subsidi memungkinkan EV China dijual dengan harga jauh lebih rendah daripada yang diproduksi di blok tersebut.
China telah berulang kali mendesak Uni Eropa untuk membatalkan tarif EV-nya, memperingatkan bahwa mereka "tidak akan duduk dan menonton" dan menyatakan kesediaan melakukan negosiasi.
Pada bulan Januari, Beijing meluncurkan penyelidikan anti-dumping timbal balik pertama ke dalam impor brendi UE dan di bulan Juni memulai penyelidikan kedua terhadap pengiriman daging babi dari blok tersebut.
(akr)
tulis komentar anda