Profil dan Kekayaan Budi Arie, Menkominfo yang Kucurkan Rp700 M untuk Keamanan Siber
Senin, 15 Juli 2024 - 15:04 WIB
JAKARTA - Budi Arie Setiadi yang menjabat sebagai Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) beberapa waktu lalu sempat mencuri perhatian setelah pusat data nasional (PDN) diserang ransomware. Ironisnya Kemenkominfo telah mengucurkan dana sekitar Rp700 miliar untuk pengelolaan PDN. Serangan ransomware ini seakan membuat dana ratusan miliar itu tak ada artinya sama sekali.
Pada dasarnya dana 700 miliar tersebut sebenarnya sudah sangat cukup untuk pemeliharaan data center atau PDN, menurut Analis Militer Lembaga Kajian Pertahanan dan Strategi Indonesia, Beni Sukadis.
Sehingga serangan ransomware ini dianggap lebih disebabkan oleh kualitas sumber daya manusia. Besarnya anggaran dan kurangnya SDM ini lantas membuat warganet meminta Budie Arie untuk mundur, karena sudah dianggap gagal menjalankan tugasnya.
Profil Budi Arie
Meski sudah banyak menerima desakan untuk mundur, Budie Arie masih tetap bertahan di jabatan yang telah diembannya sejak 17 Juli 2023 itu. Kala itu dirinya menggantikan Johnny G Plate yang terlibat Korupsi. Dilansir dari laman resmi Kominfo, Budi Arie Setiadi lahir tanggal 20 April 1969. Ia merupakan lulusan Jurusan Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Indonesia (1996) dan Program Pascasarjana Manajemen Pembangunan Sosial Universitas Indonesia (2006).
Selama masih menjadi mahasiswa, ia sempat menjadi Ketua Badan Perwakilan Mahasiswa (BPM ) FISIP UI 1994 dan Presidium Senat Mahasiswa UI (1994/1995). Budie juga merupakan pendiri dan Ketua Umum Projo, organisasi relawan darat pendukung Joko Widodo.
Budie aktif pula di bidang pers kemahasiswaan dengan menjadi Redpel Majalah Suara Mahasiswa UI pada tahun 1993-1994. Ia juga menjadi Ketua ILUNI UI Jakarta (1998-2001) dan mendirikan Gerakan Sarjana Jakarta (GSJ) dan Masyarakat Profesional Indonesia (MPI).
Dalam riwayat kariernya, Bide tercatat pernah menjabat sebagai Wakil Menteri Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Indonesia (2019-2023).
Pada dasarnya dana 700 miliar tersebut sebenarnya sudah sangat cukup untuk pemeliharaan data center atau PDN, menurut Analis Militer Lembaga Kajian Pertahanan dan Strategi Indonesia, Beni Sukadis.
Sehingga serangan ransomware ini dianggap lebih disebabkan oleh kualitas sumber daya manusia. Besarnya anggaran dan kurangnya SDM ini lantas membuat warganet meminta Budie Arie untuk mundur, karena sudah dianggap gagal menjalankan tugasnya.
Profil Budi Arie
Meski sudah banyak menerima desakan untuk mundur, Budie Arie masih tetap bertahan di jabatan yang telah diembannya sejak 17 Juli 2023 itu. Kala itu dirinya menggantikan Johnny G Plate yang terlibat Korupsi. Dilansir dari laman resmi Kominfo, Budi Arie Setiadi lahir tanggal 20 April 1969. Ia merupakan lulusan Jurusan Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Indonesia (1996) dan Program Pascasarjana Manajemen Pembangunan Sosial Universitas Indonesia (2006).
Selama masih menjadi mahasiswa, ia sempat menjadi Ketua Badan Perwakilan Mahasiswa (BPM ) FISIP UI 1994 dan Presidium Senat Mahasiswa UI (1994/1995). Budie juga merupakan pendiri dan Ketua Umum Projo, organisasi relawan darat pendukung Joko Widodo.
Budie aktif pula di bidang pers kemahasiswaan dengan menjadi Redpel Majalah Suara Mahasiswa UI pada tahun 1993-1994. Ia juga menjadi Ketua ILUNI UI Jakarta (1998-2001) dan mendirikan Gerakan Sarjana Jakarta (GSJ) dan Masyarakat Profesional Indonesia (MPI).
Dalam riwayat kariernya, Bide tercatat pernah menjabat sebagai Wakil Menteri Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Indonesia (2019-2023).
Lihat Juga :
tulis komentar anda