PLN EPI Gelar Workshop Pemanfaatan Limbah Rumah Tangga
Selasa, 16 Juli 2024 - 16:52 WIB
JAKARTA - PT PLN Energi Primer Indonesia ( PLN EPI ) berkolaborasi dengan Kertabumi Recycling Center menggelar workshop pemanfaatan limbah rumah tangga menjadi barang-barang yang bermanfaat. Melalui kegiatan ini, PLN EPI mendorong penciptaan budaya keselamatan, kesehatan, dan keamanan (K3) di lingkungan masyarakat.
Dalam workshop ini dipaparkan cara mengolah minyak jelantah menjadi sabun dan pemanfaatan limbah kantong kresek menjadi casing handphone.Minyak jelantah tergolong limbah barang berbahaya dan beracun (B3) sehingga pembuangannya harus dengan cara yang benar dan tepat. Jika tidak diproses dengan benar, maka minyak jelantah ini akan berdampak pada lingkungan, seperti pencemaran air, udara, dan tanah.
Untuk minyak jelantah, dalam workshop tersebut dipaparkan cara pengolahannya menjadi sabun melaluitiga metode, yaitu metode Cold Press (CP), metode Hot Process (HP), dan metode Melt & Pour (MP). Sabun dari minyak jelantah ini dapat digunakan untuk membersihkan lantai ataupun membersihkan kamar mandi serta benda lain yang tidak bersentuhan dengan makanan.
"Dalam pembuatan sabun dari minyak jelantah ini, PLN EPI sekaligus menanamkan budaya K3 dengan memaparkan mengenai hal yang harus diperhatikan seperti penggunaan alat pelindung diri, sarung tangan, masker, dan kacamata," ungkapDirektur PLN EPI Iwan Agung Firstantara dalam siaran pers, Selasa (16/7/2024).
Dalam workshop ini, sebanyak63 peserta yang terdiri dari warga sekitar kantor dan pegawai PLN EPI juga diajarkan untuk membuat casing handphone dari limbah kantong kresek/plastik. Limbah plastik sendiri merupakan limbah yang memerlukan penindakan lebih, karena sifatnya yang membutuhkan waktu lama serta susah untuk didaur ulang. Untuk itu pengolahan lebih lanjut dari limbah kantong plastik sangat diperlukan.
"Dengan dilaksanakannya workshop ini, diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan terhadap pemanfaatan limbah rumah tangga beserta penerapan K3 di lingkungan masyarakat," kata Iwan.
Salah satu peserta,Dian Sutopo, mengungkapkan bahwa program ini dapat meningkatkan kesadaran sekaligus melahirkan kebiasaan untuk menerapkan gaya hidup yang ramah terhadap lingkungan. "Terima kasih PLN EPI atas kepeduliannya terhadap lingkungan dan juga mengajarkan mendaur ulang sampah menjadi barang yang bermanfaat," ujarnya.
Dalam workshop ini dipaparkan cara mengolah minyak jelantah menjadi sabun dan pemanfaatan limbah kantong kresek menjadi casing handphone.Minyak jelantah tergolong limbah barang berbahaya dan beracun (B3) sehingga pembuangannya harus dengan cara yang benar dan tepat. Jika tidak diproses dengan benar, maka minyak jelantah ini akan berdampak pada lingkungan, seperti pencemaran air, udara, dan tanah.
Untuk minyak jelantah, dalam workshop tersebut dipaparkan cara pengolahannya menjadi sabun melaluitiga metode, yaitu metode Cold Press (CP), metode Hot Process (HP), dan metode Melt & Pour (MP). Sabun dari minyak jelantah ini dapat digunakan untuk membersihkan lantai ataupun membersihkan kamar mandi serta benda lain yang tidak bersentuhan dengan makanan.
"Dalam pembuatan sabun dari minyak jelantah ini, PLN EPI sekaligus menanamkan budaya K3 dengan memaparkan mengenai hal yang harus diperhatikan seperti penggunaan alat pelindung diri, sarung tangan, masker, dan kacamata," ungkapDirektur PLN EPI Iwan Agung Firstantara dalam siaran pers, Selasa (16/7/2024).
Dalam workshop ini, sebanyak63 peserta yang terdiri dari warga sekitar kantor dan pegawai PLN EPI juga diajarkan untuk membuat casing handphone dari limbah kantong kresek/plastik. Limbah plastik sendiri merupakan limbah yang memerlukan penindakan lebih, karena sifatnya yang membutuhkan waktu lama serta susah untuk didaur ulang. Untuk itu pengolahan lebih lanjut dari limbah kantong plastik sangat diperlukan.
"Dengan dilaksanakannya workshop ini, diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan terhadap pemanfaatan limbah rumah tangga beserta penerapan K3 di lingkungan masyarakat," kata Iwan.
Salah satu peserta,Dian Sutopo, mengungkapkan bahwa program ini dapat meningkatkan kesadaran sekaligus melahirkan kebiasaan untuk menerapkan gaya hidup yang ramah terhadap lingkungan. "Terima kasih PLN EPI atas kepeduliannya terhadap lingkungan dan juga mengajarkan mendaur ulang sampah menjadi barang yang bermanfaat," ujarnya.
(fjo)
Lihat Juga :
tulis komentar anda