KLHK Gelar Pameran Inovasai Teknologi yang Ramah Iklim bagi RI
Selasa, 06 Agustus 2024 - 22:41 WIB
JAKARTA - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) akan menggelar festival Lingkungan, Iklim, Kehutanan dan Energi Baru Terbarukan (LIKE) 2. Acara yang bakal kembali digelar pada 8-11 Agustus 2024 di Jakarta Convention Center akan menunjukan inovasi teknologi ramah iklim.
Dirjen Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan KLHK Sigit Reliantoro mengungkapkan jika pada Festival LIKE 1 pada 2023 lebih menekankan pada strategi FOLU Net Sink 2030 dan Perhutanan Sosial, sedangkan tahun ini pada Teknologi Ramah Iklim.
“Kita ingin berbagi mengenai 10 tahun KLHK sudah apa yang dikerjakan. Tapi dalam perkembangannya ada arahan Bapak Presiden lebih difokuskan ke yang akan datang. Apa sebetulnya teknologi ramah iklim yang sudah dikuasai di Indonesia, dan itu akan menjadi bagian masa depan yang kita jadikan strategi untuk bisa (mencapai target) Net Zero di tahun 2060 atau lebih cepat,” kata Sigit dalam keterangannya, Selasa (6/8/2024)
Ia pun membocorkan sejumlah inovasi teknologi ramah iklim yang bakal ditampilkan selama acara berlangsung, mulai dari pengembangan PLTS, hingga penerapan strategi dekarbonasi, serta upaya adaptasi dan mitigasi perubahan iklim oleh perusahaan. Selain itu juga inovasi sosial melalui program community development.
“Misalnya PLN punya kemajuan mengenai PLTS, biomassa, cofiring. Ada juga yang mulai mengembangkan hidrogen. Ini hal yang baru, kemudian juga ada bagaimana kita menyiapkan standar pengelolaan baterai listrik, mobil listrik. Banyak sekali hal baru yang berbeda dari (Festival) LIKE yang pertama,” terangnya.
Tak hanya itu saja, Sigit menjelaskan Festival LIKE 2 juga menghadirkan demo konversi sepeda motor dari bensin ke listrik. Ada juga uji emisi yang bekerja sama dengan Kementerian ESDM, talkshow, coaching clinic, sales meet buyer,kompetisi, workshop, KLHK Appreciation Night, hingga fun walk.
“Juga ada kesempatan bagi yang ingin mau mendaftar untuk dikonversi, kita datangkan teman-teman dari Kementerian ESDM yang melayani subsidi konversi sepeda motor. Bisa didaftarkan di sana. Ada juga uji emisi, yang lolos alhamdulillah. Yang tidak lolos kita dorong untuk dikonversi,” terangnya.
Sigit pun mengajak anak muda, terutama generasi Z untuk ikut meramaikan Festival LIKE ke-2. Sebab ada banyak kegiatan menarik dan lomba-lomba menginspirasi, salah satunya lomba debat yang terbuka untuk tingkat SMA dan mahasiswa. Di acara ini, kaum muda juga bisa mendapatkan insight seputar peluang profesi di masa depan.
“Saya menganjurkan gen z untuk datang marena menginspirasi profesi ke depan itu seperti apa. Dan kita harus membangun ekosistem listrik, itu kan ada profesi-profesi baru. Kemudian geotermal, hidrogen. Itu kan belum terpikirkan sekarang, (tapi tidak menutup kemungkinan) akan menjadi profesi luar biasa,” terangnya.
Untuk membuat acara semakin meriah, lanjut Sigit, festival ini juga mempersembahkan penampilan spesial para musisi seperti Maliq & D'essentials dan Tulus, dalam sesi I LIKE CONCERT mulai dari tanggal 8 Agustus hingga 11 Agustus.
Dirjen Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan KLHK Sigit Reliantoro mengungkapkan jika pada Festival LIKE 1 pada 2023 lebih menekankan pada strategi FOLU Net Sink 2030 dan Perhutanan Sosial, sedangkan tahun ini pada Teknologi Ramah Iklim.
“Kita ingin berbagi mengenai 10 tahun KLHK sudah apa yang dikerjakan. Tapi dalam perkembangannya ada arahan Bapak Presiden lebih difokuskan ke yang akan datang. Apa sebetulnya teknologi ramah iklim yang sudah dikuasai di Indonesia, dan itu akan menjadi bagian masa depan yang kita jadikan strategi untuk bisa (mencapai target) Net Zero di tahun 2060 atau lebih cepat,” kata Sigit dalam keterangannya, Selasa (6/8/2024)
Ia pun membocorkan sejumlah inovasi teknologi ramah iklim yang bakal ditampilkan selama acara berlangsung, mulai dari pengembangan PLTS, hingga penerapan strategi dekarbonasi, serta upaya adaptasi dan mitigasi perubahan iklim oleh perusahaan. Selain itu juga inovasi sosial melalui program community development.
“Misalnya PLN punya kemajuan mengenai PLTS, biomassa, cofiring. Ada juga yang mulai mengembangkan hidrogen. Ini hal yang baru, kemudian juga ada bagaimana kita menyiapkan standar pengelolaan baterai listrik, mobil listrik. Banyak sekali hal baru yang berbeda dari (Festival) LIKE yang pertama,” terangnya.
Tak hanya itu saja, Sigit menjelaskan Festival LIKE 2 juga menghadirkan demo konversi sepeda motor dari bensin ke listrik. Ada juga uji emisi yang bekerja sama dengan Kementerian ESDM, talkshow, coaching clinic, sales meet buyer,kompetisi, workshop, KLHK Appreciation Night, hingga fun walk.
“Juga ada kesempatan bagi yang ingin mau mendaftar untuk dikonversi, kita datangkan teman-teman dari Kementerian ESDM yang melayani subsidi konversi sepeda motor. Bisa didaftarkan di sana. Ada juga uji emisi, yang lolos alhamdulillah. Yang tidak lolos kita dorong untuk dikonversi,” terangnya.
Baca Juga
Sigit pun mengajak anak muda, terutama generasi Z untuk ikut meramaikan Festival LIKE ke-2. Sebab ada banyak kegiatan menarik dan lomba-lomba menginspirasi, salah satunya lomba debat yang terbuka untuk tingkat SMA dan mahasiswa. Di acara ini, kaum muda juga bisa mendapatkan insight seputar peluang profesi di masa depan.
“Saya menganjurkan gen z untuk datang marena menginspirasi profesi ke depan itu seperti apa. Dan kita harus membangun ekosistem listrik, itu kan ada profesi-profesi baru. Kemudian geotermal, hidrogen. Itu kan belum terpikirkan sekarang, (tapi tidak menutup kemungkinan) akan menjadi profesi luar biasa,” terangnya.
Untuk membuat acara semakin meriah, lanjut Sigit, festival ini juga mempersembahkan penampilan spesial para musisi seperti Maliq & D'essentials dan Tulus, dalam sesi I LIKE CONCERT mulai dari tanggal 8 Agustus hingga 11 Agustus.
(fch)
Lihat Juga :
tulis komentar anda