Pembangunan Berkelanjutan, Tripatra Hadirkan Engineering for Teenagers
Senin, 12 Agustus 2024 - 11:36 WIB
JAKARTA - PT Tripatra Engineers and Constructors (TRIPATRA) berkolaborasi dengan Indika Foundation menyelenggarakan program "Engineering for Teenagers". Event yang digelar (20/7/2024) itu sebagai upaya untuk meningkatkan kontribusi dalam pembangunan berkelanjutan .
Green Energy Development TRIPATRA, Ananto Wardono menjelaskan, program "Engineering for Teenagers" menghadirkan rangkaian acara yang inovatif untuk membuka minat generasi muda terhadap profesi keinsinyuran dan energi terbarukan, seperti talkshow dan eksperimen.
Acara talkshow membahas pengalaman dan pengetahuan tentang berbagai disiplin ilmu teknik, peluang karir di bidang rekayasa, serta peran penting insinyur dalam menciptakan solusi inovatif untuk menghadapi berbagai tantangan di masa depan.
Sementara itu, pada puncak acara, para peserta diajak untuk mengikuti eksperimen sederhana di bidang energi terbarukan, yaitu "Solar Drip Irrigation"."Kompetensi di bidang rekayasa sangat penting bagi kemajuan suatu bangsa. Komitmen TRIPATRA adalah untuk berkontribusi pada pembangunan berkelanjutan," ujarnya.
Diketahui, saat ini kebutuhan akan insinyur di Indonesia terus meningkat. Namun, hanya sekitar 14% lulusan perguruan tinggi di Indonesia berasal dari bidang keinsinyuran atau hanya mampu menghasilkan 100 ribu insinyur setiap tahunnya.
Angka ini jauh lebih rendah dibandingkan ngera-negara Asia lainnya, meskipun Indonesia merupakan negara dengan populasi terbesar keempat di dunia. Data Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi juga mencatat ada sekitar 2.671 insinyur per 1 juta penduduk di Indonesia.
Angka ini masih jauh tertinggal apabila dibandingkan dengan Vietnam yang memiliki 9 ribu insinyur per 1 juta penduduk dan Korea Selatan 25 ribu insinyur per 1 juta penduduk.
Green Energy Development TRIPATRA, Ananto Wardono menjelaskan, program "Engineering for Teenagers" menghadirkan rangkaian acara yang inovatif untuk membuka minat generasi muda terhadap profesi keinsinyuran dan energi terbarukan, seperti talkshow dan eksperimen.
Acara talkshow membahas pengalaman dan pengetahuan tentang berbagai disiplin ilmu teknik, peluang karir di bidang rekayasa, serta peran penting insinyur dalam menciptakan solusi inovatif untuk menghadapi berbagai tantangan di masa depan.
Sementara itu, pada puncak acara, para peserta diajak untuk mengikuti eksperimen sederhana di bidang energi terbarukan, yaitu "Solar Drip Irrigation"."Kompetensi di bidang rekayasa sangat penting bagi kemajuan suatu bangsa. Komitmen TRIPATRA adalah untuk berkontribusi pada pembangunan berkelanjutan," ujarnya.
Diketahui, saat ini kebutuhan akan insinyur di Indonesia terus meningkat. Namun, hanya sekitar 14% lulusan perguruan tinggi di Indonesia berasal dari bidang keinsinyuran atau hanya mampu menghasilkan 100 ribu insinyur setiap tahunnya.
Angka ini jauh lebih rendah dibandingkan ngera-negara Asia lainnya, meskipun Indonesia merupakan negara dengan populasi terbesar keempat di dunia. Data Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi juga mencatat ada sekitar 2.671 insinyur per 1 juta penduduk di Indonesia.
Angka ini masih jauh tertinggal apabila dibandingkan dengan Vietnam yang memiliki 9 ribu insinyur per 1 juta penduduk dan Korea Selatan 25 ribu insinyur per 1 juta penduduk.
tulis komentar anda