Pedagang Tanah Abang Mengaku Omsetnya Anjlok 70%, Melemahnya Daya Beli?
Selasa, 13 Agustus 2024 - 19:16 WIB
JAKARTA - Penurunan daya beli masyarakat Indonesia mulai banyak dikeluhkan oleh para pedagang. Salah satunya, pedagang pakaian di Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, yang mengaku mengalami penurunan omset secara drastis.
Contohnya saja pedagang jaket di Tanah Abang, Afrizal (53) mengatakan selama dirinya berdagang dalam satu dekade, tahun ini adalah yang paling terparah. Ia mengaku penurunan omzet tahun ini bahkan mencapai 70 persen.
"Saya disini kurang lebih sudah 10 tahun berdagang, omzet tahun ini sudah menurun 70%. Ini sejak pandemi penurunannya," jelas Afrizal di lokasi, Selasa (13/8/2024).
Afrizal mengatakan penjualan per harinya sebelum pandemi, bisa membukukan keuntungan hingga rata-rata Rp10-15 Juta. Namun saat ini, penjualannya rata-rata hanya mencapai Rp2-3 Juta.
"Omset penjualannya dapet dua sampai tiga juta rupiah saja sudah bersyukur. Bahkan kadang-kadang per harinya tidak laku apapun," katanya.
Afrizal mengungkapkan lantaran sepinya pembeli membuat sejumlah toko pakaian di sekitarnya terpaksa tutup. Sebabnya, banyak para pedagang yang sudah tak mampu bayar sewa toko.
"Disini tetangga saya di samping sudah pada tutup. Kasihan, soalnya yaa bagaimana penjualan juga menurun. Belum bayar sewanya," terang Afrizal.
Senasib dengan Afrizal, pedagang Celana Blue Jeans, Agung (31) mengatakan penjualan celana di tokonya juga ikut menurun. Ia mengatakan penurunan tersebut telah terjadi sejak Idul Adha kemarin atau Akhir Juni.
Contohnya saja pedagang jaket di Tanah Abang, Afrizal (53) mengatakan selama dirinya berdagang dalam satu dekade, tahun ini adalah yang paling terparah. Ia mengaku penurunan omzet tahun ini bahkan mencapai 70 persen.
"Saya disini kurang lebih sudah 10 tahun berdagang, omzet tahun ini sudah menurun 70%. Ini sejak pandemi penurunannya," jelas Afrizal di lokasi, Selasa (13/8/2024).
Afrizal mengatakan penjualan per harinya sebelum pandemi, bisa membukukan keuntungan hingga rata-rata Rp10-15 Juta. Namun saat ini, penjualannya rata-rata hanya mencapai Rp2-3 Juta.
"Omset penjualannya dapet dua sampai tiga juta rupiah saja sudah bersyukur. Bahkan kadang-kadang per harinya tidak laku apapun," katanya.
Afrizal mengungkapkan lantaran sepinya pembeli membuat sejumlah toko pakaian di sekitarnya terpaksa tutup. Sebabnya, banyak para pedagang yang sudah tak mampu bayar sewa toko.
"Disini tetangga saya di samping sudah pada tutup. Kasihan, soalnya yaa bagaimana penjualan juga menurun. Belum bayar sewanya," terang Afrizal.
Senasib dengan Afrizal, pedagang Celana Blue Jeans, Agung (31) mengatakan penjualan celana di tokonya juga ikut menurun. Ia mengatakan penurunan tersebut telah terjadi sejak Idul Adha kemarin atau Akhir Juni.
Lihat Juga :
tulis komentar anda