Bukti China dan Rusia Raja Dedolarisasi, Pimpin Dunia Buang Dolar AS

Selasa, 20 Agustus 2024 - 19:46 WIB
Presiden China Xi Jinping dan Presiden Rusia Vladimir Putin saat menghadiri resepsi di Kremlin, Moskow, Rusia, pada 21 Maret 2023. FOTO/Reuters
JAKARTA - BRICS mengumumkan telah melakukan dedolarisasi besar-besaran. Menteri Luar Negeri Rusia, Sergey Lavrov mengungkapkan lebih dari 90% perdagangan antara Rusia dan China diselesaikan dalam mata uang asli mereka.

"Perdagangan dan kerja sama ekonomi Rusia-China secara aktif berkembang, meskipun ada upaya terus-menerus dari negara kolektif Barat untuk menempatkan ruji pada roda," kata Lavrov.

Dia mencatat hampir seluruh perdagangan kedua negara diselesaikan tanpa dolar AS. BRICS akan terus memperluas dedolarisasi kepada anggota-anggotanya. Secara kolektif BRICS kini beranggotakan 9 negara.

Setelah KTT 2023, Iran, Mesir, Ethiopia, dan Uni Emirat Arab (UEA) telah bergabung dengan blok ini. Pengelompokan ini telah terbukti berhasil dalam dedolarisasi sejauh ini. Sejak tahun 2002, cadangan dolar AS telah turun 14% di tengah-tengah kebangkitan BRICS.





Menurut Atlantic Council's Dollar Dominance Monitor, pangsa cadangan global greenback terus menurun. Satu dekade yang lalu, angkanya di atas 72%. Namun, angka itu turun menjadi hanya 58% tahun ini.

Penurunan ini kemungkinan besar disebabkan oleh tindakan BRICS yang menentangnya dan kekhawatiran yang sedang berlangsung atas kerapuhan ekonomi AS secara keseluruhan.

Antre Gabung BRICS

Negara-negara berkembang yang antre gabung BRICS semakin panjang. Tekad mereka sama ingin mengurangi ketergantungan dolar AS dan mempromosikan meta uang lokal mereka untuk perdagangan.
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More