BRICS Pay Segera Beroperasi, Pukulan Telak bagi Dolar AS

Jum'at, 23 Agustus 2024 - 21:05 WIB
Blok BRICS bersiap menciptakan sistem pembayaran independen untuk memfasilitasi transaksi lintas batas antar anggota. FOTO/Contribune
JAKARTA - Sistem keuangan global berada di titik puncak pergolakan besar. Blok BRICS berencana menciptakan sistem pembayaran independen untuk memfasilitasi transaksi lintas batas antar anggota. Inisiatif ini bertujuan untuk mengurangi ketergantungan mereka terhadap dolar AS dengan mengintegrasikan mata uang lokal untuk perdagangan.

Sesuai dengan kebijakan dedolarisasi, BRICS secara aktif mempersiapkan pembentukan sistem pembayaran independen yang disebut BRICS Pay. Sistem ini dirancang untuk memfasilitasi transaksi lintas batas antar anggota tanpa menggunakan dolar AS.





Inisiatif ini didukung oleh teknologi mutakhir seperti blockchain. Ini juga bisa menjadi alternatif ampuh terhadap jaringan SWIFT. Ketua Dewan Federasi Rusia, Valentina Matviyenko memastikan proyek tersebut berjalan sesuai rencana. "Ini bukan lagi sekedar ide tapi bergerak maju secara konkrit," ujarnya dilansir dari Contribune, Jumat (23/8/2024).

Dia menjelaskan sistem tersebut merupakan jawaban atas aspirasi negara-negara berkembang yang ingin melepaskan diri dari hegemoni dolar AS. Tujuan utama dari mekanisme baru ini adalah untuk memungkinkan negara-negara anggota BRICS menyelesaikan transaksi komersial mereka dalam mata uang lokal.

Dengan demikian, mereka dapat menghindari fluktuasi dan tekanan ekonomi yang terkait dengan mata uang Amerika. Lebih dari 50 negara telah menyatakan minatnya untuk bergabung dalam inisiatif ini menjelang KTT BRICS 2024 di Rusia. Mayoritas dari mereka berasal dari Asia, Afrika, Amerika Selatan, dan Eropa Timur.

Tantangan Geopolitik

Penerapan BRICS Pay bukannya tanpa kendala. Proyek ini harus mengatasi beberapa tantangan teknologi termasuk integrasi sistem pembayaran yang ada di masing-masing negara. BRICS Pay harus kompatibel dengan platform seperti Unified Payments Interface (UPI) India dan sistem Mir Rusia, yang memerlukan upaya standardisasi yang rumit.

Secara geopolitik, BRICS Pay dapat menggeser keseimbangan kekuatan ekonomi. Dengan mengurangi ketergantungan mereka terhadap dolar, BRICS dapat melemahkan pengaruh AS dalam perdagangan global.



Namun, inisiatif ini juga berisiko menimbulkan peningkatan ketegangan dengan negara-negara Barat. Negara-negara tersebut dapat melihat pendekatan ini sebagai ancaman langsung terhadap hegemoni dolar AS. Secara konkret, proyek BRICS Pay melambangkan meningkatnya keinginan negara-negara berkembang untuk membebaskan diri dari dominasi dolar dan membangun infrastruktur keuangan yang lebih tangguh dan otonom.

Namun, untuk mencapai tujuannya, BRICS Pay perlu mengatasi tantangan besar dalam bidang teknologi, geopolitik, dan peraturan. Jika hambatan-hambatan ini diatasi, sistem tersebut tidak hanya dapat mengubah hubungan ekonomi antara negara-negara BRICS, namun juga mendefinisikan kembali keseimbangan keuangan global.
(nng)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More