Bank Jatim Raih Peringkat Pertama Sebagai Penyalur Belanja Pemerintah Terbesar
Rabu, 28 Agustus 2024 - 18:47 WIB
JAKARTA - PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (Bank Jatim) mendapat penghargaan dari Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Kantor Wilayah Provinsi Jawa Timur sebagai Peringkat Pertama Bank Penyalur Belanja Pemerintah Terbesar semester I/2024.
Direktur Utama Bank Jatim Busrul Iman mengatakan, pihaknya akan terus berkomitmen untuk mengoptimalkan pelaksanaan APBN. Sehingga berbagai inovasi dalam rangka pelaksanaan APBN.
“Baik dalam hal cara pembayaran maupun pengelolaan dananya, dapat terus ditingkatkan,” terangnya, Rabu (28/8/2024).
Menurutnya, belanja pemerintah merupakan game changer bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia, khususnya Jatim,di tengah berbagai tantangan yang ada. Sehingga dengan kelancaran belanja otomatis akan semakin meningkatkan akselerasi dan kualitas spending pemerintah.
“Jadi berbagai sasaran output dan outcome dapat tercapai dengan maksimal,” ucap Busrul.
Berdasarkan data dari Kantor Wilayah Ditjen Perbendaharaan Kemenkeu Provinsi Jatim, hingga 31 Juli 2024, kredit program tersalur sebesar Rp27,82 triliun kepada 643,6 ribu debitur. Kredit program tersebut didominasi oleh penyaluran KUR (yaitu skema mikro, kecil, supermi, dan TKI) yang mencapai Rp27,30 triliun dan telah tersalur kepada 519 ribu debitur.
Kemudian penyaluran UMi sebesar Rp516,03 miliar untuk 124 debitur. Selanjutnya, penyaluran FLPP di Jawa Timur mencapai Rp595,40 miliar sebanyak 5.116 rumah. Bank Jatim sediri sukses menyalurkan kredit program sebesar Rp2,20 triliun dengan jumlah debitur sebesar 16.987.
“Kami meyakini dengan menyediakan akses keuangan yang lebih mudah dan produk-produk yang sesuai dengan kebutuhan UMKM, Bank Jatim dapat membantu para pelaku UMKM untuk mencapai potensi maksimal,” tegas Busrul.
Direktur Utama Bank Jatim Busrul Iman mengatakan, pihaknya akan terus berkomitmen untuk mengoptimalkan pelaksanaan APBN. Sehingga berbagai inovasi dalam rangka pelaksanaan APBN.
“Baik dalam hal cara pembayaran maupun pengelolaan dananya, dapat terus ditingkatkan,” terangnya, Rabu (28/8/2024).
Menurutnya, belanja pemerintah merupakan game changer bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia, khususnya Jatim,di tengah berbagai tantangan yang ada. Sehingga dengan kelancaran belanja otomatis akan semakin meningkatkan akselerasi dan kualitas spending pemerintah.
“Jadi berbagai sasaran output dan outcome dapat tercapai dengan maksimal,” ucap Busrul.
Berdasarkan data dari Kantor Wilayah Ditjen Perbendaharaan Kemenkeu Provinsi Jatim, hingga 31 Juli 2024, kredit program tersalur sebesar Rp27,82 triliun kepada 643,6 ribu debitur. Kredit program tersebut didominasi oleh penyaluran KUR (yaitu skema mikro, kecil, supermi, dan TKI) yang mencapai Rp27,30 triliun dan telah tersalur kepada 519 ribu debitur.
Kemudian penyaluran UMi sebesar Rp516,03 miliar untuk 124 debitur. Selanjutnya, penyaluran FLPP di Jawa Timur mencapai Rp595,40 miliar sebanyak 5.116 rumah. Bank Jatim sediri sukses menyalurkan kredit program sebesar Rp2,20 triliun dengan jumlah debitur sebesar 16.987.
“Kami meyakini dengan menyediakan akses keuangan yang lebih mudah dan produk-produk yang sesuai dengan kebutuhan UMKM, Bank Jatim dapat membantu para pelaku UMKM untuk mencapai potensi maksimal,” tegas Busrul.
tulis komentar anda