Golden Westindo Siap IPO, Bidik Dana Segar Rp82,28 Miliar

Kamis, 12 September 2024 - 08:10 WIB
Golden Westindo Artajaya bersiap melakukan penawaran umum perdana saham (IPO) untuk meningkatkan kinerja. FOTO/dok.SINDOnews
JAKARTA - PT Golden Westindo Artajaya Tbk (GWAA) bersiap melakukan penawaran umum perdana saham (IPO) dengan menetapkan harga penawaran awal senilai Rp100 hingga Rp120 per lembar saham. Perseroan menawarkan sebanyak-banyaknya 685,71 miliar lembar saham atau 30% dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO, dengan nilai nominal Rp25 setiap saham.

Direktur Utama GWAA Rusdi Djamil Lioe menjelaskan penggunaan dana hasil IPO yang ditaksir mencapai sebesar Rp82,28 miliar akan digunakan untuk belanja modal (capex) untuk pembelian lahan, pembangunan dan pembelian peralatan yang seluruhnya untuk Artemia Hatching Facility. Adapun masa book building pada 10-18 September 2024, pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 25 September 2024, dan masa penawaran umum pada 27 September- 1 Oktober 2024.

"Selain itu akan digunakan untuk modal kerja, serta investasi dalam bentuk penyertaan modal pada PT Kyorin Group Indonesia," ujar Rusdi dalam keterangan resmi, dikutip Kamis (12/9/2024).



Baca Juga: 123 Perusahaan Antre IPO, Total Dana Diperkirakan Tembus Rp59,68 Triliun

Sementara, Direktur GWAA Karolina Leo menyebut perseroan berencana untuk mendirikan dua "Artemia Hatching Facility" dengan total investasi sekitar 40,5% dari dana hasil IPO.

"Fasilitas ini nantinya akan memproduksi pakan pembenihan alami siap pakai (ready-to-use) dalam bentuk 'nauplii'. Pendirian Artemia Hatching Facility merupakan inovasi produk yang dikembangkan Perseroan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan dan industri," ujar Karolina.

Artemia Hatching Facility yang didirikan di Lampung ditargetkan mulai beroperasi pada kuartal IV-2025, serta Situbondo, Jawa Timur mulai operasi kuartal II-2026. Pada 31 Desember 2023, GWAA mencatatkan pendapatan usaha senilai Rp98,53 miliar, dengan laba periode berjalan senilai Rp16,13 miliar.

Dengan nilai tersebut, perseroan mencatatkan nilai net profit margin (NPM) sebesar 16,38% atau lebih besar dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 10,18 %. Peningkatan NPM didorong oleh pengelolaan biaya yang efektif oleh perseroan, mencakup beban pokok pendapatan dan beban usaha, dengan rasio keuangan tumbuh dengan sangat baik, dengan return on equity (ROE) mencapai 20,37% dan return on asset (ROA) sebesar 14,73% pada 2023.

Sebagai informasi, perseroan bergerak di industri perdagangan pakan pembenihan udang dan ikan, pakan ikan hias, peralatan akuarium, serta pakan beku ikan hias. Perusahaan engoperasikan dua segmen bisnis utama, yaitu aquaculture dan aquatic," ujar Rusdi.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More